4.3.1. Persepsi Tenaga Kependidikan Terhadap Kepuasan Kerja
Analisis persepsi tenaga kependidikan terhadap kepuasan kerja tenga kependidikan dilakukan berdasarkan faktor-faktor
kepuasan kerja yaitu: kompensasi, kondisi kerja, kebijakan institusi, hubungan antar pribadi, pengakuan dan pekerjaan itu sendiri.
Masing-masing komponen terdiri dari dua sampai lima indikator atau pertanyaan
yang menggambarkan
kepuasan kerja
tenaga kependidikan.
Tabel 5. Persepsi tenaga kependidikan terhadap kompensasi
No Indikator
PNS Honorer
Skor Interpretasi Skor Interpretasi
1. Keadilan dalam
sistem penggajian 2,84
Puas 2,31
Tidak Puas 2.
Pemberian kompensasi langsung
dan tidak langsung gaji dan tunjangan
yang sesuai dengan posisi atau jabatannya
2,85 Puas
2,37 Tidak Puas
3. Gaji yang diterima
2,71 Puas
2,02 Tidak Puas
4. Pemberian insentif
yang sesuai dengan keterampilan dan
kinerja 2,48
Tidak Puas 2,15
Tidak Puas
5. Reward sesuai dan
sebanding dengan hasil kerja
2,58 Puas
2,12 Tidak Puas
Total 2,69
Puas 2,19
Tidak Puas
Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa tenaga kependidikan yang berstatus PNS memiliki persepsi yang baik
terhadap kompensasi yang ditetapkan institusi. Sedangkan tenaga kependidikan honorer berpersepsi tidak puas terhadap kompensasi.
Tenaga kependidikan yang berstatus PNS merasa bahwa institusi sudah memperhatikan unsur keadilan dalam sistem
penggajiannya, karena
mereka merasa
institusi telah
menyelenggarakan sistem kompensasi langsung dan tidak langsung gaji dan tunjangan yang sesuai dengan posisi atau jabatannya,
dimana gaji pokok yang diberikan juga sudah sesuai dengan standar
gaji yang ditetapkan. Untuk PNS golongan I mendapatkan gaji pokok sebesar Rp.1.040.000,00 – Rp. 1.634.000,00, golongan II Rp.
1.320.300,00 – 2.230.900,00, golongan III Rp. 1.655.800 – Rp. 2.763.900,00 dan golongan IV sebesar Rp. 1.954.300,00 – Rp.
3.400.000,00. Sedangkan tenaga kependidikan honorer merasa tidak puas terhadap sistem penggajian yang ditetapkan, hal tersebut
dikarenakan tenaga kependidikan honorer lulusan SMP sampai S1 mendapatkan gaji pokok sebesar
± Rp. 400.000,00 – Rp. 800.000,00.
Gaji yang ditetapkan lebih kecil dari UMR Kabupaten Bogor sebesar Rp. 991.714,00. Selebihnya institusi sudah memberikan yang terbaik
bagi tenaga kependidikannya, karena gaji yang diberikan kepada tenaga kependidikan honorer disesuaikan dengan kemampuan unit
kerja masing-masing. Begitu pula dengan kepuasan gaji dan reward yang diterima
juga masih kurang sebanding dengan hasil kerja tenaga kependidikan honorer. Hal ini wajar terjadi karena tenaga kependidikan honorer
merasa jumlah yang diberikan tidak sesuai dengan harapan mereka serta kebutuhan hidup setiap tenaga kependidikan berbeda satu sama
lainnya. Pada indikator insentif, baik tenaga kependidikan yang berstatus PNS maupun honorer berpersepsi bahwa insentif yang
diterima masih belum sesuai dengan kinerja mereka. Menurut Mangkunegara 2004, insentif kerja merupakan suatu motivasi yang
dinyatakan dalam bentuk uang. Insentif ini diberikan oleh organisasi kepada pegawai untuk bekerja dengan motivasi yang tinggi dan
berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tenaga kependidikan merasa pemberian insentif masih disamaratakan
berdasarkan golongan atau pangkat saja tanpa melihat kinerja tenaga kependidikan yang besangkutan.
Tabel 6. Persepsi tenaga kependidikan terhadap kondisi kerja
No Indikator
PNS Honorer
Skor Interpretasi Skor Interpretasi
1. Keamanan tempat
kerja 3,10
Puas 2,85
Puas 2.
