II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Agroindustri
Menurut Saragih 2010 sektor agroindustri adalah industri yang memiliki keterkaitan ekonomi baik langsung maupun tidak langsung yang kuat dengan
komoditas pertanian. Keterkaitan langsung mencakup hubungan komoditas pertanian sebagai bahan baku input bagi kegiatan agroindustri maupun kegiatan
pemasaran dan perdagangan yang memasarkan produk akhir agroindustri. Sedangkan keterkaitan tidak langsung, berupa kegiatan ekonomi lain yang
menyediakan bahan baku input di luar komoditas pertanian, seperti bahan kimia, bahan kemasan, dan lain-lain, beserta kegiatan ekonomi yang memasarkan dan
memperdagangkannya. Agroindustri sebagai salah satu subsistem dalam sistem agribisinis yang terutama memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapatan masyarakat, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pemerataan pembangunan dan juga mempercepat pembangunan
daerah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, yaitu : 1 agroindustri memiliki potensi dapat menarik pertumbuhan perekonomian secara total karena memiliki
pangsa pasar yang besar dalam perekonomian secara keseluruhan; 2 mampu menarik pertumbuhan sektor lainnya; 3 keragaan dan performanya berbasis
sumberdaya domestik sehingga efektif dalam membangun daerah serta kuat dan fleksibel terhadap guncangan eksternal.
Gumbira- Sa’id 2010 mendefinisikan agroindustri sebagai salah satu
bisnis yang beresiko tinggi, karena berkaitan dengan manajemen Sunatullah
berkaitan dengan hukum alam, yang pengendaliannya sangat sulit dijamin, dibandingkan dengan bisnis nonpertanian. Namun demikian, dengan manajemen
profesional, kelangkaan dapat diatasi. Berbagai inovasi dalam mengonversi komoditas menjadi produk menjadikan agroindustri sebagai salah satu sektor
penting bagi kehidupan manusia, hal ini karena hanya sektor agroindustri yang mampu secara simultan menghasilkan pangan, papan bahan bangunan, pakaian
lignoselulosa, wool, dan kulit hewan dan energi. Krisnamurthi, et al. 2010 menjelaskan bahwa salah satu alternatif strategi
industrialisasi yaitu dengan pengembangan agroindustri. Sektor ini dapat dijadikan sebagai salah satu sektor yang memimpin atau a leading sector dalam
pembangunan ekonomi suatu daerah, karena sektor agroindustri paling efektif berperan sebagai motor penggerak dalam pembangunan daerah secara
berkesinambungan sustainability.
Dalam perkembangannya
kemudian, agroindustri yang bersistem agribisnis ini akan menjadi suatu paradigma baru
dalam pembangunan berbasis pertanian. Pembangunan sistem dan usaha agribisnis termasuk pertanian di dalamnya, memiliki posisi tetap dan peranan
yang sangat strategis dan mendasar dalam pembangunan ekonomi nasional karena hamparan wilayah Indonesia yang berbasiskan pertanian.
2.2. Keterkaitan Antara Sektor Pertanian dengan Agroindustri