Tahap 2: Ekspresi situasi masalah

45 Balai Penelitian Kehutanan: Areal Blok agroforestri diperuntukkan bagi kegiatan penelitian dan pengembangan sebagaimana diamanahkan dalam SK Menhut No. 111 tanggal 19 April 2004. Kegiatan penelitian belum bisa dilakukan di areal ini karena sebagian besar lahan telah menjadi kebun karet masyarakat. Untuk menjalankan kembali fungsi penelitian dan pengembangan di areal tersebut perlu disusun kembali strategi penelitian bersama masyarakat. Situasi masalah yang diungkapkan oleh para pihak pada saat wawancara kelompok fokus FGIs diekspresikan oleh peneliti sebagai fasilitator melalui media gambar situasi rich picture Gambar 10. Gambar situasi ini dirancang menggunakan komputer dan ditampilkan pada layar presentasi oleh alat in-focus. Ini menjadi media untuk membangkitkan diskusi dan memunculkan kesadaran para pihak utama bahwa persepsi, sikap dan tindakan mereka selama ini ternyata saling terkait dan memengaruhi. Gambar 10 Gambar situasi permasalahan eksistensi Blok Agroforestri Hutan Penelitian Benakat dari sudut pandang pihak-pihak utama. Pihak-pihak utama merasa bahwa sikap dan tindakan yang dilakukan oleh kelompoknya terhadap Blok Agroforestri adalah sesuatu yang baik dan benar, serta didukung oleh alasan yang dianggap masuk akal. Situasi ini membuat Kebun karet di areal tumpangsari jangan diganggu, karena itulah sumber kesejahteraan kami. Kami kurang modal dalam berusaha tani dan masih merasa takut berusaha tani di lahan tumpangsari ini Bolehtidak boleh. Kami tak punya alternatif lahan lainnya. Kayu hasil penanaman Proyek JICA tidak bermanfaat dan dibiarkan membusuk. Blok Agroforestri harus dikembalikan fungsinya sebagai areal penelitianpenyuluhan agroforestry Kita harus diskusikan dengan masyarakat yang telah berkebun karet Desa Semangus Desa Benakat Minyak Blok Agroforestritumpangsari Balai Penelitian Kehutanan Kami ingin hidup tenang dan damai, tidak diusik lagi oleh pihak kehutanan. Kebun karet di tumpangsari sumber kesejahteraan anak cucu kami Kami merasa terombang-ambing mengenai status lahan Mengapa mengusik lahan ini, bukankah lahan BPK masih banyak. 46 suasana diskusi cukup tegang groan zone. Aktor-aktor di luar pihak utama yang telah memahami situasi masalah mencoba memediasi perbedaan persepsi tersebut dengan melihat fakta keterkaitan antara sikap dan tindakan satu pihak terhadap posisi pihak lainnya. Namun demikian, masing-masing pihak tetap bersikukuh pada pendiriannya. Keinginan masing-masing pihak ini dikumpulkan oleh fasilitator parafrase-gathering 8 dan ditawarkan sebagai isu dalam lokakarya. Isu tersebut adalah: 1. Blok Agroforestri menjadi wadah kegiatan penelitian dan pengembangan Agroforestri yang berkelanjutan. 2. Blok Agroforestri menjadi areal yang produktif sehingga menyejahterakan masyarakat. 3. Masyarakat memperoleh ketenangan dan kenyamanan dalam berusahatani di Blok Agroforestri. Para pihak menyepakati untuk membahas ketiga isu lebih jauh, meskipun pada kenyataannya isu pertama dan ketiga saling bertentangan kontradiktif. Berdasarkan pengalaman masyarakat, program penelitian yang dilaksanakan oleh pemerintah Departemen Kehutanan selalu diarahkan untuk melihat pertumbuhan tanaman ujicoba; suatu kombinasi antara pepohonan pembentuk hutan dan komoditas pertanian perkebunan. Kegiatan penelitian dianggap membutuhkan areal ujicoba cukup luas, sehingga akan mengganggu tanaman karet yang telah mereka usahakan. Sementara, usahatani dalam bentuk perladangan yang dilanjutkan dengan penanaman karet yang dilakukan masyarakat, dianggap pihak pengelola sebagai aktivitas yang lapar lahan dan berpotensi merusak tata guna hutan penelitian. Pada tahapan ekspresi masalah ini, para pihak tidak mencapai konsensus apapun, namun mulai memahami posisi masing-masing. Fasilitator menciptakan kesempatan bagi setiap orang untuk mengungkapkan pandangan serta gagasan mereka dan tidak berusaha untuk mengatasi perbedaan pendapat. Semua pendapat dihargai penuh dan tidak diminta untuk diubah atau dipertimbangkan kembali. 8 Parafrase adalah keterampilan dasar dalam menyimak pembicaraan orang lain; gathering merupakan keterampilan fasilitator dalam mengumpulkan dan mengelompokkan ungkapanpernyataan orang lain lisan dalam media tulisan. 47

