Tabel 4
. Jenis Ikan Patin Sebagai Ikan Hias yang Dijual di Indonesia
No Nama Ilmiah
Nama Lokal Daerah Sebaran
Ukuran
1 Helicophagus waandersii
Patin muncung
Sumatra, Kaltim 50
2 Pangasius nieuwenhuisi
Lawang Jawa, Sumatra,
Kalimantan 60
3 Pangasius polyuranodon
Juaro Sumatra, Kalimantan
80 4
Pangasius nasutus Patin Jawa,
Kalimantan 90 5
Pangasius jambal Jambal, patin
Jawa, Sumatra, Kalimantan
120 6
Pangasius micronema Wakal Jawa,
Kalimantan 60 7
Pangasius macronema Rioscaring,
lancang riu, Rios
Kalimantan Barat 20
8 Pangasius humeralis
Patin Kalimantan Barat 40
9 Pangasius lithostoma
Patin Kalimantan 25
Sumber : Kuncoro 2009
2.2 Input Produksi Ikan Hias Air Tawar
Kegiatan budidaya ikan hias air tawar tidak akan bisa terlaksana dengan baik apabila tidak ada unsur pendukungnya. Beberapa input yang mendukung dalam
menunjang teknik budidaya ikan hias air tawar, diantaranya adalah: 1.
Pakan Pakan yang dapat diberikan pada ikan hias air tawar adalah pakan alami
dan pakan buatan. Pakan alami yang digunakan dalam usaha ikan hias air tawar jenis Black Ghost Apteronotus albifrons, Ctenopoma acutirostre, dan Patin
Pangasius sutchi antara lain Lesmana dan Iwan 2006 : a.
Cacing Sutera Cacing Sutera terkenal mampu memacu pertumbuhan benih ikan anak
ikan. Bagi induk ikan yang sedang bunting matang gonad, cacing sutera memang kurang cocok karena dikhawatirkan dapat menghambat keluarnya telur.
Kandungan lemak cacing ini diduga akan menyumbat telur induk ikan tersebut. b.
Udang Renik Udang renik yang dikenal dengan sebutan Cladocera. Diantara banyak
udang renik, Cladocera ini paling terkenal. Jenis ini yang sering hidup di kolam dan perairan umum adalah Moina dan Daphnia.
Selain pakan alami yang diberikan, pakan buatan juga bisa diberikan untuk pakan induk patin. Pakan biasanya berupa pelet, baik yang tenggelam maupun
terapung. Namun, pakan buatan sangat jarang digunakan petani dalam budidaya
ikan hias karena cepat mengotori air. Cepatnya air menjadi kotor karena wadah pemeliharaan ikan umumnya relatif sempit dan airnya relatif sedikit. Padahal
sebenarnya dengan kadar dan frekuensi pemberian pakan buatan yang seimbang akan memberikan hasil yang baik. Ini disebabkan kandungan gizi pakan buatan
biasanya sudah disesuaikan dengan kebutuhan ikan karena sudah ditambahkan vitamin. Adanya vitamin akan memperkuat ketahanan tubuh ikan.
Pakan buatan untuk ikan hias dapat berbentuk kering pelet maupun basah pelet moist. Pakan ini banyak dijual di pasaran dalam berbagai bentuk, ukuran,
dan kualitas. Penggunaan pakan buatan sangat praktis dan dapat disimpan lama. Namun pemantauan kualitas air sangat perlu. Pemberian pakan buatan sebaiknya
terbatas, cukup untuk kebutuhan ikan. Lebih baik sering memberikan pakan buatan dengan jumlah sedikit dibanding jumlah banyak sekaligus tanpa
dihabiskan ikan. 2.
Obat-obatan Menurut Lesmana dan Iwan 2006, obat-obatan yang digunakan untuk
proses pembesaran ikan hias air tawar yaitu : a.
Garam Garam berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan membunuh kutu
yang terdapat pada ikan hias air tawar. Pemberian garam untuk menanggulangi penyakit ikan pada saat pembersihan akuarium dengan tujuan
agar kuman yang menempel pada akuarium mati dan mentralkan kondisi air. b.
Tawas CuSO
4
Obat ini digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri Cyophaga columnaris
dan Flexibacter columnaris. Dosisnya sebanyak 1 ml tawas untuk 2 liter air.
c. Antibiotik Tetrasiklin
Obat ini digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
sp. dan Aeromonas sp. Dosinya adalah 20-30 mg untuk 1 liter air.
d. Malachit Green Oxalat MGO
Obat ini digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh cendawan Saprolegnia
sp. Dosisnya adalah 0,3 mg per liter air.
3. Induk ikan hias
Kondisi induk harus diperhatikan agar diperoleh jumlah dan mutu benih atau anakan yang baik. Kondisi induk dilihat dari umur atau ukuran, kesehatan,
dan asal-usul keturunan. 4.
Benih ikan hias Benih yang baik sangat penting untuk memperoleh produksi yang tinggi.
Benih tersebut sudah harus cukup umur untuk dilepas, ukurannya sudah memenuhi syarat, sehat, dan persentase kematiannya rendah Rahardi et al, 2005.
2.4 Proses Produksi Ikan Hias Black Ghost, Ctenopoma, dan Patin