Pengertian Sektor Unggulan Penelitian Terdahulu

memerhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan yang bersumber dari wilayah tersebut. 3. Kedua komponen pertumbuhan wilayah PP dan PPW mengasumsikan bahwa perubahan penawaran dan permintaan, teknologi dan lokasi diasumsikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan wilayah. Disamping itu, analisis Shift Share juga mengasumsikan bahwa semua barang dijual secara regional, padahal dalam kenyataannya tidak semua demikian.

2.5. Pengertian Sektor Unggulan

Sektor unggulan adalah sektor yang salah satunya dipengaruhi oleh keberadaan faktor anugerah endowment factors. Selanjutnya faktor ini berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi. Kriteria sektor unggulan akan sangat bervariasi. Menurut Sambodo dalam Usya 2006, hal ini didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalam perekonomian daerah, diantaranya : 1. Sektor unggulan tersebut memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. 2. Sektor unggulan tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relatif besar. 3. Sektor unggulan tersebut memiliki keterkaitan antarsektor yang tinggi baik ke depan maupun ke belakang. 4. Sektor unggulan tersebut mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi. Analisis pembangunan antarsektor dalam perekonomian masuk ke dalam bidang ilmu ekonomi pembangunan, yang mulai berkembang pada tahun 1950’an. PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com Bidang ilmu ini mulai memperhatikan bagaimana hubungan antara sektor-sektor dalam pembangunan dan pertumbuhan.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan menggunakan analisis Shift Share dan metode Location Quotient telah banyak dilakukan sebelumnya, seperti Restuningsih 2004 dalam penelitiannya mengenai pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di provinsi DKI Jakarta pada masa krisis ekonomi tahun 1997-2002 dengan menggunakan alat analisis Shift Share. Restuningsih menyimpulkan bahwa krisis ekonomi yang melanda provinsi DKI Jakarta menyebabkan sebagian besar sektor-sektor ekonomi tidak dapat bersaing dengan baik, yaitu sektor pertanian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan dan sektor jasa- jasa. Sedangkan sektor yang dapat bersaing dengan baik adalah sektor pertambangan dan galian; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Menurut Usya 2006 yang meneliti tentang perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Subang dengan menggunakan analisis Shift Share menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Subang. Hal ini ditandai dengan peranan sektor primer yang tetap mendominasi perekonomian Kabupaten Subang walaupun pertumbuhannya lambat. Berdasarkan analisis Location Quotient menunjukkan bahwa di Kabupaten Subang terdapat empat sektor basis yaitu sektor pertanian; sektor bangunan atau konstruksi; sektor PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa. Terdapat lima sektor nonbasis yang terdiri dari sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Menurut Harisman 2007 yang mengidentifikasi struktur perekonomian Provinsi Lampung dengan menggunakan analisis Shift Share dan Location Quotient. Hasil penelitian dengan analisis Shift Share menyimpulkan telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Provinsi Lampung dari sektor primer ke sektor sekunder yang terus meningkat melalui besarnya kontribusi terhadap PDRB Provinsi Lampung. Hasil analisis dengan Location Quotient menyimpulkan bahwa di Provinsi Lampung terdapat tiga sektor basis yang unggul yaitu sektor pertanian; sektor bangunan atau konstruksi serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Dan terdapat pula enam sektor nonbasis yaitu sektor pertambangan dan galian; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Menurut Sondari 2007 yang membahas tentang sektor unggulan dan kinerja ekonomi wilayah Provinsi Jawa Barat periode tahun 2001-2005 dengan menggunakan analisis Location Quotient. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa sektor yang menjadi sektor basis merupakan sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat yang terdiri atas sektor listrik, gas dan air bersih; sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor nonbasis terdiri atas sektor pertanian; sektor galian dan pertambangan; sektor PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com bangunan atau konstruksi; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa. Menurut Wahyuni 2007 yang melakukan penelitian tentang pertumbuhan perekonomian di Kota Tangerang dengan menggunakan analisis Shift Share menyimpulkan bahwa persentase pertumbuhan ekonomi secara sektoral tertinggi ditempati oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sektor ini tumbuh dengan sangat pesat seiring dengan pertumbuhan kegiatan pemukiman baru dan perindustrian. Enam sektor yang memiliki pertumbuhan progresif yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan atau konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa. Dan sektor yang memiliki persentase pertumbuhan ekonomi secara sektoral terendah adalah sektor pertanian.

2.7. Kerangka Pemikiran