Kenyamanan dan kebersihan tempat
kerja 3,13
Puas 2,95
Puas 3.
Sarana pendukung dan peralatan kerja
2,95 Puas
3,10 Puas
Total
3,06 Puas
2,97 Puas
Kondisi kerja ini meliputi faktor suasana dan perlengkapan kerja yang mempengaruhi tenaga kependidikan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka. Institusi mengutamakan suasana dan kondisi kerja yang baik, harapannya
agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan agar para tenaga kependidikannya dapat bekerja dengan nyaman serta terpenuhi
segala kebutuhan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pada Tabel 6, tenaga kependidikan yang berstatus PNS
maupun honorer memiliki persepsi yang baik terhadap terhadap kondisi kerja, mereka sudah merasa puas dengan keamanan,
kenyamanan dan kebersihan tempat kerja. Peralatan untuk memenuhi kebutuhan kerja juga dirasakan tenaga kependidikan sudah cukup
memadai dalam hal membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Berdasarkan persepsi tenaga kependidikan terhadap kondisi kerja
dapat disimpulkan bahwa institusi telah menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan sehat yang dapat mendukung
kesejahteraan tenaga kependidikan. Berdasarkan skor rataan persepsi tenaga kependidikan terhadap kondisi kerja termasuk dalam kategori
puas.
Tabel 7. Persepsi tenaga kependidikan terhadap kebijakan institusi
No Indikator
PNS Honorer
Skor Interpretasi Skor Interpretasi
1. Peraturan jam kerja
2,69 Puas
2,76 Puas
2. Beban kerja yang adil
2,81 Puas
2,61 Puas
3. Kedisiplinan dalam
penerapan peraturan 2,76
Puas 2,83
Puas
Total
2,75 Puas
2,73 Puas
Pada Tabel 7, dapat diketahui bahwa tenaga kependidikan yang berstatus PNS maupun honorer memiliki persepsi yang baik
terhadap kebijakan institusi. Salah satu kebijakan yang diterapkan di institusi yaitu peraturan jam kerja, dalam rangka penegakkan
kedisiplinan agar tenaga kependidikan datang bekerja tepat waktu, program rekap kehadiran akan menghitung kehadiran dari jam 08.00-
16.00 dengan toleransi waktu kurang lebih 30 menit. Begitu pula dengan beban kerja dan kedisiplinan penerapan peraturan. Sejauh ini,
tenaga kependidikan bersepsi baik terhadap ketegasan institusi dalam menerapkan peraturan, salah satu contohnya yaitu, institusi akan
memberikan teguran keras atau sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku, seperti memindahkan
pegawai tersebut kepada unit kerja lain dan apabila unit kerja tersebut tidak mau menerima maka dipindahkan ke bagian SDM agar
pegawai yang tidak disiplin dapat memperbaiki sikapnya dan berusaha untuk disiplin.
Tabel 8. Persepsi tenaga kependidikan terhadap hubungan antar pribadi
No Indikator
PNS Honorer
Skor Interpretasi Skor Interpretasi
1. Komunikasi yang
baik sesama rekan kerja dan atasan
3,18 Puas
3,20 Puas
2. Membuka diri dalam
menerima pendapat dan kritik
3,03 Puas
3,00 Puas
3. Jarang terjadinya
konflik 3,16
Puas 2,93
Puas
Total
3,12 Puas
3,04 Puas
Menciptakan hubungan yang erat antar rekan kerja dan atasan akan meningkatkan semangat kerja dan kerja sama. Tabel 8
menunjukkan bahwa tenaga kependidikan memiliki persepsi yang baik terhadap hubungan antar pribadi. Hal ini terlihat dari
komunikasi antar rekan kerja dan atasan sudah baik. Komunikasi yang baik antar rekan kerja tersebut dikarenakan di dalam
mengerjakan pekerjaannya, tenaga kependidikan dituntut untuk dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kependidikan yang lain.
Komunikasi yang baik dengan atasan pun dibutuhkan karena tenaga kependidikan dalam melakukan pekerjaannya perlu untuk melakukan
koordinasi yang baik dengan atasan. Dengan sikap tenaga kependidikan yang selalu membuka diri untuk menerima pendapat
dan kritik dari rekan kerja serta hubungan yang terjalin baik antar rekan kerja dan atasan dapat menciptakan rasa nyaman dan senang
bagi tenaga kependidikan karena dapat bekerja dalam lingkungan kerja yang harmonis sehingga dapat mengurangi konflik yang dapat
menggannggu pekerjaan. Tabel 9. Persepsi tenaga kependidikan terhadap pengakuan
No Indikator
PNS Honorer
Skor Interpretasi Skor Interpretasi
1. Penghargaan yang
diberikan institusi 2,63
Puas 2,17
Tidak Puas 2.
