0-14 tahun. Pada kelompok ini, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan sehingga rasio jenis kelaminnya menunjukkan angka lebih dari 100 yaitu 111.
Untuk penduduk kelompok umur produktif yang berumur 15-64 tahun sebanyak 1.012.228 jiwa atau 68,86 persen dengan rasio jenis kelamin sebesar 106,90.
Sedangkan penduduk yang dianggap tidak produktif adalah penduduk yang berusia 65 tahun ke atas yaitu sebanyak 59.860 jiwa atau hanya 4,07 persen. Sama
dengan kelompok umur 0-14 tahun dan 15-64 tahun, pada kelompok penduduk usia tua 65 tahun ke atas ini penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk
wanita, sehingga rasio jenis kelamin untuk penduduk kelompok umur ini menunjukkan angka lebih dari seratus.
4.4. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia agar dapat menjadi individu yang berkualitas. Semakin
tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat maka semakin baik kualitas sumber daya manusianya dan semakin besar pula peluang masyarakat tersebut untuk
memperoleh pendapatan yang tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang merefleksikan tingkat kesejahteraannya. Pendidikan
yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal. Tingginya tingkat pendidikan yang dapat dicapai oleh rata-rata penduduk suatu
wilayah akan mencerminkan taraf intelektualitas wilayah yang bersangkutan. Berikut rincian tingkat pendidikan yang berhasil ditamatkan oleh masyarakat Kota
Depok.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 4.4. Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin dan Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Penduduk Kota Depok Periode
2003-2007
Sumber : BPS Kota Depok, 2003-2007.
Dari Tabel 4.4 dapat kita ketahui bahwa persentase pendidikan yang ditamatkan oleh penduduk bekerja yang paling besar tiap tahun selama periode
2003-2007 adalah tamat SMUSMASederajat. Dari tahun ke tahun, kualitas sumberdaya manusia masyarakat Kota Depok secara perlahan namun pasti
semakin menunjukkan adanya peningkatan, pekerja yang tamat Diploma IVS1 pada tahun 2003 sebesar 4,95 persen, telah meningkat menjadi 7,50 persen pada
tahun 2007.
4.5. Ketenagakerjaan
Dalam perencanaan pembangunan wilayah khususnya Kota depok, bidang ketenagakerjaan memegang peranan yang cukup penting sebagai pelaku aktif
pembangunan yang menentukan hasil akhir dari pembangunan di suatu wilayah. Bidang ketenagakerjaan seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja, perluasan
kesempatan kerja dan berusaha serta produktivitas tenaga kerja. Status penduduk dalam bidang ketenagakerjaan dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu
No Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan 2003
2004 2005
2006 2007
1. Tidak Punya
15,40 13,29
10,17 11,73
12,55 2.
SD MiSederajat 22,95
22,59 22,49
20 22,17
3. SLTPMTsSederajat
19,25 20,44
17,62 17,78
20,18 4.
SMUMASederajat 23,75
23,38 24,57
27,67 22,65
5. SM Kejuruan
7,65 7,74
9,63 9,56
9,76 6.
Diploma I II 1,05
1,20 1,44
1,54 1,02
7. Diploma III
4,55 4,84
5,24 4,43
3,63 8.
Diploma IV S1 4,95
5,72 7,27
6,63 7,50
9. S2 S3
0,40 0,82
1,50 0,67
0,56
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas, dimana penduduk usia kerja terbagi atas
penduduk angkatan kerja penduduk yang bekerja dan pengangguran dan bukan angkatan kerja sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya.
Tabel 4.5. Persentase Penduduk Usia Kerja 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan
Utama di Kota Depok Periode 2003-2007
No. Kegiatan Utama
2003 2004
2005 2006
2007 1.
Angkatan Kerja 50,60 51,60 53,80 53,99 61,33
a Bekerja 42,61 44,87 46,23 44,63 53,48
b Pengangguran 7,99
6,73 7,57
9,36 7,85
2. Bukan Angkatan Kerja
49,40 48,39 46,20 46,01 38,67 a Sekolah
23,43 23,50 20,67 18,64 11,64 b Mengurus Rumah Tangga
21,75 21,49 21,97 22,93 22,32 c Lainnya
4,22 3,40
3,56 4,44
4,71 Total
100 100
100 100
100
Sumber : BPS Kota Depok, 2003-2007.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada tahun 2003 penduduk Kota Depok yang termasuk ke dalam angkatan keja sebesar 50,60 persen, dengan rincian 42,61
persen bekerja dan 7,99 persen masih menganggur. Selama periode 2003-2007, persentase angkatan kerja Depok selalu meningkat sebesar 10,73 persen sehingga
mampu mencapai pada level 61,33 persen pada tahun 2007 dan persentase bukan angkatan kerja setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan sebesar 10,73
persen dari level 49,40 persen pada tahun 2003 menjadi 38,67 persen pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia Kota Depok
selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya, sejalan dengan visi Kota Depok yang beranjak menjadi kota perdagangan dan jasa yang memerlukan
tenaga kerja yang berkualitas.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
V. HASIL DAN PEMBAHASAN