Minor dan mulai berlaku bagi mahasiswa tahun masuk 20052006. Melalui penataan departemen ini pula, IPB pada tahun 2005
membentuk Fakultas baru dengan nama Fakultas Ekologi Manusia.
4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan Institut Pertanian Bogor a.
VISI
Menjadi perguruan
tinggi bertaraf
internasional dalam
pengembangan IPTEKS dan sumber daya manusia dengan kompetensi utama pertanian tropika.
b. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang. 2.
Pengembangan IPTEKS ramah lingkungan melalui penelitian mutakhir.
3. Meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui penerapan
dan pendayagunaan IPTEKS. 4.
Terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia.
c. TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, yang mampu
mengembangkan dan menerapkan IPTEKS. 2.
Inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat
manusia. 3.
Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan
yang berubah dengan cepat dan baik secara nasional maupun global.
4. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat
madani Indonesia. d.
MOTTO
Mencari dan Memberi yang Terbaik.
4.1.3. Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan 1. Kriteria Penilaian
a. Kehadiran 20
Kehadiran dihitung berdasarkan hasil pencatatan data finger print atau catatan harian kehadiran manual bagi unit kerja
yang tidak ada alat finger printnya dan keterangan tambahan apabila tidak memungkinkan melakukan finger print karena
alasan khusus yang diketahui oleh atasan langsung. Jumlah jam hadir adalah 8 jamhari dengan kisaran nilai = 0-100, untuk 0-
100 kehadiran. Untuk mengantisipasi “ketidakdisiplinan” pegawai untuk datangpulang sesuai dengan jam kerja dan atau
penugasan dari atasan. Hal ini akan menjadi pertimbangan dalam menilai kedisiplinan dalam kriteria kualitas kerja.
b. Produktivitas 30
Produktivitas kerja individu dinilai dari target pencapaian tugas yang diberikan. Tugas yang diberikan dapat berupa tugas
rutin atau penugasan dari pimpinan atau atasan yang bersangkutan. Penilai adalah atasan langsung masing-masing
tenaga kependidikan. Tingkat kejujuran, obyektifitas dan ketegasan atasan sangat berpengaruh dalam kualitas penilaian.
Penilaian harus
berorientasi untuk
pembinaan yang
bersangkutan agar meningkatkan prestasi kerja dan semangat membangun kualitas IPB.
c. Penilaian Kualitas Kerja 30
Kualitas kerja terdiri dari beberapa komponen, yaitu: Inisiatif atau kreativitas, tanggung jawab, ketelitian atau
kerapihan, kecepatan kerja atau efisiensi, kerja sama dan kedisiplinan. Masing-masing komponen memiliki kisaran nilai
0-100.
d. Penilaian oleh unit Terkait atau Penilai Independen 20
Penilaian meliputi kualitas pelayanan dari unit tersebut, dapat berupa kualitas produk yang dihasilkan, kecepatan,
ketepatan dan keramahan. Unit yang dinilai bukan bersifat individu tapi unit kerja tempat individu bekerja, yaitu
Departemen, Fakultas, Pusat, LPPM, Direktorat, Kantor dan unit lain yang setara. Unit kerja penilai atau penilai independen
akan ditentukan oleh Direktorat SDM atau AU, sesuai dengan kompetensi penilai independen.
2. Koordinasi pada Tingkat Unit Kerja
Rapat persiapan pemberian tugas atau evaluasi nilai produktivitas dan kualitas kerja dilakukan melalui rapat koordinasi
pimpinan di unit kerja, misal Tingkat Fakultas, Lembaga, Departemen, Pusat, Direktorat, Kantor, Perpustakaan dan
seterusnya.
3. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah PNS dan tenaga honorer, sehingga urutan rangking kinerja merupakan gabungan PNS dan
honorer.
4. Imbalan Kinerja
Nilai kinerja ini akan menjadi dasar pertimbangan dalam penilaian DP3 tahunan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
promosi-promosi dan insentif. Pemberian insentif akan diberikan setiap bulan berdasarkan huruf mutu nilai kinerja masing-masing.
Perhitungan insentif berupa uang tersebut akan dihitung berdasarkan analisis statistik nilai kinerja yang akan ditentukan
kemudian. Insentif ini adalah bentuk penghargaan yang diberikan IPB kepada SDMnya, namunpemberian insentif tersebut akan
disesuaikan dengan kondisi keuangan IPB, walaupun kinerja tenaga honorer akan dinilai, akan tetapi pemberian insentif belum
dapat diberikan secara langsung dari kantor pusat, penilaian ini akan menjadi catatan penilaian yang bersangkutan apakah layak
untuk diajukan menjadi tenaga tetap IPB BHMN atau CPNS jika ada informasi.
4.2. Karakteristik Tenaga Kependidikan