69 model pemanfaatan bersama sumberdaya Blok Agroforestri antara masyarakat
dan pihak pengelola. Bagi masyarakat, aktivitas ini akan menjadi wujud pengakuan pemerintah atas usahatani mereka di Blok Agroforestri, sementara
bagi Balai Penelitian Kehutanan Palembang ini adalah proses membentuk jaringan sosial bagi kelancaran penyelenggaraan litbang-nya.
Terselenggaranya aktivitas inventarisasi lahan bersama merupakan indikator telah dimulainya langkah-langkah pengelolaan Blok Agroforestri.
Aktivitas tersebut tidak akan dapat berlangsung dalam suasana konflik. Sampai proses ini, dapat disimpulkan intervensi melalui aplikasi MSL dapat
mengakomodasi keragaman persepsi dan kepentingan para pihak dan terbukti menghasilkan langkah pengelolaan bagi pengelolaan Blok Agroforestri Hutan
Penelitian Benakat.
4.5. Perubahan Sikap Partisipan Penelitian
Proses penelitian yang berbasis Metodologi Sistem Lunak terbukti berhasil membuka kesadaran aktor-aktor bahwa perilaku atau tindakan mereka pada
masa lalu adalah saling memengaruhi posisi dan peran mereka pada saat ini. Perilaku pengelola yang mengabaikan tindakan pengelolaan bagi Blok
Agroforestri merupakan penyebab utama maraknya aksi penanaman karet oleh masyarakat. Perilaku masyarakat yang gigih mempertahankan keberadaan
kebun karet membuat pihak pengelola dilanda keraguan menyampaikan intensi kegiatannya. Saling keterkaitan perilaku ini berawal dan bermuara pada
preferensi tata guna lahan yang berbeda. Apakah pembelajaran ini mampu memperbaiki kinerja perilaku mereka pada masa depan?.
Menurut Patch et al. 2005 prediktor terbaik perilaku manusia adalah berupa keputusan sadar rasional orang-orang dalam melakukan tindakan
perilaku. Teori perilaku terencana The theory of planned behaviour yang dikembangkan oleh Ajzen 1991 menyediakan model untuk menjelaskan
munculnya perilaku rasional diacu oleh Cox et al. 1997; Patch et al. 2005; Zubair dan Garforth 2006. Menurut teori ini, kinerja sebuah perilaku ditentukan oleh
formasi suatu keinginan untuk melakukan suatu tindakan perilaku, yang mana formasi itu merupakan fungsi sikap terhadap suatu perilaku. Komponen sikap
dalam teori ini adalah derajat kenyamanan atau ketidaknyaman terhadap suatu perilaku. Sikap tersebut dihitung dari hasil kali antara nilai kekuatan kepercayaan
dan evaluasi manfaat jika melakukan sesuatu.
70 Perubahan sikap aktor-aktor sebagai wakil para pihak ditinjau dari
perbedaan sikap terhadap pilihan tata guna lahan, yang dinilai pada saat awal dan setelah mengikuti proses penelitian berbasis MSL. Hasil analisis tabel segi
empat yang dilanjutkan dengan uji Mc Nemar atau binomium menunjukkan bahwa sikap aktor-aktor terhadap fakta dan preferensi tata guna lahan Blok
Agroforestri cenderung konsisten Tabel 12. Signifikansi perubahan sikap para pihak terjadi pada kasus pernyataan
―Lahan Blok Agroforestri akan dijadikan perladangan tanaman semusim‖. Sikap ini cenderung negatif atau mengarah tidak akan melakukan tindakan yang
menjadikan lahan sebagai perladangan tanaman semusim. Ini dimungkinkan karena dalam dalam proses penelitian terungkap bahwa tanaman semusim tidak
cukup cocok untuk lahan Blok Agroforestri dan hanya sedikit menghasilan pendapatan tunai cash income bagi masyarakat.
Tabel 12 Rangkuman hasil analisis tabel segi empat untuk pengujian signifikansi perubahan sikap aktor-aktor terhadap tata guna lahan Blok Agroforestri
sebelum-setelah mengikuti proses penelitian
Pernyataan
Hasil analisis tabel segi empat terhadap elemen sikap
Signifikansi Perubahan
―Lahan di Blok Agroforestri akan dijadikan areal…‖
A +→ -
B +→+
C -
→ - D
- → +
Perkebunan karet saja 4
5 7
2 Tidak nyata
Pengembalaan ternak 3
4 7
4 Tidak nyata
Perladangan tanaman semusim 8
9 1
Nyata Seperti saat ini tidak berubah
6 6
6 Tidak nyata
Hutan tanaman Acacia mangium 3
10 5
Tidak nyata Hutan campuran karet dan pohon
andalan setempat 6
7 3
2 Tidak nyata
Hutan campuran karet, pohon andalan setempat dan A. mangium
5 5
4 4
Tidak nyata Tumpangsari tanaman semusim,
karet, dan pohon andalan setempat 2
10 1
5 Tidak nyata
Keterangan : Nyata pada taraf α = 0,05 melalui uji binomium
A = sikap positif mengaraf negatif, B = tetap positif
C = tetap negatif D = sikap negatif mengarah positif
Meskipun secara statistik tidak ada signifikansi perubahan sikap aktor-aktor terhadap fakta tata guna lahan saat ini tidak berubah namun muncul fenomena