Koefisien Penyebaran Analisis Dampak Penyebaran

pertumbuhan sektor hulunya. Sedangkan kepekaan penyebaran menunjukkan kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan sektor hilirnya.

5.3.1. Koefisien Penyebaran

Dalam Tabel 5.9. terlihat bahwa sektor yang mempunyai nilai koefisien penyebaran terbesar adalah sektor bangunan dengan nilai sebesar 2,32785. Sedangkan untuk sektor agroindustri berada pada urutan keenam dengan nilai sebesar 0,95364. Tabel 5.9. Koefisien dan Kepekaan Penyebaran Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Sektor Koefisien Penyebaran Kepekaan Penyebaran Pertanian 0,64005 0,54646 Pertambangan dan Penggalian 0,29782 2,18177 Agroindustri 0,95364 0,65910 Non Agroindustri 0,20108 1,69840 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,18082 1,25305 Bangunan 2,32785 0,31421 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,97897 0,71702 Pengangkutan dan Komunikasi 1,39668 0,56609 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,87177 1,66557 Jasa-jasa 1,15133 0,39833 Sumber : Tabel Input-Output Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Klasifikasi 10 Sektor diolah Pada tabel tersebut juga memberikan informasi bahwa terdapat empat sektor yang memiliki nilai koefisien penyebaran lebih dari satu secara berturut- turut yaitu sektor bangunan 2,32785, sektor pengangkutan dan komunikasi 1,39668, sektor listrik, gas, dan air bersih 1,18082, dan sektor jasa-jasa 1,15133. Nilai yang lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor tersebut mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor hulunya. Sedangkan apabila ditelusuri per subsektor agroindustri seperti yang tertera dalam Tabel 5.10., subsektor yang memiliki nilai koefisien penyebaran lebih dari satu, yaitu subsektor industri makanan dan minuman serta tembakau sebesar 1,48500. Nilai yang diperoleh subsektor tersebut menempatkannya pada urutan pertama. Besarnya nilai koefisien penyebaran industri makanan dan minuman serta tembakau yang lebih besar dari satu dikarenakan sektor tersebut memiliki nilai kaitannya yang erat dengan sektor pertanian yang menyediakan input bagi industri tersebut. Kondisi ini dibuktikan oleh distribusi output sektor pertanian kepada subsektor industri makanan dan minuman serta tembakau mencapai 68 persen dan juga adanya penelitian Triastuti 2010 yang menyebutkan bahwa subsektor industri makanan dan minuman serta tembakau di Indonesia mempunyai peranan cukup besar dalam menarik sektor hulunya. Sehingga untuk menjadikan subsektor ini sebagai leading sector layak untuk dipertimbangkan. Tabel 5.10. Koefisien dan Kepekaan Penyebaran Subsektor Agroindustri Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Sektor Koefisien Penyebaran Kepekaan Penyebaran Industri Makanan dan Minuman serta Tembakau 1,48500 0,61752 Industri Tekstil, Pakaian Jadi, Kulit dan Alas Kaki 0,15907 0,20024 Industri Kayu, Bambu, Rotan dan Furniture 0,97925 0,73896 Industri Kertas dan Barang-barang Kertas, Percetakan dan Penerbitan 0,10713 2,28316 Sumber : Tabel Input-Output Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Klasifikasi 13 Sektor diolah

5.3.2. Kepekaan Penyebaran