Setyo Wibowo mendefinisikan divestasi yaitu: “Suatu transaksi penjualan aset kepemilikansaham suatu entitas ekonomi yang dikuasai pemerintah oleh
institusi yang ditunjuk seperti BPPN Badan Penyehatan Perbankan Nasional atau PT. Perusahaan Pengelola Aset Persero. Aset-aset ini sebelumnya menjadi
‘investasi pemerintah’ sebagai konsekuensi dari program-program penyehatan ekonomi yang dijalankan pemerintah, seperti: program penyelesaian kewajiban
pemegang saham PKPS, program-program penyehatan bank rekapitalisasi, merger, pembekuan, program penjaminan pemerintah, dan sebagainya.”
50
Abdul Moin juga memberikan pengertian divestasi, yaitu: “Menjual sebagian unit bisnis atau anak perusahaan kepada pihak lain untuk mendapatkan
dana segar dalam rangka menyehatkan perusahaan secara keseluruhan.”
51
1. Tujuan Divestasi Saham
Sesuai dengan apa yang yang tercantum dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka tujuan dari kebijakan
divestasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan dengan
mengelola kekayaan daerah, mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lain yang berada di daerah, dan mendapatkan sumber-
sumber lain yang sah. Rendahnya sumber dana bagi daerah disebabkan karena kecilnya
Pendapatan Asli Daerah PAD yang menyebabkan pula rendahnya anggaran
50
http:setyowibowo.wordpress.com200607 diakses pada 23 Juli 2014 pukul 23:45 WIB.
51
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789338994Chapter20II.pdf diakses pada 24 Juli 2014 pukul 22:45 WIB.
pendapatan dan belanja daerah, dana pusat, investasi swasta, perbankan, dana masyarakat serta kualitas SDM yang rendah, karenanya diperlukan sumber
masukan lainnya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD salah satunya ialah dengan membeli saham dari perusahaan asing, termasuk perusahaan
pertambangan yang penanam modalnya adalah pihak asing, dimana perusahaan tersebut akan menjual sahamnya dalam rangaka pelaksanaan kewajiban divestasi
bagi penanaman modal asing. Sementara alasan non yuridis merupakan tujuan yang tidak ada
hubungannya dengan undang-undang. Ada 4 empat tujuan non yuridis badan hukum asing melakukan divestasi saham yang dimilikinya kepada Pemerintah
Indonesia, WNI atau badan hukum yang dikendalikan oleh WNI atau pihak lainnya, meliputi:
a. meningkatnya pendapatan negara;
b. meningkatnya pendapatan daerah;
c. meningkatnya kesejahteraan masyarakat; dan
d. mengurangi peran badan hukum asing dalam pengelolaan dan
pemanfaatan SDA tambang di Indonesia. Pemilikan saham Pemerintah pada perusahaan tambang dirasakan akan
berdampak positif terhadap keuangan negara karena dari kepemilikan saham tersebut, Pemerintah akan menerima deviden setiap tahunnya. Besar kecilnya
deviden tergantung pada jumlah saham yang dibeli oleh Pemerintah dan nantinya deviden yang diterima tersebut akan dimasukkan ke dalam APBN setiap
tahunnya. Hal ini sesuai dengan teori utilitas yang dikemukakan oleh Jeremy
Betham. Jeremy Bentham berpendapat bahwa tugas hukum adalah memelihara kebaikan dan mencegah kejahatan, sehingga hukum harus memberikan manfaat
atau kegunaan bagi orang banyak. Teori ini dirasakan sangat penting karena digunakan untuk menganalisis
manfaat faedah divestasi baik yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada pihak lainnya maupun yang dilakukan oleh badan hukum asing yang bergerak
dalam bidang pertambangan kepada Pemerintah Indonesia, Pemerintah Daerah, warga negara Indonesia ataupun badan yang dikendalikan oleh warga negara
Indonesia. Dengan kata lain teori ini bertujuan untuk melihat apakah transaksi divestasi baik divestasi aset maupun saham yang dimiliki oleh Pemerintah
ataupun badan hukum asing akan memberikan manfaat faedah bagi masyarakat Indonesia atau pemilik badan hukum, karena dari deviden yang diterimanya
tersebut itulah nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan amanah Pasal 33 UUD Tahun 1945 yang berbunyi “
bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat ”.
2. Perkembangan Divestasi Saham di Indonesia