diperoleh dari pengolahan lebih lanjut matriks kebalikan Leontief terbuka tanpa memasukkan unsur rumah tangga, sedangkan multiplier tipe II dengan matriks
kebalikan Leontief tertutup dan memasukkan unsur rumah tangga sebagai variabel endogenous dalam model.
5.4.1. Multiplier Output
Dari hasil perhitungan multiplier pada Tabel 5.11., menjelaskan mengenai nilai-nilai multiplier output dari tiap sektor dalam perekonomian. Nilai multiplier
output tipe I maupun tipe II pada sektor agroindustri menempati urutan ketujuh, dengan nilai tipe I sebesar 1,38432. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jika terjadi
peningkatan permintaan akhir pada sektor agroindustri sebesar satu satuan rupiah, maka output pada seluruh sektor dalam perekonomian akan meningkat sebesar
1,38432 rupiah. Tabel 5.11. Multiplier Output dan Pendapatan Sektor-Sektor Perekonomian
Kabupaten Ciamis Tahun 2008
Sektor Output
Pendapatan Tipe I
Tipe II Tipe I
Tipe II
Pertanian 1,25730
1,49440 1,20137
1,42780 Pertambangan dan
Penggalian 1,10999
1,19265 1,19357
1,41852
Agroindustri 1,38432
1,54026 1,86646
2,21822
Non Agroindustri 1,07447
1,10520 1,34458
1,59800 Listrik, Gas dan Air Bersih
1,43233 1,55064
1,75194 2,08212
Bangunan 1,85905
2,21678 1,35339
1,60846 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 1,42026
1,76090 1,25721
1,49415 Pengangkutan dan
Komunikasi 1,55937
1,87492 1,62737
1,93408 Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan 1,40788
1,60290 1,87083
2,22342 Jasa-jasa
1,48390 2,30073
1,12734 1,33891
Sumber : Tabel Input-Output Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Klasifikasi 10 Sektor diolah
Sedangkan untuk tipe II, nilai multiplier output sektor agroindustri sebesar 1,54026. Nilai ini berarti jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor
agroindustri sebesar satu satuan rupiah, maka dengan memperhitungkan efek pengeluaran rumah tangga akan meningkatkan output pada seluruh sektor dalam
perekonomian sebesar 1,54026 rupiah. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai multiplier output tipe I dan
tipe II sektor pertanian menempati urutan kedelapan dengan nilai untuk tipe I sebesar 1,25730, yang berarti jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada
sektor pertanian sebesar satu satuan rupiah, maka output pada seluruh sektor dalam perekonomian akan meningkat sebesar 1,25730 rupiah. Sementara itu untuk
nilai tipe II sebesar 1,49440, yang berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor pertanian sebesar satu satuan rupiah, maka dengan
memperhitungkan efek pengeluaran rumah tangga akan meningkatkan output pada seluruh sektor dalam perekonomian sebesar 1,49440 rupiah.
Tabel 5.12. Multiplier Output dan Pendapatan Subsektor Agroindustri Kabupaten Ciamis Tahun 2008
Sektor Output
Pendapatan Tipe I
Tipe II Tipe I
Tipe II
Industri Makanan dan Minuman serta Tembakau
2,18977 2,58908
2,19840 2,60113
Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki
1,29928 1,53620
1,30303 1,54173
Industri Kayu, Bambu, Rotan dan Furniture
1,24227 1,46880
1,24463 1,47264
Industri Kertas dan Barang- barang Kertas, Percetakan
dan Penerbitan 1,28565
1,52009 1,28621
1,52183 Sumber : Tabel Input-Output Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Klasifikasi 13 Sektor diolah
Sedangkan hasil analisis multiplier output yang ditunjukkan oleh Tabel 5.12., terlihat bahwa subsektor yang memiliki nilai tertinggi baik pada multiplier
output tipe I maupun tipe II adalah subsektor industri makanan dan minuman serta tembakau dengan nilai 2,18977 untuk multiplier output tipe I dan 2,58908 untuk
multiplier tipe II. Nilai multiplier output tipe I tersebut dapat diartikan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada subsektor industri makanan dan
minuman serta tembakau sebesar satu satuan rupiah, maka output pada seluruh sektor dalam perekonomian akan meningkat sebesar 2,18977 rupiah, sementara
untuk nilai multiplier output tipe II dapat diartikan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada subsektor industri makanan dan minuman serta tembakau
sebesar satu satuan rupiah, maka dengan memperhitungkan efek pengeluaran rumah tangga akan meningkatkan output pada seluruh sektor dalam perekonomian
sebesar 2,58908 rupiah
5.4.2. Multiplier Pendapatan