Output Input Antara Input Primer

2.4.4. Multiplier Tipe I dan II

Multiplier Tipe I dan II dipergunakan untuk mengukur efek dari output dan pendapatan masing-masing sektor perekonomian yang disebabkan karena adanya perubahan dalam jumlah output dan pendapatan yang ada di suatu wilayah. Analisis tipe I merupakan model terbuka, yang mana faktor rumah tangga dijadikan sebagai faktor eksogen, sedangkan analisis tipe II merupakan model tertutup, yang mana faktor rumah tangga sebagai faktor endogen.

2.5. Konsep dan Definisi

2.5.1. Output

Output merupakan nilai produksi barang dan jasa penerimaan penjualan yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi pada suatu wilayah dalam negeri domestik tanpa membedakan asal usul pelaku produksinya. Untuk menghindari perhitungan ganda maka output harus dinilai atas harga produsen, yaitu harga yang sesungguhnya diterima oleh produsen.

2.5.2. Input Antara

Input antara adalah transaksi yang terjadi antar sektor yang berperan sebagai konsumen dan produsen. Input antara mencakup penggunaan berbagai barang dan jasa oleh suatu sektor dalam kegiatan produksi. Barang dan jasa tersebut dapat berasal dari sektor-sektor lain, dan juga produksi sendiri . Barang- barang yang digunakan sebagai input antara biasanya habis sekali pakai, seperti bahan baku, bahan penolong, bahan bakar dan sejenisnya.

2.5.3. Input Primer

Input primer atau lebih dikenal dengan nilai tambah merupakan balas jasa yang diberikan kepada faktor-faktor produksi yang berperan dalam proses produksi. Balas jasa tersebut terdiri dari upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung. a Upah dan Gaji Upah dan gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada buruh atau karyawan, baik dalam bentuk uang maupun barang yang termasuk ke dalam upah dan gaji, semua tunjangan, dan bon uang lembur yang diberikan kepada pekerja. Semua pendapatan pekerja tersebut masih dalam bentuk bruto atau sebelum dipotong pajak penghasilan. b Surplus Usaha Surplus usaha adalah balas jasa kewiraswastaan dan pendapatan atas pemilikan modal surplus usaha mencakup sewa properti, bunga netto, dan keuntungan perusahaan. Keuntungan perusahaan masih dalam bentuk bruto, yaitu sebelum dibagikan kepada pemilik saham berupa deviden dan sebelum dipotong pajak perseroan. c Penyusutan Penyusutan merupakan nilai penyisihan keuntungan untuk akumulasi penggantian barang modal yang habis dipakai. Sedangkan pajak tidak langsung merupakan pajak yang dikenakan pemerintah setiap transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan seperti pajak penambahan nilai.

2.5.4. Permintaan Akhir dan Impor