4.4.3. Tahap 3: Identifikasi solusi atas isu

Isu yang telah disepakati untuk dibahas lebih lanjut merupakan harapan situasi masa depan yang diinginkan masing-masing pihak. Situasi sekarang masih berlawanan dengan harapan tersebut. Ini berarti ada sesuatu yang mesti berubah agar harapan menjadi kenyataan. Fasilitator menyiapkan Gambar 11 dan Tabel 7 seperti dibawah ini untuk membantu pemahaman aktor-aktor tentang bagaimana mewujudkan harapan masa depan dengan cara mengubah ―sesuatu‖ yang dianggap sebagai realitas akar masalah, agar situasi saat ini dapat menjadi situasi yang diidamkan. Gambar 11 Ilustrasi perubahan yang diinginkan oleh para pihak terhadap masa depan Blok Agroforestri KHDTK Benakat. Berdasarkan Gambar 11, aktor-aktor diminta untuk mendiskusikan apa yang seharusnya diubah agar input atau keadaan saat ini dapat menjadi output atau harapan masa depan. Gambar ilustrasi dihubungkan dengan Tabel 7 yang memuat frase posisi para pihak. Hasil diskusi menyebutkan bahwa masyarakat akan mencapai ketenangan dan kenyamanan dalam berusaha tani apabila aspek aturan dan hukum dapat berubah. Demikian pula dengan penyelenggaraan penelitian sebagai posisi pihak pengelola, hanya akan terlaksana apabila program penelitiannya berbeda dari yang pernah ada. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sebagai visi bersama para pihak dianggap akan terwujud apabila aspek pola usahatani diperbaiki. MASA DEPAN 48 Tabel 7 Hasil analisis elemen yang diinginkan untuk berubah guna mencapai situasi masa depan Blok Agroforestri yang diidamkan para pihak Input SAAT INI Transformasi Sistem yang harus berubah Output HARAPAN Masyarakat yang berusahatani di Blok Agroforestri tidak merasa tenang dan nyaman Aturan dan hukum Masyarakat merasa tenang dan nyaman dalam berusahatani Blok Agroforestri tanpa kegiatan Litbang Program Penelitian Fungsi penelitian dapat dilaksanakan di Blok Agroforestri kapanpun dan dimanapun Masyarakat kurang modal dan pengetahuan dalam berusahatani produktif Pola Usahatani Masyarakat menjadi petani produktif dan kesejahteraan meningkat Elemen-elemen transformasi yang disepakati para pihak disadari sebagai keinginan yang hendak dicapai pada masa mendatang dan belum terjadi saat ini. Aktor-aktor membuat beberapa ukuran indikator keberhasilan proses transformasi masa depan, yang disusun untuk setiap elemen sub-sistem. Indikator tersebut yaitu: Aturan dan Hukum, akan dinilai dari: 1. Kualitas ketenangan dan kenyamanan dalam berusahatani. 2. Kualitas hubungan masyarakat dengan pengelola pemerintah. Program Penelitian, akan dinilai dari: 1. Jumlah kegiatan litbang 2. Tingkat adopsi hasil penelitian 3. Realisasi rencana penelitian. Pola Usahatani, akan dinilai dari: 1. Pendapatan masyarakat. 2. Produktivitas Lahan. 3. Jumlah pemanfaat lahan

4.4.4. Tahap 4: Analisis sistem pengelolaan Blok Agroforestri

Solusi atas isu pengelolaan Blok Agroforestri dirasakan masih bersifat abstrak, belum operasional. Oleh karena itu, fasilitator meminta kepada aktor- aktor untuk menuliskan pendapatnya pada kertas metaplan tentang aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh para pihak agar ketiga elemen dapat berubah. Tahap 4 membutuhkan konsentrasi dan curahan kemampuan kognitif aktor-aktor untuk menghasilkan ide-ide kreatif dalam menyusun model sistem