4.2 Profil Singkat Guru BP SMK Negeri 7 Medan
Guru BP di SMK Negeri 7 Medan terdiri dari 4 orang, yaitu: 1.
Nama : S.Ginting
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Konseling. Fakultas Ilmu
Pendidikan FIP IKIP Medan. Mulai jabatanTMT = tahun masuk jadi calon pegawai negeri sipil CPNS:
tahun 1981 – sekarang Lama jabatan : 29 tahun 8 bulan
PangkatGolongan: PembinaIVa Jabatan
: Guru BK Siswa yang ditangani : siswa jurusan Akutansi mulai dari kelas I, II, dan III.
2. Nama
: M.Tanjung Jurusan
: Psikologi Pendidikan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan FIP IKIP Medan.
Mulai jabatanTMT = tahun masuk jadi calon pegawai negeri sipil CPNS: tahun 1985 – sekarang
Lama jabatan : 24 tahun 9 bulan PangkatGolongan: PembinaIVa
Jabatan : Guru BK
Siswa yang ditangani : siswa jurusan Administrasi Perhotelan mulai dari kelas I, II, dan III.
3. Nama
: L.Sembiring
Universitas Sumatera Utara
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Konseling. Fakultas Ilmu
Pendidikan FIP IKIP Medan. Mulai jabatanTMT = tahun masuk jadi calon pegawai negeri sipil CPNS:
tahun 1985 – sekarang Lama jabatan : 24 tahun 3 bulan
PangkatGolongan: PembinaIVa Jabatan
: Guru BK Siswa yang ditangani : siswa jurusan Usaha Jasa Pariwisata dan Akomodasi
Perhotelan mulai dari kelas I, II, dan III. 4.
Nama : H.Keliat
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Konseling. Fakultas Ilmu
Pendidikan FIP IKIP Medan. Mulai jabatanTMT = tahun masuk jadi calon pegawai negeri sipil CPNS:
tahun 1993 – sekarang Lama jabatan : 16 tahun 8 bulan
PangkatGolongan: PembinaIVa Jabatan
: Guru BK Siswa yang ditangani : siswa jurusan Pemasaran mulai dari kelas I, II, dan III.
Adapun pembagian siswa yang ditangani per-jurusan, ditujuakn untuk mempermudah guru BP memantau dan membimbing siswa mulai dari awal masuk
sekolah hingga akhirnya tamat. Masalah yang sering timbul yaitu absensi dan terlambat. Siswa yang berhubungan dengan Guru BP tidak hanya siswa yang
bermasalah tetapi semua siswa. Guru BP juga sebagai tempat curahan hati para siswa yang mempunyai masalah pribadi.
Universitas Sumatera Utara
LARANGAN BAGI PARA SISWA
1. Tidak dibenarkan meinggalkan pelajaran selama jam pelajaran berlangsung.
2. Tidak dibernarkan membawa senjata api atau senjata lainnya.
3. Tidak dibenarkan berpakain tidak sopan, bersolek berlebihan.
4. Tidak dibenarkan memakai perhiasan yang berlebihan.
5. Tidak dibenarkan minuman keras, gambarmajalh porno, dan peralatn
lainnya yang tidak patut dibawa ke sekolah 6.
Dilarang menjadai sponsor perkelahian, demonstrasi, ikut-ikutan politik. 7.
Dilarang minum-mnuman keras dan berjudi. 8.
Wajib menjaga nama baik sekolah. 9.
Tidak diperbolehkan membawa nama sekolah untuk kegiatan lain.
TABEL 4 PEDOMAN PENETAPAN KREDIT POIN BAGI PENYIMPANGAN
PERILAKU SISWA No
Jenis penyimpangan perilaku di lingkungan sekolah
Kredit poin
1. Membawa, mengedarkan dan menggunakan
segala jenis narkoba 200
2. Melakukan tindakan susila
200 3.
Mencuri 200
4. Melakukan tawuran
100 5.
Membawa barang-barang porno 100
6. Menghina kepala sekolah, guru, dan
pegawai 50
7. Berjudi
50 8.
Menipu 25
9. Membawa rokokmerokok
25 10.
Memalsukan tanda tangan sekolah, gurupegawai dan orang tuawali
25 11.
Berkelahi 25
12. Melompat pagar
15 13.
Alpa tanpa keterangan 15
14. Izin
15 15.
Melakukan tindakan coret-coret di sekolah 10
16. Membuang sampah secara sembarangan
10
Universitas Sumatera Utara
17. Tidak menggunakan seragam sekolah yang
lengkap 10
18. Tidak memiliki atribut yang lengkap
10 19.
Merusak atau menghilangkan fasilitas sekolah
10 20.
Meninggalkan ruang belajar tanpa izin cabut
10 21.
Ribut pada saat kegiatan belajar mengajar 10
22. Terlmbat 5 menit setelah bel masuk
5 Catatan:
• Bila kredit poin yang sudah mencapai 50 maka BP mengeluarkan surat
panggilan I. •
Bila kredit poin yang sudah mencapai 100 maka BP mengeluarkan surat panggilan II.
• Bila kredit poin yang sudah mencapai 150 maka BP mengeluarkan surat
panggilan III. •
Bila mencapai 200 poin maka siswa akan dikembalikan kepada orang tuadi keluarkan
SANKSI
1. Pembinaan dilakukan dengan pencegahan secara persuasif dan manusiawi.
2. Setiap pelanggaran tata tertib dan aturan sekolah sebagai berikut:
Peringatan I : ditegur dan dinasehati Peringatan II : memanggil orang tuawali
Peringatn III : diskorsingpemberhentian sementara. 3.
Setelah diadakan skorsing, guru BP mengadakan kegiatan home visit kunjungan rumah. Lalu membuat surat pernyataan dengan menggunakan
materai Rp.6000,- agar siswa tidak mengulangi perbuatannya.Jika belum ada perubahan maka siswa tersebut dikembalikan kepada orang tua.
Universitas Sumatera Utara
4. Orang tua siswa yang tidak mengindahkan surat panggilan dari kepala sekolah
atau guru BP, maka siswa tersebut akan dikeluarkan.
4.3 Analisa Tabel Tunggal