Konsep Pertumbuhan Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Smith, bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan mempertinggi tingkat spesialisasi dalam perekonomian suatu wilayah. Sebagai akibat dari adanya spesialisasi yang terjadi, maka tingkat kegiatan ekonomi akan bertambah tinggi. Perkembangan spesialisasi dan pembagian pekerjaan diantara tenaga kerja yang ada akan mempercepat proses pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi. Menurut konsep pola kutub pertumbuhan growth pole, fakta dasar dari perkembangan spasial adalah Glasson, 1974 : 1. Pertumbuhan tidak terjadi di sembarang tempat dan juga tidak terjadi secara serentak. 2. Pertumbuhan terjadi pada titik-titik atau kutub perkembangan, dengan intensitas yang berubah-ubah. 3. Perkembangan itu menyebar sepanjang saluran-saluran yang beraneka ragam dan dengan efek yang beranekaragam terhadap keseluruhan perekonomian. Dalam pola ini, daerah dianggap terdiri dari suatu pusat pertumbuhan daerah sekitarnya. Dalam hierarki wilayah, Kota Depok sebagai wilayah inti berfungsi sebagai pusat pertumbuhan bagi daerah-daerah di sekitarnya. Intensitas pertumbuhan wilayah kutub yang semakin meningkat akan menimbulkan PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com kekuatan-kekuatan terhadap semua bidang perekonomian sehingga menimbulkan efek yang beranekaragam terhadap semua bidang tersebut. Melalui berbagai proses sosial dan ekonomi, investasi di berbagai sektor akan meningkat dan akan mendorong pertumbuhan wilayah. Dengan demikian, adanya pertumbuhan di wilayah inti sebagai kutub yang berkekuatan memencar dan menarik pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan wilayah sekitar, pengaruh ini merupakan “spread effect” yang merupakan proses berkebalikan. Namun masih terdapat keraguan yang cukup besar mengenai kekuatan relatif dari “spread effect” dibandingkan dengan “backwash effect”. Sebagai gambaran, jika suatu usaha di pusat pertumbuhan dapat berkembang dengan baik, maka keadaan ini akan memberikan manfaat kepada daerah di sekitarnya karena mekanisme pasar lebih berperan sebagai penghubung, dan keadaan ini harus ditunjang oleh pengadaan infrastruktur yang berkesinambungan. Pada gilirannya kesempatan kerja akan meningkat dan akan mendorong terciptanya peluang-peluang lainnya, selain menarik kelebihan tenaga kerja dari desa sekitarnya. Menurut W.W.Rostow, dapat dikatakan bahwa sejarah perkembangan ekonomi itu melalui beberapa tingkat yaitu : 1. Masyarakat Tradisional Fase ini ditandai dengan adanya fungsi produksi yang terbatas. Namun, dalam kenyataan yang sebenarnya perubahan-perubahan ekonomi selalu ada. Ini dapat dilihat dari adanya perubahan didalam perdagangan dan tingkat pertambahan produksi pertanian. Demikian pula perubahan-perubahan terjadi PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com dalam hasil industri pabrik, jumlah penduduk dan pendapatan riil. Perkembangan ini dibatasi oleh tingkat teknologi. Masyarakat pada fase ini tidak kekurangan akan penemuan-penemuan dan inovasi, tetapi belum ada pengertian sistematis terhadap alam sekitarnya yang dapat mendorong perkembangan lebih lanjut. Pengertian masyarakat pada fase ini terhadap perkembangan masa depan masih kurang. Tingkat produksi yang dapat dicapai masih terbatas, karena ilmu pengetahuan dan teknologi modern belum ada atau belum digunakan secara sistematis, sehingga dengan terbatasnya produktivitas maka sebagian besar sumber tenaga kerja berada di sektor pertanian. Hubungan keluarga masih erat dan berpengaruh besar dalam organisasi-organisasi sosial. Kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai tanah yang luas. 2. Masyarakat Prasyarat untuk Lepas Landas precondition for take-off Merupakan fase yang diperlukan agar perkembangan ekonomi dapat lepas landas take off. Proses seluruhnya diperbaiki dengan adanya perluasan pasar dan koloni. Faktor-faktor nonekonomi juga tidak dapat diabaikan peranannya dalam perkembangan ekonomi. Terdapat dua keadaan yang saling memengaruhi satu sama lain yaitu : 1 pertumbuhan perlahan-lahan evolusi dalam ilmu pengetahuan modern, 2 banyaknya inovasi yang dilakukan bersama-sama dengan penemuan daerah-daerah baru dalam sektor-sektor yang cukup penting, perluasan pasar untuk memajukan perdagangan dan meningkatkan spesialisasi produksi. Selain itu ditandai juga dengan PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com ketergantungan satu daerah dengan daerah lainnya dan adanya perluasan lembaga-lembaga keuangan. Masyarakat yang memasuki fase ini ditandai dengan tiga perubahan radikal. Pertama, adanya pembangunan fasilitas prasarana umum terutama dibidang transportasi. Kedua, revolusi teknik di bidang pertanian yang ditandai dengan kenaikan produksi menggunakan teknik baru serta banyaknya urbanisasi. Ketiga, perluasan impor yang dibiayai oleh perdagangan komoditi sumber-sumber alam yang ada. Secara positif dikatakan apabila pemerintah belum menaruh perhatian pada tiga sektor perkembangan tersebut, yaitu fasilitas umum, pertanian, dan perdagangan, maka fase lepas landas akan tertunda. Ketiga sektor tersebut adalah sektor-sektor yang penting untuk mengadakan perkembangan industri secara terus menerus. 3. Masyarakat Lepas Landas take off Fase ini ditandai dengan penerapan teknik-teknik baru dalam industri sudah berjalan dengan sendirinya. Untuk masuk fase ini selain prasarana umum, pertanian dan perdagangan, harus ditambahkan dengan adanya golongan wiraswasta dan teknik-teknik baru serta sumber-sumber kapital yang teratur. Fase ini biasanya menandakan kemenangan-kemenangan sosial, politik dan kebudayaan. Perkembangan ini selanjutnya mendorong masyarakat untuk memusatkan pada usaha-usaha teknik modern diluar sektor-sektor yang telah dimodernisasi selama fase lepas landas. PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com 4. Masyarakat Menuju Kematangan drive to maturity Periode ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern terhadap sumber-sumber ekonomi. Perluasan industrialisasi bukan lagi merupakan tujuan pokok, dikarenakan berlaku hukum the law of diminishing marginal utility. Sektor-sektor penting bukan hanya ditentukan oleh adanya teknologi tetapi juga kualitas persediaan sumber-sumber ekonomi. Bila suatu masyarakat berkembang ke kematangan teknologi, maka struktur dan kualitas tenaga kerja berubah terutama pada perbandingan jumlah antara yang bekerja di sektor pertanian dan non pertanian. 5. Masyarakat Konsumsi yang Berlebih high mass consumption Cara-cara yang digunakan dalam fase ini adalah 1 menyediakan atau menawarkan jaminan yang lebih baik, kemakmuran dan leisure kepada angkatan kerja dan disesuaikan dengan ukuran masyarakat setempat, 2 menyediakan konsumsi bagi setiap individu dalam porsi yang lebih banyak dan 3 mencari perluasan pengaruh bagi negara yang bersangkutan di mata dunia.

2.2. Konsep Perencanaan dan Pembangunan Wilayah