2001 sampai 2003 dimiliki sektor pertanian, lalu pada periode 2004 sampai 2007 dimiliki sektor industri pengolahan.
Tabel 19. Nilai Ra, Ri dan ri Pada Periode 2004-2007 No
Sektor Ra
Ri ri
1 Pertanian
0,17 0,11
0,10 2
Pertambangan dan Penggalian 0,17
0,34 0,17
3 Industri Pengolahan
0,17 0,16
0,08 4
Listrik, Gas dan Air Bersih 0,17
0,26 0,19
5 Bangunan dan Konstruksi
0,17 0,22
0,23 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,17
0,20 0,09
7 Angkutan dan Komunikasi
0,17 0,24
0,19 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
0,17 0,19
0,16 9
Jasa-Jasa 0,17
0,21 0,26
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2007 diolah.
4.3.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Periode 2001-2007
Persentase total perubahan PDRB sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara pada periode 2001 sampai 2003 sebesar 4,45 persen
Tabel 14 lalu pada periode 2004 sampai 2007 sebesar 13,9 persen Tabel 15. Sedangkan persentase komponen pertumbuhan regional mengalami peningkatan
yaitu sebesar 8,71 persen pada periode 2001 sampai 2003 Tabel 20 dan sebesar 17,17 persen pada periode 2004 sampai 2007 Tabel 21. Selama periode 2001-
2007 nilai pesentase total perubahan PDRB sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara lebih kecil dari pada persentase komponen pertumbuhan
regional. Artinya, tingkat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara lebih kecil dari pada tingkat pertumbuhan sektor-sektor
perekonomian di Provinsi Jawa Tengah.
Tabel 20. Nilai Komponen Pertumbuhan Regional PR di Kabupaten Banjarnegara Periode 2001- 2003 Juta Rupiah
No Sektor
Pertumbuhan Regional Rp
1 Pertanian
71.721,30 8,71
2 Pertambangan dan Penggalian
930,09 8,71
3 Industri Pengolahan
26.377,77 8,71
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
656,76 8,71
5 Bangunan dan Konstruksi
11.812,65 8,71
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 23.995,88
8,71 7
Angkutan dan Komunikasi 6.200,56
8,71 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
8.211,41 8,71
9 Jasa-Jasa
26.120,88 8,71
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2005 diolah.
Sektor ekonomi dengan peningkatan kontribusi terbesar selama periode 2001-2007 adalah sektor pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor
pertanian sangat berpengaruh terhadap perubahan kebijakan ekonomi regional, yang berarti bahwa apabila terjadi perubahan kebijakan ekonomi regional maka
kontribusi sektor pertanian beserta subsektornya akan mengalami perubahan. Sedangkan sektor ekonomi dengan peningkatan kontribusi terkecil adalah sektor
listrik, gas dan air bersih. Hal ini berarti bahwa sektor listrik, gas dan air bersih tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan kebijakan ekonomi
regional.
Tabel 21. Nilai Komponen Pertumbuhan Regional PR di Kabupaten Banjarnegara Periode 2004-2007 Juta Rupiah
No Sektor
Pertumbuhan Regional Rp
1 Pertanian
146.408,42 17,17
2 Pertambangan dan Penggalian
1.954,26 17,17
3 Industri Pengolahan
55.963,26 17,17
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
1.623,95 17,17
5 Bangunan dan Konstruksi
24.121,50 17,17
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 50.087,71
17,17 7
Angkutan dan Komunikasi 15.216,02
17,17 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
21.195,62 17,17
9 Jasa-Jasa
59.736,80 17,17
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2007 diolah.
Sepanjang periode analisis, sektor pertanian merupakan sektor penyumbang terbesar pada PDRB Kabupaten Banjarnegara, namun pada pada
periode 2001-2007 sektor ini memiliki laju pertumbuhan yang lambat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai PP yang negatif Tabel 22 dan 23. Salah satu penyebab
menurunnya sektor pertanian adalah kentang sebagai varietas unggul yang banyak dikembangkan di kawasan Dieng Kabupaten Banjarnegara, produktivitasnya
berangsur-angsur merosot, seiring dengan makin terdegradasi tingkat kesuburan tanah, kerusakan lingkungan, dan turunnya harga komoditi pertanian.
Selanjutnya, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada periode 2001 sampai 2003 juga memiliki laju
pertumbuhan yang lambat, namun pada periode 2004 sampai 2007 berhasil mencapai pertumbuhan yang cepat. Sebaliknya, sektor industri pengolahan pada
periode 2001 sampai 2003 memiliki laju pertumbuhan yang cepat namun pada periode 2004 sampai 2007 justru memiliki laju pertumbuhan yang lambat.
