juta dan Rp 6.491.519,00 juta pada tahun 2007. Sumbangan sektor industri pengolahan pada tahun 2003 merupakan yang terbesar yaitu Rp 91.336.589,53
juta kemudian meningkat dan tetap menjadi penyumbang PDRB sebesar Rp 122.702.671,00 juta pada tahun 2007.
5.2. Rasio PDRB Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat Periode 2003-2007
Kontribusi sektor perekonomian di Kota Depok maupun Provinsi Jawa Barat seluruhnya mengalami peningkatan pada periode 2003-2007, kecuali sektor
pertambangan dan penggalian yang tidak memiliki kontribusi terhadap PDRB Kota Depok dan sektor pertambangan dan penggalian yang memiliki pertumbuhan
negatif dalam PDRB Provinsi Jawa Barat. Tiap sektor perekonomian, baik yang terdapat pada PDRB Kota Depok maupun PDRB Provinsi Jawa Barat memiliki
rasio yang berbeda-beda. Rasio sektor perekonomian Kota Depok dan Provinsi Jawa barat disajikan dalam bentuk Ra, Ri dan ri.
Tabel 5.3. Rasio PDRB Kota Depok dan PDRB Provinsi jawa Barat Periode 2003-2007 Nilai Ra, Ri dan ri
Sektor Perekonomian Ra
Ri ri
Pertanian 0,24
0,22 0,05
Pertambangan dan Penggalian 0,24
-0,62 -
Industri Pengolahan 0,24
0,34 0,30
Listrik, Gas dan Air Bersih 0,24
0,29 0,22
Bangunan atau Konstruksi 0,24
0,49 0,23
Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,24
0,40 0,38
Pengangkutan dan Komunikasi 0,24
0,31 0,21
Keuangan, Persewaan
dan Jasa
Perusahaan 0,24
0,22 0,32
Jasa-Jasa 0,24
0,75 0,22
Sumber : BPS Kota Depok, 2003 dan 2007 diolah seperti pada Lampiran 3 dan 4.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Nilai Ra didasarkan pada perhitungan selisih antara jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2007 dengan jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat tahun
2003 dibagi dengan jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2003. Antara tahun 2003-2007, nilai Ra sebesar 0,24 Tabel 5.3. Hal ini mengindikasikan bahwa
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat meningkat sebesar 0,24. Nilai Ri dihitung berdasarkan selisih antara PDRB Provinsi Jawa Barat
sektor i pada tahun 2007 dengan PDRB Provinsi Jawa Barat sektor i pada tahun 2003 dibagi dengan PDRB Provinsi Jawa Barat sektor i pada tahun 2003. Nilai Ri
di seluruh sektor perekonomian Provinsi Jawa Barat bernilai positif, kecuali pada sektor pertambangan dan penggalian karena sektor ini mengalami penurunan
dalam hal kontribusi sektoral terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat. Nilai Ri paling besar terdapat pada sektor jasa-jasa sebesar 0,75. Sedangkan nilai Ri terkecil
terdapat pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar -0,62. Nilai ri dihitung berdasarkan selisih antara PDRB sektor i di Kota Depok
tahun 2007 dengan PDRB Kota Depok sektor i tahun 2003 dibagi dengan PDRB Kota Depok sektor i tahun 2003. Seluruh sektor ekonomi di Kota Depok
mengalami peningkatan kontribusi sehingga seluruh nilai yang diperoleh bernilai positif, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang memang tidak memiliki
kontribusi terhadap PDRB Kota Depok. Nilai ri terbesar terdapat pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 0,38. Hal ini dikarenakan pembangunan
Kota Depok diarahkan dan sudah mengerucut pada sektor ekonomi modern yang bertumpu pada sektor tersier dengan ditopang oleh sektor sekunder. sedangkan ri
terkecil terdapat pada sektor pertambangan dan penggalian yang tidak memiliki
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
nilai. Hal ini dikarenakan tidak terdapat aktivitas pertambangan maupun penggalian di Kota Depok. Nilai r
i
terkecil kedua terdapat pada sektor pertanian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan nilai yang sama
yaitu sebesar 0,22.
5.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Kota Depok Periode 2003-2007