Observasi, refleksi, perencanaan, aksi Tahap 1 s.d. 7 dalam MSL

28 Tabel 2 Tata waktu proses kegiatan lokakarya Kegiatan Waktu Pembukaan, Doa, Perkenalan, Kontrak Belajar Hari 1 Pemahaman situasi masalah Tahap 1 dan 2 Hari 1 Identifikasi solusi atas isu Tahap 3 Hari 1 Analisis sistem pengelolaan Blok Agroforestri Tahap 4 Hari 1 Diskusi tentang perbedaan antara model konseptual dengan faktual Tahap 5 Hari 2 Perubahan apa yang kita inginkan Tahap – 6 Hari 2 Skenario aktivitas untuk mencapai perubahan Tahap 6 Hari 2 Peran masing-masing aktor pihak dalam skenario Tahap 6 Hari 2 Penutupan Hari 2 Implementasi aksi untuk memperbaiki situasi masalah merupakan tahap akhir dari Metodologi Sistem Lunak tahap 7. Pada tahap ini, peneliti tidak terlibat secara langsung dalam aksi yang dilaksanakan para pihak karena fokus penelitian berada pada fase intervensi. Pada bulan ke-6 setelah ditetapkannya rencana aksi, peneliti mendokumentasikan apakah terjadi langkah-langkah pengelolaan bagi Blok Agroforestri. Pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan rencana yang dibuat dalam lokakarya menjadi indikator tercapainya tujuan penelitian.

3.3. Analisis perubahan sikap

Sikap didefinisikan oleh Mc Guire dalam Sarwono 1992 sebagai respon manusia yang menempatkan obyek yang dipikirkan ke dalam suatu dimensi pertimbangan. Zubair dan Garforth 2006 menilai sikap seseorang dari dua komponen yaitu kekuatan keyakinan belief strength dan evaluasi manfaat outcome evaluation. Dalam konteks penelitian ini kekuatan keyakinan diukur melalui tiga skala Likert Nazir, 2003 yaitu setuju 3, ragu-ragu 2, dan tidak setuju 1; sementara evaluasi manfaat dilihat dari ukuran penting 3, ragu-ragu 2, dan tidak penting 1. Nilai peubah sikap yang terdiri dari sub peubah kekuatan keyakinan dan evaluasi manfaat merupakan respon aktor-aktor sebagai wakil para pihak terhadap pernyataan-penyataan keyakinan dan manfaat model tata guna lahan Blok Agroforestri. Pernyataan-pernyataan keyakinan dan manfaat yang diajukan adalah sebagai berikut: Areal Blok Agroforestri Hutan Penelitian Benakat akan dijadikan: 1 perkebunan karet saja; 2 areal penggembalaan ternak; 3 29 peladangan saja; 4 dibiarkan sebagaimana adanya saat ini; 5 hutan tanaman Acacia mangium; 6 hutan campuran jenis karet dan pohon serbaguna; 7 hutan campuran jenis karet, pohon serbaguna dan A. mangium; 8 pola agroforestri jenis pohon serbaguna, karet, tanaman semusim dan atau ternak. Peubah sikap dari para pihak utama diukur pada saat setelah mereka menunjuk aktor untuk mengikuti lokakarya; sementara aktor dari para pihak non utama menyatakan sikap setelah mereka memahami situasi masalah langkah 1 dan 2, dan pada saat pascalokakarya. Signifikansi perubahan sikap para pihak dianalisis melalui tes McNemar. Menurut Siegel 1992 tes McNemar untuk signifikansi perubahan diterapkan teristimewa terhadap rancangan-rancangan ―sebelum dan sesudah‖ dimana setiap orang sebagai pengontrol dirinya sendiri, dan dimana kekuatan pengukurannya adalah skala nominal dan ordinal. Untuk menguji signifikansi setiap perubahan yang diobservasi dengan metode ini, dibentuk suatu tabel frekuensi yang berbentuk segi empat. Ciri umum tabel semacam ini digambarkan dalam Tabel 3 berikut, dimana tanda tambah dan kurang dipakai untuk menandai jawaban yang berbeda. Tabel 3 Tabel segi empat untuk menguji signifikansi perubahan sikap partisipan sebelum dan setelah mengikuti fase intervensi Metodologi Sistem Lunak Sebelum Sesudah - + + A B - C D Seseorang dicatat dalam sel A jika dia berubah dari tambah ke kurang; dan dicatat dalam sel D jika dia berubah dari kurang ke tambah. Jika tidak ada perubahan yang diobservasi, dia dicatat di sel B kedua jawaban adalah tambah, baik sebelum dan sesudah atau di sel C kedua jawaban adalah kurang, baik sebelum maupun sesudah. Dalam tes McNemar peneliti hanya berkepentingan pada sel A dan D. Nilai A dan D kemudian dianalisis signifikansi perbedaannya melalui analisis chi-square apabila nilai frekuensi harapan besar, yaitu ½ A + D 5, atau melalui uji binomium jika nilai frekuensi harapan kecil, yakni ½ A + D 5.