Pemilihan Titik Pengambilan Data pada Struktur Vegetasi

luas sebesar 1,8 Ha. Pengambilan data iklim mikro dilakukan pada kawasan Taman Suropati. Pada taman tersebut, terdapat pohon, semak dan rumput sehingga dapat dilakukan pengukuran iklim mikro. Tabel 6 Pemilihan Lokasi Taman Kota No. Nama Kecamatan Luas Ruang Terbuka Hijau Ha Luas Lahan Terbangun Ha 1. Gambir 70,29 21,59 2. Menteng taman menteng 0,81 2,34 3. Menteng taman suropati 1,8 0,9 Rata- rata 24,3

3.5.6. Pemilihan Titik Pengambilan Data pada Struktur Vegetasi

Pengukuran iklim mikro suhu dan kelembaban udara dilakukan pada struktur vegetasi pohon, semak, dan rumput. Ketiga struktur vegetasi tersebut memiliki karakteristik struktural yang berbeda. Penentuan titik pengambilan data dipilih pada saat turun lapang dengan menggunakan teknik purposive dimana titik yang diambil merupakan tempat yang terdapat ketiga struktur vegetasi tersebut. Pemilihan vegetasi pada setiap kawasan berdasarkan kesamaan karakteristik strukturalnya secara umum karena pada setiap kawasan tidak memilki jenis pohon dan semak yang sama. Pohon yang dipilih pada setiap kawasan berkarakteristik sama yaitu memiliki tinggi sedang 6-15 meter, memiliki tajuk berbentuk bulat, dome atau irreguler dan berfungsi sebagai penaung sedangkan untuk semak dipilih berdasarkan karakteristik daun lebar serta mempunyai tinggi sedang 1-2 meter. Berbeda halnya dengan pemilihan rumput, rumput yang dipilih pada semua kawasan berjenis sama yaitu rumput gajahpaetan Axonopus compressus karena jenis rumput ini mudah ditemui pada semua land use. Titik pengambilan data yang dipilih pada kawasan perumahan adalah RTH berbentuk areal dan berada ditengah-tengah kawasan. Pengukuran iklim mikro suhu dan kelembaban udara diukur dibawah naungan pohon sawo kecik Manilkara kauki setinggi ± 8 m dengan tajuk bulat dan berfungsi sebagai penaung. Pengambilan data semak dilakukan pada tanaman bunga sepatu Hibiscus rosa-sinensis L setinggi ± 2 m sedangkan untuk rumput dilakukan pengukuran iklim mikro pada rumput gajah Axonopus compressus. Gambar 7 Vegetasi pengambilan data kawasan Perumahan dari kiri Manilkara kauki., Hibiscus rosa-sinensis L, Axonopus compressus. Titik pengambilan data iklim mikro pada kawasan CBD, dipilih areal hijau di depan ruko Cempaka Mas. Pengukuran iklim mikro dilakukan pada vegetasi pohon tanjung Mimusoph elengi L setinggi ± 8m dengan tajuk bundar seperti bola sedangkan untuk semak dilakukan pengukuran iklim mikro pada tanaman gardenia Gardenia jasminoides setinggi ± 1,8 m dan pengukuran pada rumput, dilakukan di atas permukaan rumput gajah Axonopus compressus. Gambar 8 Vegetasi pengambilan data kawasan CBD dari kiri Mimusoph elengi L., Gardenia jasminoides, Axonopus compressus. Pengukuran iklim mikro pada kawasan industri dilakukan pada kawasan hutan kota JIEP Jakarta Industrial Estate Pulogadung. Iklim mikro diukur di bawah naungan pohon asam Tamarindus indica L. setinggi ± 10 m dengan bentuk tajuk irreguler dan pada semak dilakukan pengukuran pada naungan tanaman bunga kertas Bougainvillea sp. setinggi ± 1,5 m, sedangkan pengukuran iklim mikro pada vegetasi rumput dilakukan diatas rumput gajah Axonopus compressus. Gambar 9 Vegetasi pengambilan data kawasan Industri dari kiri Tamarindus indica L, Bougainvillea sp. , Axonopus compressus. Lokasi pengambilan data pada kawasan taman kota dilakukan pada kawasan Taman Suropati. Suhu dan kelembaban udara di ukur dibawah naungan pohon mahoni Sweitenia mahogani setinggi ± 8 meter dengan kepadatan tajuk yang cukup rapat sedangkan untuk struktur vegetasi semak, pengukuran dilakukan dibawah naungan palem wregu Rhapis excelsa setinggi ± 1,5 meter dan pengukuran diatas rumput, dilakukan pada rumput gajah Axonopus compressus. Gambar 10 Vegetasi pengambilan data kawasan Taman Kota dari kiri Sweitenia mahogani, Rhapis excelsa, Axonopus compressus

3.5.7 Variabel yang diukur