Kerangka Pemikiran Operasional TINJAUAN PUSTAKA

kondisi terkini dari perekonomian Kabupaten Ciamis. Dalam penelitian ini tidak memasukan variabel tenaga kerja karena adanya keterbatasan data yang diperoleh. Tabel 2.3. Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Multiplier Penelitian Multiplier N o Lokasi dan Sektor Tahun Output Pendapatan Tenaga Kerja Tipe I Tipe II Tipe I Tipe II Tipe I Tipe II 1 Indonesia Agroindustri Non Agroindustri 2006 2,144 2,343 2,869 3,065 2,644 2,494 3,695 3,485 4,675 5,290 6,040 9,696 2 Indonesia Agroindustri Non Agroindustri 2010 2,199 2,175 2,912 2,927 2,833 2,316 3,986 3,258 6,070 3,475 8,038 6,529 Sumber : 1. Karmi, 2006 2. Triastuti, 2010

2.7. Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini menggunakan Tabel Input-Output Kabupaten Ciamis tahun 2008 klasifikasi 28 sektor yang kemudian diagregasikan menjadi 10 sektor dan 13 sektor. Kesepuluh sektor tersebut yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor agroindustri, sektor non agroindustri, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Sedangkan untuk 13 sektor dengan menggolongkan subsektor agroindustri berdasarkan klasifikasi yang telah dilakukan oleh BPS dan Bappeda Kabupaten Ciamis diantaranya yaitu 1 subsektor industri makanan dan minuman serta tembakau, 2 subsektor industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki, 3 subsektor industri kayu, bambu, rotan dan furniture dan 4 subsektor industri kertas dan barang-barang kertas, percetakan dan penerbitan. Pengolahan data analisis Input-Output dengan menggunakan bantuan software program I-O Analysis for Practitioners version 1.0.1 dan Microsoft Excell 2007 serta menggunakan asumsi dan keterbatasan model Input-Output. Untuk melihat peranan sektor agroindustri maka dilakukan analisis Input-Output yang terdiri dari analisis keterkaitan, analisis dampak penyebaran, dan analisis multiplier. Kemudian untuk melihat dampak investasi, maka dilakukan simulasi investasi yang dimasukkan ke dalam tabel I-O. Sehingga akan didapatkan peranan sektor agroindustri dan dampak investasinya terhadap perekonomian Kabupaten Ciamis Alur kerangka dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Keterangan : 1. Sektor Industri Makanan dan Minuman serta Tembakau. 2. Sektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit, dan Alas Kaki. 3. Sektor Industri Kayu, Bambu, Rotan, dan Furniture. 4. Sektor Industri Kertas dan Barang-barang Kertas, Percetakan, dan Penerbitan. Metode Analisis Struktur Perekonomian Kabupaten Ciamis Sektor Lainnya 9 Sektor Peranan Sektor Agroindustri dan Dampak Investasinya Sektor Agroindustri 1 2 3 4 Analisis Input-Output Analisis Keterkaitan Analisis Dampak Penyebaran Analisis Multiplier Dampak Investasi Sektor Agroindustri

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Daerah penelitian adalah Kabupaten Ciamis yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari hingga April 2011 meliputi kegiatan pembuatan proposal, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan penulisan laporan dalam bentuk skripsi. Persiapan penelitian meliputi pengumpulan referensi dan data yang diperlukan.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dengan menggunakan sistem wawancara kepada Kepala Penanaman Modal, Kepala Dinas Perindustrian, dan staff Bidang Perekonomian Bappeda Kabupaten Ciamis. Ketiga narasumber ini dianggap paling kompeten dalam bidangnya, sehingga dapat membantu penelitan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Departemen Perindustrian, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BPPT, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda dan instansi-instansi terkait. Data yang digunakan berupa data dari Tabel Input-Output Kabupaten Ciamis Tahun 2008 klasifikasi 28 sektor. Jenis data yang digunakan dalam analisis ini adalah data transaksi total atas dasar harga produsen.