negeri. Barang modal dapat terdiri dari bangunan kontruksi, mesin dan peralatan, kendaraan dan angkutan serta barang modal lainnya.
d
Perubahan Stok
. Perubahan stok diberikan kode klasifikasi 304 merupakan pembentukan
modal tidak tetap yang diperoleh dari selisih antara stok akhir dan stok awal periode perhitungannya. Stok biasanya dipegang oleh produsen merupakan hasil
produksi yang belum sempat dijual dan oleh konsumen sebagai bahan-bahan yang belum sempat digunakan.
e
Ekspor dan Impor
. Ekspor dan impor yang diberi kode klasifikasi 305 dan 409 merupakan
kegiatan atau transaksi barang dan jasa antara penduduk suatu wilayah dengan penduduk di luar wilayah, baik penduduk provinsi maupun luar negeri.
Perbandingan ekspor dan impor baik keseluruhan maupun untuk setiap kelompok komoditas menunjukan terjadinya surplus atau defisit perdagangan regional.
2.5.5. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
PDRB merupakan penjumlahan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi dalam suatu wilayah. PDRB sebagai
gambaran nyata hasil berbagai aktifitas pelaku ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa.
2.6. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai peran dan keterkaitan suatu sektor dalam perekonomian dengan menggunakan analisis Input-Output telah banyak
dilakukan, diantaranya yaitu penelitian terhadap seluruh sektor perekonomian,
penelitian terhadap salah satu sektor dalam perekonomian seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan hotel, jasa-jasa dan lain sebagainya.
Setiap penelitian umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu mempelajari keterkaitan langsung ke depan direct forward linkage, keterkaitan langsung ke
belakang direct backward linkage, keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan, dan keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang dan juga
multiplier effect pendapatan, output dan tenaga kerja. Berdasarkan dari dua referensi penelitian terdahulu yaitu Karmi 2006, dan Triastuti 2010 didapatkan
adanya persamaan dalam hasil dari penelitian yang mereka lakukan. Kedua penelitian tersebut menggunakan metode analisis Input-Output.
Penelitian yang dilakukan oleh Karmi 2006 dalam skripsinya menganalisis tentang peranan dan kenaikan ekspor agroindustri terhadap
perekonomian Indonesia. Tabel I-O Indonesia tahun 2003 yang digunakan dalam penelitian ini menyatakan bahwa sektor agroindustri mempunyai peranan penting
dalam struktur permintaan akhir dibandingkan dengan struktur permintaan antaranya. Dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dampak penyebaran sektor
agroindustri lebih mampu mempengaruhi pembentukan output terhadap sektor- sektor yang menyediakan dari sektor tersebut sektor hulunya, dibandingkan
terhadap sektor-sektor yang menggunakan output tersebut sektor hilirnya. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan untuk nilai kepekaan penyebaran sektor
agroindustri sebesar 1,107 dan koefisien penyebaran 0,910. Sedangkan nilai multiplier digunakan untuk melihat dampak dari permintaan akhir output sektor
agroindustri terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja rumah tangga Tabel 2.3..
Penelitian yang dilakukan Triastuti 2010, yaitu tentang dampak revitalisasi sektor agroindustri di Indonesia dengan menggunakan Tabel I-O
Indonesia Tahun 2008. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa sektor agroindustri ternyata lebih mampu mendorong pertumbuhan atau pembentukan
output sektor-sektor yang menjadi penyedia input sektor agroindustri sektor hulu dibandingkan terhadap sektor-sektor yang menggunakan outputnya sektor
hilirnya, hal ini terlihat dari nilai koefisien penyebaran yang lebih dari satu atau sebesar 1,145, serta nilai kepekaan penyebaran sebesar 0,898 dan nilai keterkaitan
ke belakang yang lebih besar dibandingkan dengan nilai keterkaitan kedepannya. Sektor agroindustri memiliki nilai keterkaitan ke depan secara langsung sebesar
1,72, dan secara langsung dan tidak langsung sebesar 4,14. Adapun untuk keterkaitan ke belakang secara langsung sebesar 0,65 dan secara langsung dan
tidak langsung sebesar 2,20. Hasil analisis multiplier output, pendapatan dan tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Penelitian yang dilakukan ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya dalam hal cakupan wilayah. Penelitian ini memfokuskan pada suatu
wilayah atau regional yang lebih sempit yaitu Kabupaten Ciamis. Penelitian menggunakan metode Input-Output dengan klasifikasi 10 dan 13 sektor. Tabel
Input-Output yang digunakan yaitu Tabel IO Kabupaten Ciamis tahun 2008 atas dasar harga produsen. Dengan metode penelitian ini akan lebih dapat menjelaskan
kondisi terkini dari perekonomian Kabupaten Ciamis. Dalam penelitian ini tidak memasukan variabel tenaga kerja karena adanya keterbatasan data yang diperoleh.
Tabel 2.3. Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Multiplier
Penelitian Multiplier
N o
Lokasi dan Sektor Tahun
Output Pendapatan
Tenaga Kerja Tipe I
Tipe II Tipe I
Tipe II Tipe I
Tipe II 1
Indonesia Agroindustri
Non Agroindustri 2006
2,144 2,343
2,869 3,065
2,644 2,494
3,695 3,485
4,675 5,290
6,040 9,696
2 Indonesia
Agroindustri Non Agroindustri
2010 2,199
2,175 2,912
2,927 2,833
2,316 3,986
3,258 6,070
3,475 8,038
6,529
Sumber : 1. Karmi, 2006
2. Triastuti, 2010
2.7. Kerangka Pemikiran Operasional