Selisih kelembaban udara pohon dengan semak pada kawasan CBD sebesar 5,9 persen. Selisih kelembaban udara semak dengan rumput sebesar 1,1
persen sedangkan selisih antara kelembaban udara pohon dengan rumput adalah sebesar 7,0 persen. Hal ini dikarenakan pohon dapat menghalangi masuknya sinar
matahari, inilah yang menyebabkan area dibawah naungan pohon memiliki massa udara yang lembab.
5.2.3 Iklim Mikro Kawasan Perumahan
Kawasan pusat kota dan daerah pinggiran kota Jakarta telah banyak mengalami konversi lahan. Lahan pertanian yang subur menjadi area komersil dan
area pemukiman baru. Hal ini terjadi karena rencana tata ruang daerah yang telah di susun tidak begitu diperhatikan oleh developer. Peningkatan jumlah penduduk
di kota Jakarta yang semakin lama semakin meningkat menyebabkan warga Jakarta berburu lahan untuk dijadikan kawasan bermukim. Salah satu area yang
dijadikan sebagai kawasan pemukiman baru adalah kawasan Perumahan Metland Menteng di kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Kawasan perumahan ini
merupakan lahan pertanian yang di ubah oleh para developer menjadi kawasan pemukiman elit.
Pengukuran iklim mikro pada kawasan perumahan Metland Menteng, Cakung, dilakukan pada pukul 12.30-13.00 WIB. Sampel suhu dan kelembaban
udara di ukur pada vegetasi di taman lingkungan perumahan ini. Pengukuran iklim mikro dilakukan di bawah naungan pohon sawo kecik Manilkara kauki
setinggi ± 8 m dengan tajuk bulat. Untuk pengambilan data semak dilakukan tanaman bunga sepatu Hibiscus rosa-sinensis L setinggi ± 2 m, sedangkan untuk
rumput dilakukan pengukuran iklim mikro pada rumput gajah Axonopus compressus. Pengukuran di kawasan ini dilakukan selama 3 hari mulai dari
tanggal 14 September sampai dengan 16 September 2012 menggunakan tiga alat Heavy Weather yang digunakan secara bersamaan. Data hasil pengukuran selama
di lapangan terlampir pada tabel Lampiran 4. Berikut grafik hubungan antara waktu pengambilan iklim mikro dengan suhu dan kelembaban udara di kawasan
perumahan.
Gambar 26 Grafik Suhu Udara di Kawasan Perumahan
Grafik di atas menunjukkan suhu udara yang didapatkan di kawasan perumahan Metland Menteng, Cakung. Dari hasil yang diperoleh, suhu pada
kawasan ini cenderung stabil dari awal sampai menit ke 30 hanya sedikit terlihat peningkatan maupun penurunan suhu. Rumput memiliki suhu tertinggi jika
dibandingkan dengan pohon dan semak sedangkan pohon memiliki suhu terendah. Hal ini membuktikan bahwa kondisi iklim di bawah naungan tajuk berbeda
dengan vegetasi yang tidak memiliki tajuk. Penyinaran radiasi matahari pada vegetasi dapat dikurangi dengan adanya tajuk pada tanaman sehingga tanaman
yang memiliki tajuk akan mempunyai suhu udara yang lebih rendah dan sejuk. Dari hasil uji statistik melalui uji T One way anova dengan taraf nyata 0,05
terhadap ketiga vegetasi dimana nilai probabilitas dari 0,05 maka H ditolak
sehingga terdapat perbedaan nilai suhu udara pada pohon, semak dan rumput
.
Suhu rata-rata pohon pada kawasan perumahan Metland Menteng sebesar 34,0 ⁰C
sedangkan untuk semak dan rumput berturut-turut memiliki suhu udara rata-rata sebesar 34,7
⁰C dan 37,7 ⁰C. Dari data tersebut terlihat bahwa antar ketiga struktur vegetasi tersebut terdapat selisih suhu udara. Selisih suhu udara antara
pohon dan semak sebesar 0,7 ⁰C, selisih suhu udara antara semak dan rumput
sebesar 3,0 ⁰C sedangkan selisih antara suhu udara pohon dengan rumput sebesar
3,7 ⁰C.
30,0 32,0
34,0 36,0
38,0 40,0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 S
u h
u U
d ar
a º
C
Suhu Udara Kawasan Perumahan
Pohon Semak
Rumput
Gambar 27 Grafik Kelembaban Udara di Kawasan Perumahan
Gambar di atas menunjukkan grafik kelembaban udara di kawasan perumahan. Pada grafik terlihat vegetasi yang memiliki kelembaban tertinggi
adalah pohon. Suhu dibawah naungan pohon lebih rendah sehingga memiliki massa udara yang lembab. Dari hasil uji statistik melalui uji T One way anova
dengan taraf nyata 0,05 terhadap ketiga vegetasi dimana nilai probabilitas dari 0,05 maka H
ditolak sehingga terdapat perbedaan nilai kelembaban udara pada pohon, semak dan rumput. Kelembaban udara rata-rata pada vegetasi pohon
sebesar 58,1 persen, pada semak kelembaban udara rata-rata sebesar 57 persen dan rumput memilki kelembaban udara rata-rata sebesar 51 persen.
Selisih kelembaban udara antara pohon dengan semak yaitu 1,1 persen, selisih kelembaban udara antara semak dan rumput mencapai 8 persen sedangkan
selisih kelembaban udara antara pohon dengan rumput sebesar 7,1 persen. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan setiap vegetasi dalam hal meningkatkan
kelembaban udara berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dari vegetasi itu sendiri. Luasan tajuk, lebar daun dan tinggi vegetasi berpengaruh secara nyata
terhadap kenaikkan kelembaban udara.
5.2.4 Iklim Mikro Kawasan Industri