SIG Sistem Informasi Geografi

fasilitas penunjang lain yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri. Pada umumnya pusat kota lebih berpolusi dibanding bagian pinggir kota, hal tersebut bergantung pada sebaran lokasi industri dan intensitas penggunaan jalan-jalan. Penetapan suatu lokasi menjadi suatu kawasan industri inilah yang akan menyebabkan berbagai konsekuensi terhadap kondisi atmosfer diatasnya. Kondisi atmosfer menjadi berpolusi yang mengakibatkan kualitas udara semakin menurun. Berkurangnya lahan hijau daerah perkotaan terjadi karena konversi RTH dan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang mengakibatkan terjadi pencemaran udara. Konsentrasi penduduk pada wilayah tertentu ditambah dengan adanya industri dan perdagangan serta transportasi kota yang padat menyebabkan terjadinya heat island.

2.4 SIG Sistem Informasi Geografi

Menurut pengertian sistem informasi geografi SIG terdiri dari: sistem, informasi dan geografi. Sistem terdiri dari sub sistem komponen yang bersifat spesifik dan saling terkait dan terdapat berbagai sistem. Informasi merupakan turunan dari data yang sudah dilalui oleh proses tertentu sedangkan geografis adalah unsur ruang dan semua unsur bumi terkait dengan spasial serta dikenal dengan peta sebagai media penyajiannya sehingga bila digabungkan pengertian sistem informasi geografi SIG adalah variasi semua komponen yang ada dalam definisi membuat kelompok yang terlibat mulai dari pengolahan data spasial dikomputer yang akan menghasilkan aplikasi tertentu. Komponen SIG secara singkat terdiri dari 4 komponen yaitu, input, manajemen data base, analisis dan output sedangkan secara luas SIG terdiri atas 6 komponen utama yaitu perangkat lunak, perangkat keras, data, pengguna, prosedur dan organisasijaringan. SIG membutuhkan masukan data yang bersifat spasial maupun deskriptif. Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah: 1. Peta analog antara lain peta topografi, peta tanah, dsb.. Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dsb. Peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan berbagai cara. Referensi spasial dari peta analog memberikan koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada peta digital yang dihasilkan. Biasanya peta analog direpresentasikan dalam format vektor. 2. Data dari sistem penginderaan jauh antara lain citra satelit, foto-udara, dsb. Data pengindraan jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit diruang angkasa dengan spesifikasinya masing- masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster. 3. Data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut. 4. Data GPS. Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor Rustiadi dkk 2009.

2.5 Iklim Mikro