4.2 Kondisi Fisik Lingkungan 4.2.1 Topografi
Sebagian dari luas Provinsi DKI Jakarta kurang lebih 24.000 Ha atau sekitar 40 dari luas total merupakan dataran rendah. Dataran rendah di DKI
Jakarta berada terutama di daerah Jakarta Utara seperti di daerah sungai bambu, Papanggo, Warkas dan lain-lain yang ketinggiannya berada di bawah muka air
laut pasang sehingga secara hidro-geologis, Jakarta berada pada cekungan artois. Akan tetapi, daerah-daerah dataran rendah tersebut sudah ditanggulangi baru
sekitar 9000 Ha. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m
sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok.
Gambar 14 Kondisi Topografis DKI Jakarta
4.2.2 Iklim
Jakarta berada di daerah tropis beriklim panas dengan suhu rata-rata sepanjang tahun 28º Celsius, suhu udara maksimum 34,5º C dan suhu udara
minimum 24,5º C. Kelembaban udara berkisar antara 67-81 dengan rata-rata kelembaban 75. Pada tahun 2011, suhu rata-rata kota Jakarta dalam satu tahun
mencapai 28,7º C. Sedangkan kelembaban udara dalam satu tahun rata-ratanya mencapai 73,5. Berikut grafik data suhu dan kelembaban udara DKI Jakarta
dalam setiap bulan selama tahun 2011.
40
Gambar 15 Grafik Suhu Udara DKI Jakarta pada Tahun 2011
Sumber: BMKG PUSAT, Kemayoran
Gambar 16 Grafik Kelembaban Udara DKI Jakarta pada Tahun 2011
Sumber: BMKG PUSAT, Kemayoran
4.2.3 Geologi
Secara geologis, seluruh daratan Jakarta terdiri dari endapan aluvial, sedangkan Kepulauan Seribu terdiri atas terumbu karang dan dataran pantai.
Bagian selatan terdiri dari lapisan aluvial yang memanjang dari timur ke barat pada jarak 10 km sebelah selatan pantai. Dibawahnya terdapat lapisan endapan
yang lebih tua . Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama dengan pencapaian lapisan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m-
25 m , makin ke selatan permukaan keras semakin dangkal yaitu antara 8 m-15 m. Daratan Jakarta berkedudukan pada morfologi endapan aluvium sungai dan
pantai, endapan pematang pantai, endapan sungai lama, endapan kipas vulkanik dan satuan tufa. Kondisi fisik Jakarta dipengaruhi kondisi geomorfologi wilayah
26 26,5
27 27,5
28 28,5
29 29,5
Jan F
eb M
ar A
pr Mei
Jun Jul
A g
s S
ep O
kt Nov
D es
S u
h u
U d
a ra
◦ C
Suhu Rata-rata
60 65
70 75
80
Jan F
eb Mar
A pr
Mei Jun
Jul A
g s
S ep
O kt
Nov D
es
Kel e
m b
a b
a n
U d
a ra
Kelembaban Rata- rata
lebih luas yang meliputi Gunung Pangrango, Gunung Gede dan Gunung Salak di wilayah Bogor.
Secara geohidrologi, Jakarta terletak pada cekungan artois. Terdapat sekitar 27 buah aliran air berupa sungaisalurankanal yang digunakan sebagai
sumber air minum, usaha perikanan dan usaha perkotaan. Namun, kondisi sungai sangat memprihatinkan dengan tingkat sedimentasi dan pengangkutan sampah
yang tinggi. Akibatnya, jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi di hulu, permukaan air sungai cepat meluap.
4.2.4 Penduduk