615.661 ton. Selain itu komoditi tanaman pangan dan hotikultura yang saat ini berkembang dan mempunyai prospek serta peluang pasar yang cukup baik adalah
jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, cabe, tomat, duku, manggis, pisang, salak, rambutan dan durian. Pemasaran komoditi ini sudah
mampu menembus pasar di luar Kabupaten Ciamis bahkan untuk cabe dan manggis sudah di ekspor.
Adapun perkembangan produksi komoditas unggulan pertanian tanaman pangan dari tahun 2004 sd 2008 sebagai berikut :
Tabel 4.1. Produksi Komoditi Unggulan Tanaman Pangan Tahun 2004 - 2008 No
Komoditas Produksi Ton
2004 2005
2006 2007
2008 1
Padi 601.184
613.563 585.314
604.515 615.661
2 Palawija
237.577 131.084
133.401 152.454
165.293 3
Sayuran 15.191
9.556 12.674
9.094 165.304
4 Buah-buahan
218.037 246.744
274.624 230.976
285.840
Sumber : BPS Kabupaten Ciamis, 2009
Sedangkan untuk komoditi sektor lainnya seperti perikanan yaitu produksi ikan kolam, tambak dan ikan laut, kemudian komoditi peternakan yaitu tenak sapi
dan ayam ras, kehutanan yaitu pohon albasia, jati dan karet, dan untuk sektor perkebunan yaitu komoditi kelapa.
4.3. Karakteristik Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Ciamis
Sektor industri pengolahan skala kecil merupakan salah satu sektor ekonomi yang cukup mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ciamis.
Dalam data statistik industri, yang dimaksud dengan industri besar adalah industri dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri sedang dengan tenaga
kerja antara 20-99 orang, industri kecil mempunyai tenaga kerja antara 5-19
orang, dan perusahaan yang mempunyai pekerja kurang dari 5 orang termasuk dalam kategori industri kerajinan rumah tangga.
Data dari BPS 2010 menunjukkan selama periode 2007 dan 2008 jumlah perusahaan industri di Kabupaten Ciamis mengalami peningkatan, dimana pada
tahun 2007 jumlah industri sebanyak 1.288 perusahaan meningkat menjadi 1.305 perusahaan, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 188.962 orang tahun 2007
dan pada tahun 2008 sebanyak 189.155 orang. Sedangkan jumlah industri besar dan sedang pada tahun 2008 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
tahun 2007 dimana jumlah industri besar dan sedang tahun 2008 yaitu sebanyak 142 perusahaan dan pada tahun 2007 sebanyak 114 perusahaan, peningkatan ini
tidak berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja di industri besar dan sedang dimana jumlah pekerja yang dapat diserap justru mengalami penurunan.
Subektor agroindustri di Kabupaten Ciamis diklasifikasikan menjadi empat subsektor yaitu 1 subsektor industri makanan dan minuman serta
tembakau, 2 subsektor industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki, 3 subsektor industri kayu, bambu, rotan dan furniture dan 4 subsektor industri
kertas dan barang-barang kertas, percetakan dan penerbitan. Adapun untuk subsektor agroindustri komoditi unggulannya, yaitu :
1. Subsektor Industri Makanan dan Minuman serta Tembakau.
Subsektor agroindustri ini terutama industri makanan olahan atau makanan ringan bagi masyarakat Kabupaten Ciamis sudah sangat populer salah satu
komoditi unggulannya adalah produk makanan olahan sale pisang, sale goreng, kripik pisang, dan lain-lain. Produk olahan dari pisang dihasilkan oleh beberapa
perajin di Kabupaten Ciamis antara lain salah satunya adalah di wilayah Cijeungjing yang merupakan sentra pemasaran yang telah menghasilkan produk
unggulan Kabupaten Ciamis dengan hasil pemasaran yang telah tersebar ke berbagai kota di kota di Indonesia dan mancanegara. Produk makanan olahan
banyak tersebar di berbagai wilayah kecamatan, antara lain Kecamatan Ciamis, Cijeungjing, Cikoneng, Sindangkasih, Banjarsari, dan Kecamatan Buniseuri.
Pemasaran produk ini selain untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar lokal juga telah menembus kota-kota besar di Indonesia. Sedangkan untuk
kebutuhan bahan baku berupa bahan baku pisang dan bahan setengah jadi, para pelaku usaha bermitra usaha dengan perajin di daerah sekitar khususnya
Kabupaten Ciamis. Secara statistik sampai dengan tahun 2010 di Kabupaten Ciamis terdapat 257 unit usaha dengan kapasitas produksi 766.160 ton per tahun.
Adapun industri makanan olahan lainnya seperti : industri aneka makanan sale pisang, industri aneka makanan kripik pisang, industri aneka makanan sale
goreng, industri makanan molen tahu, industri makanan kripchoc, dan industri makanan kue semprong.
2. Subsektor Industri Kayu, Bambu, Rotan dan Furniture,
Komoditi unggulan untuk subsektor ini yaitu industri produk kerajinan dari bambu seperti kerajinan angklung dan kerajinan gambang. Produk kerajinan
angklung terbuat dari bahan baku bambu ini sudah sejak lama dikenal di Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat yang merupakan salah satu alat musik
tradisional khas Jawa Barat yang sudah terkenal ke berbagai negara. Kerajinan angklung mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan mengingat produk
ini merupakan salah satu media informasi, media komunikasi melalui berbagai peragaan kesenian, produk hasil pemasaran kerajinan angklung telah menembus
pasar baik lokal, regional maupun Internasional. Saat ini perajin angklung di Kabupaten Ciamis terdapat 4 unit usaha
dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 15 orang dengan kapasitas produksi sebanyak 240.000 set. Selama ini perajin bisa bertahan terutama di wilayah
Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Cijeungjing, sedangkan sentra industri kerajinan dari bambu terdapat 25 sentra tersebar di beberapa wilayah Kabupaten
Ciamis dengan penyerapan tenaga kerja 7.036 orang dan kapasitas produksi 2.110.800 buah, diantaranya produk industri kerajinan kebutuhan rumah tangga
dan lain-lain. Selain itu industri kayu olahan di Kabupaten Ciamis yang cukup berkembang seperti kayu gelondongan jenis albasia dan kayu hutan lainnya yang
dihasilkan produk berupa balok, papan sebagai bahan baku industri pembuatan meubel yang banyak diproduksi oleh industri kecil.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN