benar-benar disiplin dalam menerapkan peraturan kepada semua pegawai dengan adil. Hal ini dapat membuat pegawai
lebih disiplin dalam menaati peraturan, karena takut akan sanksi yang diberikan. Oleh sebab itu, penerapan kebijakan
institusi yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja sehingga kinerja pun akan meningkat.
4. Variabel laten pengakuan
Tabel 20. Kontribusi indikator pengakuan
No. Indikator pengakuan
Kontribusi
1. Penghargaan yang diberikan institusi
X15 0,88
2. Perhatian atasan atas ide, usul dan saran
X16 0,78
3. Dilibatkan dalam pemecahan masalah
yang terjadi X17 0,89
Pengakuan memberikan kontribusi yang berarti bagi kepuasan kerja tenaga kependidikan, yaitu sebesar 0,80 80
persen yang memiliki pengaruh nyata dengan nilai t sebesar 4,15 1,96. Hal ini berarti peningkatan pengakuan yang
diberikan menyebabkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan kepuasan kerja tenaga kependidikan. Indikator
yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan pengakuan yaitu dilibatkannya tenaga kependidikan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang terjadi pada unit kerja masing-masing yang memberikan kontribusi
sebesar 0,89 dan berpengaruh nyata dengan nilai t sebesar 4,65 1,96. Hal ini dikarenakan tenaga kependidikan berpersepsi
bahwa dilibatkannya mereka dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan pada unit kerja masing-masing
merupakan salah satu bentuk kepercayaan dan penghargaan institusi terhadap kinerja tenaga kependidikan. Pengakuan atau
penghargaan institusi terhadap kinerja tenaga kependidikan merupakan salah satu bentuk kebutuhan aktualisasi diri tenaga
kependidikan yang sesuai dengan teori hierarki kebutuhan manusia oleh Maslow dalam Robbins 2001. Partisipasi tenaga
kependidikan diperlukan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap ide-ide sehingga tenaga kependidikan
merasa diakui keberadaannya yang dapat meningkatkan semangat tenaga kependidikan dalam bekerja.
5. Variabel laten hubungan antar pribadi
Tabel 21. Kontribusi indikator hubungan antar pribadi
No Indikator hubungan antar pribadi
Kontribusi
1. Komunikasi yang baik sesama rekan kerja
dan atasan 12 0,76
2. Membuka diri dalam menerima pendapat
dan kritik 13 0,73
3. Jarang terjadinya konflik 14
0,78 Hubungan antar pribadi memberikan kontribusi sebesar
0,79 79 persen terhadap kepuasan kerja yang memiliki pengaruh nyata dengan nilai t sebesar 3,58 1,96. Hal ini
berarti peningkatan hubungan antar pribadi menyebabkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan kepuasan
kerja tenaga kependidikan. Indikator yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan hubungan antar pribadi yaitu
jarang terjadinya konflik yang memberikan kontribusi sebesar 0,78 dan berpengaruh nyata dengan nilai t sebesar 3,85 1,96.
Hal ini dikarenakan setiap pegawai pada masing-masing unit kerja saling menghormati satu sama lain, setiap pegawai
menghormati pegawai yang memiliki jabatan yang lebih tinggi, lebih tua umurnya, lebih berpengalaman dan memiliki
kemampuan lebih baik. Oleh karena itu, jarang sekali terjadinya konflik diantara tenaga kependidikan yang dapat
mengganggu pekerjaan mereka. Menciptakan hubungan yang erat antar rekan kerja dan atasan akan meningkatkan semangat
kerja dan kerja sama. Dengan sikap tenaga kependidikan yang selalu membuka diri untuk menerima pendapat dan kritik dari
rekan kerja serta hubungan yang terjalin baik antar rekan kerja dan atasan dapat menciptakan rasa nyaman dan senang bagi
tenaga kependidikan.
6. Variabel laten kompensasi