3.5.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan setelah groundcheck dan pengurusan izin pengambilan data pada lokasi terpilih kemudian dilakukan pengukuran iklim
mikro suhu dan kelembaban udara pada setiap struktur RTH seperti pohon, semak dan rumput pada masing-masing land use baik pada taman kota, CBD,
perumahan maupun industri sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait.
3.5.3 Pengolahan Data Citra
Data citra diolah menjadi peta land cover terlebih dahulu untuk digunakan dalam menentukan titik pengambilan data. Data citra tersebut diolah
menggunakan software SIG Sistem Informasi Geografis yaitu ArcGis 9.3 dan ERDAS Imagine 9.1. Analisis citra secara agenda dapat dikelompokkan atas
Lillesand and Kiefer 1990:
1. Pemulihan Citra Image Restoration
Pemulihan citra merupakan kegiatan yang bertujuan memperbaiki citra ke dalam bentuk yang lebih mirip dengan pandangan aslinya. Perbaikan ini meliputi
koreksi radiometrik dan geometrik yang ada pada citra asli. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data citra LANDSAT 7
ETM tanggal 28 Agustus 2011 dan 13 September 2011. Kedua data citra tersebut memiliki gap data yang hilang yang dikarenakan adanya kerusakan pada satelit
LANDSAT 7 ETM. Gap ini dapat diperbaiki dengan menggunakan software IDL 7.0. Software tersebut dapat memperbaiki data citra dengan cara menambal atau
menggabungkan dua buah data citra menjadi satu kesatuan gap fiil. Data citra LANDSAT 7 ETM 13 September 2011 digunakan sebagai penambal citra
sebelumnya yaitu data citra tanggal 28 Agustus 2011, sehingga gap data yang hilang dapat terbaca setelah dua data citra tersebut digabung.
2. Penajaman Citra Image Enhancement
Kegiatan ini dilakukan sebelum abstracts citra digunakan teknik penajaman dan dapat diterapkan untuk menguatkan tampak kontras diantara
penampakan dalam adegan. Jadi, setelah dilakukan proses pemulihan citra, data citra tersebut di subset dipotong sesuai dengan batas kota Jakarta yang telah
dibuat menggunakan software ArcGis 9.3. Kemudian setelah di subset, dilakukan penajaman citra menggunakan software ERDAS Imagine 9.1.
3. Klasifikasi Citra Image Classification
Klasifikasi citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah klasifikasi terbimbing supervised classification. Klasifikasi terbimbing dilakukan sebelum
melakukan cek lapangan. Setelah melakukan pemulihan dan penajaman citra, data sudah dapat diklasifikasikan berdasarkan penutupan lahannya dan dilakukan
akurasi peta dengan menggunakan software ERDAS Imagine 9.1.
Gambar 4 Tahapan Pengolahan Data Citra
3.5.4 Metode Pemilihan Lokasi Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan pada empat lokasi berbeda yaitu, pada land use taman kota, perumahan, industri dan Central Bussines District CBD. Pada
penelitian ini, pemilihan lokasi pengambilan data ditentukan dengan mengambil tiga kawasan terbesar dari setiap land use dengan melihat peta sebaran land use
dari seluruh kota Jakarta yang didapatkan dari hasil digitasi peta rencana tata ruang wilayah RTRW DKI Jakarta tahun 2010 Lampiran 13. Semakin besar
kawasan maka pengaruh lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi iklim
mikro setempat dapat diminimalisir, sehingga data yang diambil merupakan data representatif iklim mikro pada setiap land use yang berbeda.
Tahap selanjutnya yaitu, overlay dengan peta penutupan lahan Land Cover yang didapatkan dari hasil pengolahan data citra Landsat 7 ETM sehingga
diketahui luasan RTH pada masing-masing kawasan. Luasan RTH pada tiga kawasan terbesar pada masing-masing land use tersebut kemudian dirata-ratakan
dan luas ruang terbuka hijau yang paling mendekati rata-rata itulah yang dipilih sebagai lokasi pengambilan data karena memilki luasan yang dianggap dapat
mewakili untuk setiap land use yang berbeda. Untuk lebih jelas, bagan tahapan penelitian dalam menentukan lokasi pengambilan data terlihat pada gambar 5.
Ket : dilihat dari
Gambar 5 Tahapan Pemilihan Lokasi Pengambilan Data
3.5.5 Lokasi dan Titik Pengambilan Data