Perhatian atasan atas ide, usul dan saran
2,54 Puas
2,36 Tidak Puas
3. Dilibatkan dalam
pemecahan masalah yang terjadi
2,78 Puas
2,53 Puas
Total
2,65 Puas
2,35 Tidak Puas
Tenaga kependidikan menginginkan pengakuan atas prestasi kerja yang dicapai. Rasa bangga terhadap pekerjaan timbul karena
tenaga kependidikan merasa pekerjaan dan jabatan mereka diakui dan dihargai baik oleh rekan kerja dan atasan. Tenaga kependidikan
selalu berusaha
untuk mengembangkan
kemampuan dan
keterampilan kerja sehingga mendapatkan penghargaan yang layak dari institusi yang sesuai dengan prestasi kerja mereka.
Namun Pada Tabel 9, dapat diketahui bahwa tenaga kependidikan honorer berpersepsi bahwa pengakuan yang diterima
tidak sesuai dengan harapan mereka, mereka merasa tidak puas terhadap penghargaan yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan
tenaga kependidikan honorer belum mendapatkan penghargaan finansial seperti yang didapatkan tenaga kependidikan PNS, dimana
penghargaan tersebut diberikan oleh institusi kepada tenaga kependidikan PNS yang memiliki prestasi baik dengan peringkat
satu sampai lima dari masing-masing unit kerja. Sebagian besar tenaga kependidikan setuju bahwa mereka selalu dilibatkan dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh atasan. Tenaga kependidikan merasa bahwa partisipasi mereka
diperlukan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap ide- ide sehingga mereka diakui keberadaannya. Dilibatkannya tenaga
kependidikan dalam pengambilan keputusan dinilai sudah baik, namun tenaga kependidikan honorer merasakan walaupun ide, usul
dan saran mereka diterima didalam rapat, pelaksanaannya masih belum teraplikasikan sehingga mereka merasa ide-ide mereka kurang
diperhatikan. Tabel 10. Persepsi tenaga kependidikan terhadap pekerjaan itu sendiri
No Indikator
PNS Honorer
Skor Interpretasi Skor Interpretasi
1. Tingkat pemahaman
pekerjaan yang dikuasai mendukung
dalam pelaksanaan pekerjaan
3,13 Puas
2,88 Puas
2. Kesempatan
menggunakan keterampilan dan
pengetahuan baru yang dimiliki
3,10 Puas
2,78 Puas
3. Pekerjaan yang
dilakukan membuat keterampilan dan
pengetahuan bertambah
2,97 Puas
2,73 Puas
Total
3,07 Puas
2,80 Puas
Pada Tabel 10 menunjukkan bahwa tenaga kependidikan yang berstatus PNS maupun honorer memiliki persepsi yang baik
terhadap pekerjaan itu sendiri. Hal ini ditunjukkan dari tingkat pemahaman pekerjaan yang dikuasai tenaga kependidikan dapat
mendukung pelaksanaan pekerjaan mereka. Hasil pekerjaan menjadi baik dan maksimal ketika tenaga kependidikan sudah mengetahui
dan memahami prinsip dan metode dalam melaksanakan pekerjaan dengan benar.
Institusi sudah mengutamakan pengembangan diri dan keahlian tenaga kependidikan, khususnya sebagai dasar peningkatan
sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat mendukung pelaksanaan kerja tenaga kependidikan. Hal ini
terlihat dari sebagian besar tenaga kependidikan sudah merasa puas karena institusi telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk
menggunakan keterampilan dan pengetahuan baru yang dimiliki sehingga membuat mereka bekerja lebih giat. Kesempatan ini
memungkinkan tenaga kependidikan bebas menggunakan atau mengembangkan pikiran dan cara sendiri serta memiliki tanggung
jawab penuh terhadap pekerjaannya. Sehingga tenaga kependidikan merasa pekerjaan yang mereka lakukan dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka.
4.3.2. Persepsi Tenaga Kependidikan Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan