Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Periode 1996-2000

Selanjutnya untuk nilai ri setiap sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara diperoleh dari selisih antara PDRB Kabupaten Banjarnegara tahun 2000 dengan PDRB Kabupaten Banjarnegara tahun 1996 dibagi PDRB Kabupaten sektor i pada tahun 1996. Karena nilai ri merupakan perbandingan PDRB dari masing-masing kabupaten, maka nilai ri di setiap kabupaten memiliki besaran yang berbeda-beda. Pada Kabupaten Banjarnegara sendiri, nilai ri terbesar dimiliki oleh sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 0,34 sedangkan nilai ri terkecil dimiliki oleh sektor bangunan dan konstruksi yaitu sebesar -0,23.

4.2.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Periode 1996-2000

Pada analisis shift-share terdapat tiga komponen pertumbuhan wilayah yaitu komponen Pertumbuhan Regional PR, komponen Pertumbuhan Proporsional PP, dan komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW. Tabel 10. Nilai Komponen Pertumbuhan Regional PR di Kabupaten Banjarnegara Periode 1996- 2000 Juta Rupiah No Sektor Pertumbuhan Regional Rp 1 Pertanian -7.887,46 -2,2 2 Pertambangan dan Penggalian -99,65 -2,2 3 Industri Pengolahan -3.172,47 -2,2 4 Listrik, Gas dan Air bersih -62,51 -2,2 5 Bangunan dan Konstruksi -1.355,11 -2,2 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -2.562,62 -2,2 7 Angkutan dan Komunikasi -644,96 -2,2 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -847,98 -2,2 9 Jasa-Jasa -2.441,56 -2,2 Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2000 diolah. Pada Tabel 10, semua sektor yang ada di Kabupaten Banjarnegara memberikan kontribusi yang negatif. Hal ini disebabkan krisis ekonomi berpengaruh negatif terhadap perekonomian Kabupaten Banjarnegara. Sektor ekonomi dengan penurunan kontribusi Pertumbuhan Regional PR terbesar adalah sektor pertanian yaitu sebesar 7.887,46 juta rupiah. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap perubahan kebijakan ekonomi regional. Artinya, apabila terjadi perubahan kebijakan ekonomi regional maka kontribusi sektor pertanian beserta subsektornya akan mengalami perubahan. Sedangkan sektor ekonomi dengan penurunan kontribusi PR terkecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih yakni sebesar 62,51 juta rupiah. Hal ini berarti bahwa sektor listrik, gas dan air bersih tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan kebijakan ekonomi regional. Persentase total perubahan PDRB sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara pada periode 1996 sampai 2000 sebesar -1,91 Tabel 7. Sedangkan persentase komponen pertumbuhan regional sebesar -2,2 persen. Karena nilai pesentase total perubahan PDRB sektor-sektor perekonomian Kabupaten Banjarnegara lebih besar daripada persentase komponen pertumbuhan regional, maka tingkat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara lebih besar daripada tingkat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Komponen PP menjelaskan mengenai perubahan relatif PDRB sektor- sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara dengan perubahan PDRB sektor- sektor perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan komponen Pertumbuhan Proporsional PP, sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara ada yang memberikan kontribusi positif dan ada yang memberikan kontribusi negatif. Jika nilai PP0 berarti suatu sektor perekonomian memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Sebaliknya jika nilai PP0 maka dapat diartikan bahwa sektor-sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang lambat. Tabel 11. Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsional PP di Kabupaten Banjarnegara Periode 1996- 2000 Juta Rupiah No Sektor Pertumbuhan Proporsional Rp 1 Pertanian 6.535,24 1,82 2 Pertambangan dan Penggalian 635,72 14,03 3 Industri Pengolahan -6.637,32 -4,60 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.266,57 44,55 5 Bangunan dan Konstruksi -9.705,32 -15,75 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 10.280,01 8,82 7 Angkutan dan Komunikasi 6.626,70 22,59 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -8.427,17 -21,85 9 Jasa-Jasa -4.469,13 -4,02 Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2000 diolah. Ada empat sektor perekonomian yang memiliki nilai Pertumbuhan Proporsional PP 0 pada periode 1996 sampai 2000 Tabel 11. Empat sektor tersebut antara lain sektor bangunan dan konstruksi dengan nilai PP sebesar -9.705,32 juta rupiah atau turun sebesar 15,75 persen serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan turun sebesar 21,85 persen. Turunnya laju pertumbuhan sektor tersebut sudah dijelaskan di awal pembahasan yaitu karena sektor tersebut sangat terpengaruh dampak krisis ekonomi. Kemudian sektor- sektor yang mengalami pertumbuhan cepat adalah sektor pertanian sebesar 1,82 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,82 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 14,03 persen serta sektor angkutan dan komunikasi sebesar 22,59 persen. Sementara itu, sektor dengan laju pertumbuhan tercepat adalah sektor listik, gas dan air bersih sebesar 44,55 persen. Komponen pertumbuhan selanjutnya adalah komponen pertumbuhan pangsa wilayah. Bedasarkan Tabel 12, dapat diketahui sektor-sektor mana yang mampu berdayasaing dan yang tidak mampu berdayasaing dengan wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah. Pada kurun waktu 1996 sampai 2000, di Kabupaten Banjarnegara terdapat tiga sektor perekonomian yang mampu berdayasaing dengan wilayah lainnya. Ketiga sektor tersebut yakni sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta sektor jasa- jasa. Hal ini dikarenakan ketiga sektor perekonomian tersebut memiliki nilai persentase PPW yang bernilai positif PPW0. Dari ketiga sektor tersebut, sektor jasa-jasa merupakan sektor yang berdayasaing paling baik dibandingkan sektor lainnya karena sektor ini memiliki nilai persentase PPW yang terbesar. Sedangkan sektor yang paling kurang berdayasaing dibandingkan sektor lainnya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran karena sektor ini memiliki nilai persentase PPW paling kecil. Tabel 12. Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW di Kabupaten Banjarnegara Periode 1996-2000 Juta Rupiah No Sektor Pertumbuhan Pangsa Wilayah Rp 1 Pertanian -13.863,11 -3,86 2 Pertambangan dan Penggalian -511,67 -11,3 3 Industri Pengolahan -9.494,15 -6,58 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -231,26 -8,13 5 Bangunan dan Konstruksi -2.934,17 -4,76 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -19.666,14 -16,87 7 Angkutan dan Komunikasi 3.447,09 11,75 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9.536,17 24,73 9 Jasa-Jasa 40.167,79 36,18 Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2000 diolah.

4.2.4. Profil Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara dan Pergeseran Bersih Periode 1996-2000