V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Perubahan PDRB Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat Periode 2003-2007
Pertumbuhan ekonomi di Kota Depok dipengaruhi oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok bernilai positif di semua sektor perekonomian selama periode 2003-2007 kecuali sektor pertambangan dan
penggalian. Nilai dari laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok tersebut sebesar 29,94 persen.
Tabel 5.1. Perubahan PDRB Kota Depok Menurut Lapangan Usaha Berdasarkan Harga Konstan 2000, Tahun 2003 dan 2007
Sektor Perekonomian
PDRB juta rupiah
Perubahan PDRB
juta rupiah Persen
2003 2007
Pertanian 153.071,51
161.095,98 8.024,47
5,24 Pertambangan
dan Penggalian
- -
- -
Industri Pengolahan 1.671.866,52
2.188.502,81 516.636,29
30,90 Listrik, Gas dan Air
Bersih 138.496,57
168.289,13 29.792,56
21,51 Bangunan
269.033,15 330.725,45
61.692,30 22,93
Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.221.192,62 1.680.841,66
459.649,04 37,64
Pengangkutan dan
Komunikasi 225.171,34
272.608,12 47.436,78
21,07 Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan
163.793,87 216.184,33
52.390,46 31,99
Jasa-Jasa 327.129,86
399.999,46 72.869,60
22,28 Total
4.169.755,44 5.418.246,94 1.248.491,50
29,94
Sumber : BPS Kota Depok, 2003 dan 2007 diolah.
Sektor pertambangan dan penggalian tidak memiliki nilai dalam PDRB Kota Depok.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Berdasarkan Tabel 5.1, diketahui bahwa sumbangan sektor ekonomi terhadap PDRB bernilai positif sehingga laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok
juga benilai positif. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Depok. Pada tahun 2003, sektor ekonomi yang paling besar kontribusinya
terhadap PDRB Kota Depok adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar Rp 1.671.866,52 juta dan meningkat menjadi Rp 2.188.502,81 juta pada tahun
2007. Sektor ekonomi yang paling rendah kontribusinya terhadap PDRB Kota Depok adalah sektor pertambangan dan penggalian karena sektor ini tidak
memiliki kontribusi sedikitpun terhadap PDRB Kota Depok. Sektor ekonomi terendah kedua dalam hal kontribusinya terhadap PDRB Kota Depok adalah
sektor pertanian yaitu sebesar Rp 153.071,51 juta pada tahun 2003 kemudian mengalami peningkatan menjadi Rp 161.095,98 juta pada tahun 2007.
Laju pertumbuhan ekonomi terbesar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 37,64 persen dimana nilai PDRB untuk sektor ini pada tahun
2003 sebesar Rp 1.221.192,62 juta meningkat menjadi Rp 1.680.841,66 juta pada tahun 2007. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada sektor
pertambangan dan penggalian karena sektor ini tidak memiliki kontribusi dalam bentuk apapun terhadap PDRB Kota Depok. Laju pertumbuhan ekonomi terendah
kedua adalah sektor pertanian dengan persentase peningkatan sebesar 5,24 persen atau berhasil mengalami peningkatan kontribusi yaitu pada tahun 2003 sebesar
Rp 153.071,51 juta menjadi Rp 161.095,98 juta pada tahun 2007. Perubahan PDRB paling besar terjadi pada sektor industri pengolahan
sebesar Rp 516.636,29 juta, hal itu didapat dari selisih nilai PDRB sektor industri
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
pengolahan pada tahun 2007 sebesar Rp 2.188.502,81 juta dan Rp 1.671.866,52 juta pada tahun 2003. Perubahan PDRB terendah yaitu terdapat pada sektor
pertanian sebesar Rp 8.024,47 juta yang didapat dari hasil selisih PDRB sektor pertanian tahun 2007 sebesar Rp 161.095,98 juta dan Rp 153.071,51 juta pada
tahun 2003. Jika dilihat dari pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat, PDRB Jawa
Barat juga meningkat dalam periode 2003-2007. Hal ini mengindikasikan adanya laju pertumbuhan PDRB yang bernilai positif di semua sektor perekonomian yaitu
sebesar 24 persen sesuai dengan yang tertera pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Perubahan PDRB Provinsi Jawa Barat Menurut Lapangan Usaha
Berdasarkan Harga Konstan 2000, Tahun 2003 dan 2007 Sektor
Perekonomian PDRB
juta rupiah Perubahan
PDRB juta rupiah
Persen 2003
2007 Pertanian
29.161.783,40 35.687.490,00
6.525.706,60 22,38
Pertambangan dan Penggalian
17.019.035,48 6.491.519,00
-10.527.516,48 -61,86
Industri Pengolahan
91.336.589,53 122.702.671,00
31.366.081,47 34,34
Listrik, Gas dan Air Bersih
4.447.323,69 5.750.579,00
1.303.255,31 29,30
Bangunan 5.984.953,41
8.928.178,00 2.943.224,59
49,18 Perdagangan,
Hotel dan Restoran 39.198.353,11
54.789.912,00 15.591.558,89
39,78 Pengangkutan dan
Komunikasi 9.323.751,20
12.271.025,00 2.947.273,80
31,61 Keuangan,
Persewaan dan
Jasa Perusahaan 7.067.352,62
8.645.553,00 1.578.200,38
22,33 Jasa-Jasa
17.426.171,39 18.728.218,00
1.302.046,61 74,72
Total 220.965.313,81
273.995.145,00 53.029.831,19
24,00
Sumber : BPS Kota Depok, 2003 dan 2007 diolah.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Berdasarkan Tabel 5.2, sektor perekonomian yang menyumbangkan PDRB terendah adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp 4.447.323,69
juta dan mengalami peningkatan sebesar 29,30 persen hingga mampu mencapai Rp 5.750.579,00 juta pada tahun 2007. Sedangkan sektor perekonomian yang
paling tinggi kontribusinya terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp 91.336.589,53 juta pada tahun 2003 dan
mengalami peningkatan sebesar 34,34 persen hingga mampu mencapai Rp 122.702.671,00 juta pada tahun 2007.
Perubahan PDRB paling besar terjadi di sektor industri pengolahan yaitu sebesar Rp 31.366.081,47 juta yang diperoleh dari hasil perhitungan dari selisih
nilai PDRB sektor industri pengolahan pada tahun 2007 sebesar Rp 122.702.671,00 juta dan Rp 91.336.589,53 juta pada tahun 2003. Perubahan
PDRB terendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan ditandai dengan tanda minus sebesar Rp -10.527.516,48 juta yang
diperoleh dari selisih antara nilai PDRB sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2007 sebesar Rp 6.491.519,00 juta dan Rp 17.019.035,48 juta pada tahun
2003. Laju pertumbuhan ekonomi terbesar adalah sektor jasa-jasa sebesar 74,72
persen yang diperoleh dari nilai PDRB sektor jasa-jasa pada tahun 2003 sebesar Rp 17.426.171,39 juta dan Rp 18.728.218,00 juta pada tahun 2007. Sedangkan
laju pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar -61,86 persen yang didapat dari hasil perhitungan nilai PDRB
sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2003 sebesar Rp 17.019.035,48
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
juta dan Rp 6.491.519,00 juta pada tahun 2007. Sumbangan sektor industri pengolahan pada tahun 2003 merupakan yang terbesar yaitu Rp 91.336.589,53
juta kemudian meningkat dan tetap menjadi penyumbang PDRB sebesar Rp 122.702.671,00 juta pada tahun 2007.
5.2. Rasio PDRB Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat Periode 2003-2007