4.3.4 Analisis Aspek sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dikaji secara deskriptif untuk mengetahui yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan usaha pembesaran ikan
hias air tawar di Arifin Fish Farm terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya maupun manfaat-manfaat yang timbul secara
menyeluruh dari usaha ini. Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan tersebut berfungsi untuk mengetahui dampak pada pencemaran lingkungan yang
disebabkan bau tidak sedap yang keluar dari usaha ini.
4.3.5 Analisis Finansial
Analisis finansial dikaji dengan kuantitatif melalui analisis biaya dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi net present
value NPV, internal rate return IRR, net benefit cost ratio Net BC, payback
pariod PP, dan analisis sensitifitas. Analisis biaya manfaat dilakukan untuk
mengidentifikasi berbagai biaya yang dikeluarkan serta keseluruhan manfaat yang diterima selama proyek dijalanakan. Dari hasil analisis biaya dan manfaat diolah
sehingga dapat menghasilkan analisis laba rugi. Analisis laba rugi akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan
pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Kriteria
investasi akan menunjukan layak tidaknya usaha dari sisi finansial. Sehingga untuk menilai suatu kegiatan investasi usaha sensitif atau tidak terhadap
perubahan yang akan terjadi. 1
Net Present Value NPV Net Present Value
atau manfaat bersih adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Nilai NPV dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
NPV =
∑
=
+ −
n t
t
i Ct
Bt
1
1
Dimana: Bt = Manfaat pada tahun t
Ct = Biaya pada tahun t n = Umur proyek
i = Suku bunga DR t = Tahun kegiatan bisnis
Dengan kriteria : NPV 0
→
maka secara finansial usaha layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya.
NPV 0
→
maka secara finansial usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, karena manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya atau
cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan. NPV = 0
→
maka secara finansial usaha tidak menguntungkan dan juga tidak rugi, karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi
biaya yang dikeluarkan. 2
Net Benefit-Cost Ratio Net BC Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi
dengan nilai sekarang arus biaya. Net BC menunujukan tingkat tambahan manfaat pada setiap sebesar satu rupiah. Proyek layak dilaksanakan apabila nilai
Net BC lebih dari satu. Secara matematis Net Benefit-Cost Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :
Net BC =
∑ ∑
= =
= =
+ −
+ −
n t
t t
n t
t t
i Bt
Ct i
Ct Bt
1 1
1 1
----- −
− Ct
Bt Ct
Bt
Keterangan : Bt = Penerimaan benefit yang disebabkan adanya investasi pada tahun
ke-t Ct = Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t
i = Tingkat suku bunga t = Umur proyek suatu usaha t = 1,2,3,....., n
t
i 1
1 +
= Discount Factor DF pada tahun ke-t
Dengan kriteria : Net BC 1
→
maka usaha layak dilaksanakan Net BC 1
→
maka usaha tidak layak dilaksanakan 3
Incremental Net Benefit Incremental Net Benefit
manfaat bersih tambahan adalah manfaat bersih dengan bisnis net benefit with business dikurangi dengan manfaat bersih tanpa
bisnis net benefit without business. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor produksi yang sebelumnya tidak tergunakan atau tidak terpakai ataupun belum
termanfaatkan sehingga pada saat ada bisnis apakah faktor ini memberikan manfaatbenefit atau tidak bagi bisnis yang dijalankan Nurmalina et al. 2009.
Secara matematis Incremental Net Benefit dapat ditulis sebagai berikut : Incremental Net Benefit
= Manfaat bersih dengan – Manfaat bersih tanpa bisnis 4
Internal Rate of Return IRR Internal Rate Return
IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan yang dinyatakan dalam satuan persen. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar
dari tingkat diskonto yang berlaku discount rate, maka proyek dinyatakan layak untuk dijalankan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari suku bunga yang
berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan. Secara matematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan : i
’
= Tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV positif i
”
= Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif
NPV
-
= NPV pada tingkat bunga i
’
NPV
+
= NPV pada tingkat bunga i
”
Kriteria yang berlaku : IRR
i ; maka usaha layak dilanjutkan
IRR i ; maka usaha tidak layak dilanjutkan atau lebih baik dihentikan 5
Payback Period PP Payback Period
atau masa pembayaran kembali adalah suatu jangka waktu periode kembalinya keseluruhan jumlah investasi yang ditanamkan, dihitung
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
− −
+ =
− +
−
i i
x NPV
NPV NPV
i IRR
mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus netto produksi tambahan, sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang ditanamkan dengan
menggunakan aliran kas. Secara matematis payback period dapat dirumuskan sebagai berikut :
PP =
Ab I
Keterangan: PP
= Jumlah waktu tahunperiode yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi.
I = Jumlah modal investasi.
Ab = Hasil bersih per tahunperiode atau laba bersih rata-rata per tahun.
6 Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan salah satu perlakuan terhadap ketidakpastian. Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara mengubah besarnya
variabel-variabel yang penting, masing-masing dapat terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau
diprediksi. Kemudian dinilai seberapa besar sensitivitas perubahan variabel- variabel tersebut berdampak pada hasil kelayakan, niali besarnya nilai NPV, IRR,
dan nilai Net BC Gittinger 1986.
4.4 Konsep Pengukuran dan Asumsi-asumsi dalam Cashflow