Konsep Perencanaan dan Pembangunan Wilayah

4. Masyarakat Menuju Kematangan drive to maturity Periode ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern terhadap sumber-sumber ekonomi. Perluasan industrialisasi bukan lagi merupakan tujuan pokok, dikarenakan berlaku hukum the law of diminishing marginal utility. Sektor-sektor penting bukan hanya ditentukan oleh adanya teknologi tetapi juga kualitas persediaan sumber-sumber ekonomi. Bila suatu masyarakat berkembang ke kematangan teknologi, maka struktur dan kualitas tenaga kerja berubah terutama pada perbandingan jumlah antara yang bekerja di sektor pertanian dan non pertanian. 5. Masyarakat Konsumsi yang Berlebih high mass consumption Cara-cara yang digunakan dalam fase ini adalah 1 menyediakan atau menawarkan jaminan yang lebih baik, kemakmuran dan leisure kepada angkatan kerja dan disesuaikan dengan ukuran masyarakat setempat, 2 menyediakan konsumsi bagi setiap individu dalam porsi yang lebih banyak dan 3 mencari perluasan pengaruh bagi negara yang bersangkutan di mata dunia.

2.2. Konsep Perencanaan dan Pembangunan Wilayah

Pembangunan wilayah merupakan bagian integral dan penjabaran dari pembangunan nasional dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan yang disesuaikan dengan potensi, aspirasi dan permasalahan di daerah yang diarahkan PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com untuk lebih mengembangkan dan menyerasikan laju pertumbuhan antardaerah, antarkota, antardesa dan antarkota dengan desa. Pembangunan daerah bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat di wilayah atau daerah melalui pembangunan yang serasi antarsektor maupun antara pembangunan sektoral dengan perencanaan pembangunan oleh daerah yang efisien dan efektif menuju terciptanya kemandirian daerah dan kemajuan yang merata di seluruh pelosok tanah air Soegijoko, 1997. Menurut Anwar dalam Pertiwi 2007, pembangunan wilayah diarahkan pada tiga tujuan, yaitu : 1. Pertumbuhan growth Tingkat pertumbuhan yang tinggi akan tercapai dengan adanya pengalokasian sumberdaya alam dan sumberdaya manusia secara maksimal, sehingga dapat meningkatkan kegiatan yang produktif. 2. Pemerataan equity Seluruh masyarakat dapat menikmati hasil-hasil pembangunan secara adil dan merata. 3. Berkelanjutan sustainability Pemanfaatan sumberdaya yang diperoleh baik melalui sistem pasar maupun diluar sistem pasar tidak melebihi kapasitas produksi yang ada. Menurut Jhingan 2002, syarat utama bagi pembangunan ekonomi adalah proses pertumbuhannya harus bertumpu pada kemampuan perekonomian di PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com dalam negeri. Hasrat untuk memperbaiki nasib dan prakarsa untuk menciptakan kemajuan material harus muncul dari warga masyarakatnya sendiri dan tidak dapat dipengaruhi atau diintimidasi oleh daerah luar. Menurut Hanafiah 1987, pembangunan tidak lagi dapat dilihat sebagai subjek yang tunggal tetapi harus dilihat secara komprehensif atau berdimensi banyak. Hal ini disebabkan karena Pendapatan Domestik Bruto PDB tidak lagi menjadi tujuan dan tongkat pengukur keberhasilan pembangunan. Perencanaan pembangunan yang dilaksanakan hendaknya berorientasi pada aspek regional, dimana dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional, setiap wilayah dilihat fungsi dan peranannya untuk masing-masing wilayah serta dilihat juga peranan dan fungsinya dalam pembangunan ekonomi nasional. Hanafiah menyatakan bahwa kegiatan perencanaan wilayah mencakup tiga kegiatan yang saling berkaitan, yaitu : 1 perencanaan antarwilayah dalam suatu negara, 2 perencanaan antarlokasi dalam suatu wilayah dan 3 perencanaan lokasi dalam tiap sektor.

2.3. Konsep wilayah