Analisis Iklim Mikro Rumput pada berbagai Landuse

pada struktur vegetasi yang sama yaitu vegetasi semak pada semua land use . Hal ini disebabkan oleh keberadaan hutan kota pada kawasan industri yang membantu dalam peningkatan kelembaban udara. Selain itu, kemampuan vegetasi dalam upaya meningkatkan kelembaban udara berbeda-beda dan faktor lingkungan yang mempengaruhi perbedaan kelembaban udara pada masing-masing land use. Kawasan industri dan perumahan cenderung memiliki kelembaban udara yang tinggi, hal ini disebabkan pada kawasan industri terdapat hutan kota yang membuat aktivitas penghasil evapotranspirasi menjadi lebih banyak sehingga kelembaban udara menjadi tinggi sedangkan pada kawasan perumahan, walaupun minim keberadaan RTH, namun jarak bangunan rumah satu dengan bangunan rumah yang lain masih cenderung tidak terlalu dekat dan dipisahkan oleh taman sudut Pocket park sehingga walaupun suhu udaranya tinggi namun kemampuan semak dalam meningkatkan kelembaban udara pada kawasan perumahan cukup tinggi. Berbeda pada kawasan CBD dengan tingkat kelembaban semak paling rendah, disebabkan karena pada kawasan CBD didominasi oleh bangunan dan jalan sehingga menyebabkan aktivitas penghasil evapotranspirasi menjadi sedikit terganggu sehingga kelembaban udaranya menjadi rendah. Selain faktor lingkungan, perbedaan kelembaban udara pada empat kawasan disebabkan karena kemampuan semak dalam meningkatkan kelembaban udara berbeda-beda.

5.3.3. Analisis Iklim Mikro Rumput pada berbagai Landuse

Pada penelitian ini, rumput yang diukur iklim mikro suhu dan kelembaban udara menggunakan alat Heavy Weather adalah rumput paetangajah Axonopus compressus. Rumput paetan merupakan rumput yang tumbuh di daerah tropis yang dapat beradaptasi dengan kekeringan yang memilki daun lebar, berstolon dan membentuk lapisan rumput yang padat. Rumput paetan juga memiliki toleransi rendah terhadap suhu dingin dan sangat cocok untuk area dengan pemeliharaan minimum dan basah serta drainase yang buruk sehingga rumput ini biasanya digunakan dipinggir jalan atau di daerah yang miring sebagai tanaman pengontrol erosi dapat tumbuh di area dengan tingkat pemeliharaan rendah dan sedikit tekanan. Berikut grafik hasil pengukuran iklim mikro pada rumput paetangajah pada empat kawasan berbeda. Gambar 34 Grafik Suhu Udara pada Rumput Gambar di atas merupakan grafik suhu udara rumput pada empat kawasan berbeda yaitu taman kota, CBD, perumahan dan industri. Pada grafik terlihat bahwa suhu udara rumput tertinggi terdapat pada kawasan industri dan perumahan sedangkan suhu udara rumput terendah terdapat pada kawasan CBD. Hal ini terjadi karena adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi kemampuan rumput dalam mereduksi suhu udara disekitarnya. Rata-rata suhu udara rumput pada kawasan taman kota adalah 35,2º C, pada kawasan CBD 35,7 ºC, pada kawasan perumahan 37,7 ºC dan pada kawasan industri 37,9 ºC. Dari hasil uji statistik melalui uji T One way anova dengan taraf nyata 0,05 terhadap vegetasi rumput pada masing-masing land use di mana nilai probabilitas dari 0,05 maka H di tolak sehingga terdapat perbedaan nilai suhu udara pada struktur vegetasi yang sama yaitu vegetasi rumput pada semua land use. Suhu udara rumput pada kawasan industri dan kawasan perumahan tidak jauh berbeda, selisih suhu udara antara kedua kawasan ini hanya 0,2 ºC saja. Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan dimana lokasi pengukuran iklim mikro di kawasan perumahan dekat dengan kawasan industri. Selain itu, pada kedua kawasan ini dipengaruhi aktivitas industri yang menimbulkan panas sedangkan suhu udara rumput pada kawasan taman kota memiliki suhu udara terkecil karena pada kawasan taman kota cenderung didominasi oleh pepohonan dengan tingkat kerapatan yang tinggi. 35,2 35,7 37,7 37,9 28,0 29,0 30,0 31,0 32,0 33,0 34,0 35,0 36,0 37,0 38,0 S u h u U d ar a º C Kawasan Suhu Udara Rumput Taman Kota CBD Perumahan Industri Gambar 35 Grafik Kelembaban Udara pada Rumput Gambar 35 di atas menunjukkan grafik kelembaban udara rumput pada empat kawasan berbeda taman kota, CBD, perumahan dan industri. Kelembaban udara rumput paling tinggi terdapat pada kawasan taman kota sedangkan kawasan yang memilki kelembaban paling rendah adalah kawasan industri dan perumahan karena kedua kawasan ini memilki nilai rata-rata kelembaban udara yang sama. Rata-rata kelembaban udara rumput pada kawasan taman kota adalah 55 persen, pada kawasan CBD 51,7 persen pada kawasan industri dan perumahan memilki nilai rata-rata yang sama yaitu sebesar 51,0 persen. Dari hasil uji statistik melalui uji T One way anova dengan taraf nyata 0,05 terhadap vegetasi rumput pada masing-masing land use di mana nilai probabilitas dari 0,05 maka H di tolak sehingga terdapat perbedaan nilai kelembaban udara pada struktur vegetasi yang sama yaitu vegetasi rumput pada semua land use. Kelembaban udara rumput pada kawasan CBD, industri dan perumahan hampir tidak jauh berbeda dan bahkan kelembaban udara pada kawasan industri dan kawasan perumahan sama. Sedangkan untuk kawasan taman kota, kelembaban udara rumput cenderung jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena pada kawasan taman kota terdapat banyak vegetasi dengan jarak tanam yang rapat sehingga penerimaan sinar matahari oleh rumput pada kawasan ini tidak se ekstrim pada kawasan lain sehingga rumput dapat dengan mudah menaikkan kelembaban udara. 55,0 51,7 51,0 51,0 48,0 49,0 50,0 51,0 52,0 53,0 54,0 55,0 56,0 57,0 58,0 59,0 60,0 61,0 62,0 K e le m b ab an U d ar a Kawasan Kelembaban Udara Rumput Taman Kota CBD Perumahan Industri

5.4 Analisis Kenyamanan