Variabel laten kondisi kerja Variabel laten peraturan dan kebijakan

melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik dan benar sehingga dapat meningkatkan kinerja. Pekerjaan yang dilakukan membuat keterampilan dan pengetahuan bertambah merupakan indikator yang memberikan kontribusi terbesar dalam membentuk pekerjaan itu sendiri, yaitu sebesar 0,88 yang berpengaruh nyata dengan nilai t sebesar 2,62 1,96. Hal ini berarti peningkatan keterampilan dan pengetahuan akan lebih meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Besarnya kontribusi ini karena tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan metode yang ditetapkan institusi. Pengetahuan tenaga kependidikan juga diperoleh dari pelatihan-pelatihan, rekan kerja maupun dari membaca buku – buku yang berkaitan dengan pekerjaan. Tenaga kependidikan selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sebagai motivasi untuk memperoleh penghargaan serta meningkatkan insentif yang diterima.

2. Variabel laten kondisi kerja

Tabel 18. Kontribusi indikator kondisi kerja No. Indikator kondisi kerja Kontribusi 1. Keamanan tempat kerja X6 0,84 2. Kenyamanan dan kebersihan tempat kerja X7 0,90 3. Sarana pendukung dan peralatan kerja X8 0,80 Kondisi kerja memberikan kontribusi yang berarti bagi kepuasan kerja tenaga kependidikan, yaitu sebesar 0,87 87 persen yang memiliki pengaruh nyata dengan nilai t sebesar 3,30 1,96. Tenaga kependidikan menyadari bahwa menjaga ketenangan, kenyamanan dan kebersihan tempat kerja merupakan tugas dan tanggung jawab masing-masing individu. Hal ini terlihat dari indikator kepuasan dengan kenyamanan dan kebersihan tempat kerja yang memberikan kontribusi terbesar dalam membentuk kondisi kerja sebesar 0,90 dengan nilai t sebesar 3,57 1,96, dengan lingkungan kerja yang tenang, nyaman dan bersih diharapkan akan membuat tenaga kependidikan merasa betah dan giat dalam bekerja. Keamanan tempat kerja, sarana pendukung dan peralatan kerja yang memadai juga memberikan kontribusi yang bearti bagi kepuasan kerja tenaga kependidikan dalam hal kondisi kerja. Hal ini berarti peningkatan kondisi kerja akan lebih meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.

3. Variabel laten peraturan dan kebijakan

Tabel 19. Kontribusi indikator kebijakan institusi No. Indikator kebijakan institusi Kontribusi 1. Peraturan jam kerja X9 0,67 2. Beban kerja yang adil X10 0,60 3. Kedisiplinan dalam penerapan peraturan X11 0,87 Peraturan dan kebijakan memberikan kontribusi sebesar 0,81 81 persen terhadap kepuasan kerja yang memiliki pengaruh nyata dengan nilai t sebesar 3,20 1,96. Nilai ini menggambarkan bahwa peraturan dan kebijakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja tenaga kependidikan. Kebijakan ini diukur berdasarkan persepsi tenaga kependidikan terhadap kepuasan dengan kebijakan peraturan jam kerja yang diterapkan, beban kerja yang adil dan kedisiplinan dalam penerapan peraturan, dimana indikator ketiga memiliki kontribusi terbesar terhadap kebijakan institusi yaitu sebesar 0,87 dengan nilai t sebesar 3,46 1,96. Pemberlakuan peraturan dan kebijakan institusi ini lebih ditujukan agar pegawai tidak bekerja semaunya sendiri. Peraturan yang ditetapkan institusi perlu diikuti dengan adanya sanksi bagi pegawai yang melanggar peraturan, agar peraturan dapat berjalan efektif. Peraturan dapat berjalan baik apabila institusi benar-benar disiplin dalam menerapkan peraturan kepada semua pegawai dengan adil. Hal ini dapat membuat pegawai lebih disiplin dalam menaati peraturan, karena takut akan sanksi yang diberikan. Oleh sebab itu, penerapan kebijakan institusi yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja sehingga kinerja pun akan meningkat.

4. Variabel laten pengakuan