S
ia
= PDRB sektor i pada daerah Provinsi Jawa Barat, S
a
= PDRB total semua sektor daerah Provinsi Jawa Barat. Jika hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut menghasilkan
nilai LQ 1, maka sektor i dikategorikan sebagai sektor basis. Nilai LQ yang lebih dari satu tersebut menunjukkan bahwa pangsa PDRB pada sektor i di daerah
Kota Depok lebih besar dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan output pada sektor i tersebut lebih berorientasi ekspor. Sebaliknya, jika nilai LQ 1
sektor i diklasifikasikan sebagai sektor nonbasis dan output pada sektor i tersebut lebih cenderung untuk diimpor.
3.5. Konsep dan Definisi Data
Analisis pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dengan menggunakan analisis Shift Share dapat dipermudah dengan menggunakan software computer,
yaitu program Microsoft Excel XP. Hasil perhitungan tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi atau menganalisa pertumbuhan sektor-sektor
perekonomian Kota Depok periode 2003-2007.
3.5.1. Sudut Pandang Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Dari Berbagai Perspektif
1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Data PDRB suatu daerah adalah salah satu indikator makro untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah dan untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam periode tertentu. Pada
dasarnya PDRB merupakan jumlah nilai tambah value added yang dihasilkan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
PDRB disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Ini mengindikasikan agar perkembangan PDRB dapat ditelaah sebelum dan sesudah
memperhitungkan pengaruh
harga. PDRB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu waktu tertentu sebagai tahun dasar BPS, 2002.
Pada penelitian ini data PDRB yang dianalisis adalah PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 menurut lapangan usaha. Data-data PDRB yang
dibutuhkan adalah PDRB Kota Depok dan PDRB Provinsi Jawa Barat periode 2003-2007, dapat dijadikan acuan untuk melihat struktur perekonomian dan sektor
basis unggulan di Kota Depok. Produk Domestik Regional Bruto PDRB dapat diinterpretasikan melalui
tiga pendekatan yaitu : 1. Pendekatan Produksi
PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu daerah dalam jangka waktu
tertentu biasanya satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan dalam sembilan sektor lapangan usaha, yaitu sektor pertanian;
sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan atau konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
2. Pendekatan Pendapatan PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi
yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah
upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya belum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB,
kecuali faktor pendapatan termasuk pula komponen penyusutan dan pajak langsung netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut
sebagai nilai tambah bruto yang merupakan jumlah dari nilai tambah bruto sektoral. PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor
lapangan usaha.
3. Pendekatan Pengeluaran PDRB adalah semua komponen permintaan akhir seperti pengeluaran
konsumen rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok
dan ekspor netto. Ekspor netto yang dimaksud adalah ekspor netto dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun yang jumlahnya merupakan hasil
pengurangan ekspor terhadap impor.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Metode Langsung Pada penghitungan metode langsung ini dilakukan pendekatan produksi,
pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Dari ketiga pendekatan tersebut akan memberikan hasil yang sama.
b. Metode Tidak Langsung Dalam metode ini, nilai tambah di suatu wilayah diperoleh dengan
mengalokasikan nilai tambah suatu kegiatan ekonomi nasional ke dalam masing- masing kegiatan ekonomi pada tingkat regional dengan menggunakan indikator
yang mempunyai pengaruh paling cepat dengan kegiatan ekonomi tersebut. Selain itu, ada empat cara untuk menghitung nilai tambah bruto atas dasar
harga konstan, yaitu : a. Revaluasi
Metode ini dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar. Hasilnya merupakan output
dan biaya antara atas dasar harga konstan. Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan , diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara.
b. Ekstrapolasi Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan diperoleh
dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Indeks produksi sebagai ekstrapolator dapat merupakan indeks dari masing- masing produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator produksi
misalnya tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lainnya yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang dihitung. Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap
penghitungan output atas dasar harga konstan. Kemudian dengan menggunakan rasio tetap nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan atas dasar harga
konstan.
c. Deflasi Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara membagi
nilai tambah atas dasar harga yang berlaku masing-masing tahun dengan indeks harga. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan Indeks
Harga Konsumen IHK, Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB, dan sebagainya. Indeks harga diatas dapat pula dipakai sebagai inflator dalam keadaan
dimana nilai tambah atas dasar harga yang berlaku justru diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga tersebut.
d. Deflasi Berganda Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasi adalah output dan biaya
antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk
penghitungan output atas dasar harga konstan biasanya merupakan indeks harga
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
produsen atau IHPB sesuai dengan cakupan komoditinya. Sedangkan indeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar.
2. Tahun Dasar Analisis dan Tahun Akhir Analisis Tahun dasar analisis merupakan tahun dasar yang dijadikan acuan untuk
menganalisis atau tahun yang dijadikan sebagai titik awal untuk melihat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian. Sedangkan tahun akhir analisis
merupakan tahun yang dijadikan sebagai titik akhir untuk melihat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian. Pada periode 2003-2007, tahun 2003 merupakan
tahun dasar analisis dan tahun 2007 adalah tahun akhir analisis.
3. Sektor-sektor perekonomian Sektor ekonomi adalah kesatuan dari unit-unit produksi yang dihasilkan
oleh suatu wilayah tertentu. Sektor-sektor ekonomi yang ada di Kota Depok antara lain sektor : 1 pertanian, 2 pertambangan dan penggalian, 3 industri
pengolahan, 4 listrik, gas dan air bersih, 5 bangunan atau konstruksi, 6 perdagangan, hotel dan restoran, 7 pengangkutan dan komunikasi, 8 keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan, 9 jasa-jasa.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
3.5.2. Uraian Sektoral