Tabel 22. Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsionl PP di Kabupaten Banjarnegara Periode 2001-2003 Juta Rupiah
No Sektor
Pertumbuhan Proporsional Rp
1 Pertanian
-48.652,59 -5,91
2 Pertambangan dan Penggalian
11,59 0,11
3 Industri Pengolahan
7.701,48 2,54
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
273,81 3,63
5 Bangunan dan Konstruksi
21.888,52 16,14
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran -4.220,21
-1,53 7
Angkutan dan Komunikasi 2.002,36
2,81 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
-3.296,55 -3,50
9 Jasa-Jasa
2.104,62 0,70
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2005 diolah.
Berdasarkan Tabel 22 dan Tabel 23, sektor yang memiliki laju pertumbuhan cepat di Kabupaten Banjarnegara selama periode 2001-2007 yaitu
sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan dan konstruksi, sektor angkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Laju
pertumbuhan yang cepat kelima sektor ini terlihat dengan nilai PP yang bernilai positif PP 0.
Tabel 23. Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsionl PP di Kabupaten Banjarnegara Periode 2004- 2007 Juta Rupiah
No Sektor
Pertumbuhan Proporsional Rp
1 Pertanian
-49.361,26 -5,79
2 Pertambangan dan Penggalian
1.911,85 16,80
3 Industri Pengolahan
-5.040,84 -1,55
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
823,95 8,71
5 Bangunan dan Konstruksi
6.180,70 4,40
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.073,05 2,43
7 Angkutan dan Komunikasi
5.770,89 6,51
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 2.861,25
2,32 9
Jasa-Jasa 11.950,32
3,44
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2007 diolah.
Selanjutnya berdasarkan komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW, pada periode 2001-2007 sebagian besar sektor-sektor ekonomi di Kabupaten
Banjarnegara memiliki dayasaing yang kurang baik dibandingkan dengan wilayah lain. Hal ini terlihat dengan nilai PPW yang negatif PPW0, diantaranya sektor
pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran Tabel 24 dan Tabel 25.
Tabel 24. Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW di Kabupaten Banjarnegara Periode 2001- 2003 Juta Rupiah
No Sektor
Pertumbuhan Pangsa Wilayah Rp
1 Pertanian
-21.769,79 -2,64
2 Pertambangan dan Penggalian
-660,36 -6,18
3 Industri Pengolahan
-15.568,26 -5,14
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
142,07 1,88
5 Bangunan dan Konstruksi
-24.100,95 -17,77
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran -10.234,09
-3,72 7
Angkutan dan Komunikasi 2.693,33
3,78 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
15.317,43 16,25
9 Jasa-Jasa
-9.681,14 -3,23
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2005 diolah.
Berdasarkan Tabel 24 dan Tabel 25, dapat diketahui bahwa pada periode 2001 sampai 2003, sektor listrik gas dan air bersih, sektor angkutan dan
komunikasi serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di Kabupaten Banjarnegara memiliki dayasaing yang cukup baik di bandingkan wilayah lain.
Hal ini terlihat dengan nilai PPW yang positif. Namun, pada periode 2004 sampai 2007, ketiga sektor tersebut justru memiliki dayasaing yang kurang baik di
bandingkan wilayah lain, terlihat dengan nilai PPW yang negatif. Sebaliknya sektor bangunan dan konstruksi serta sektor jasa memiliki dayasaing yang kurang
baik pada periode 2001 sampai 2003 menjadi memiliki dayasaing yang baik pada periode 2004 sampai 2007. Hal ini ditandai dengan nilai PPW sektor tersebut
yang bernilai negatif pada periode 2001 sampai 2003 menjadi bernilai positif pada periode 2004 sampai 2007.
Tabel 25. Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW di Kabupaten Banjarnegara Periode 2004- 2007 Juta Rupiah
No Sektor
Pertumbuhan Pangsa Wilayah Rp
1 Pertanian
-7.887,09 -0,93
2 Pertambangan dan Penggalian
-1.929,95 -16,96
3 Industri Pengolahan
-23.422,49 -7,19
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
-614,61 -6,50
5 Bangunan dan Konstruksi
1.323,40 0,94
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran -30.773,61
-10,55 7
Angkutan dan Komunikasi -4.060,57
-4,58 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
-4.576,86 -3,71
9 Jasa-Jasa
18.087,75 5,20
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2007 diolah.
4.3.4. Profil Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara dan Pergeseran