Analisis Rasio PDRB Kabupaten Banjarnegara dan PDRB Provinsi

Tabel 17. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 di Jawa Tengah Juta Rupiah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2007 diolah.

4.3.2. Analisis Rasio PDRB Kabupaten Banjarnegara dan PDRB Provinsi

Jawa Tengah Nilai Ra, Ri dan ri Periode 2001-2007 Pada periode 2001-2007 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjarnegara mulai membaik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai Ra pada kurun waktu tersebut tidak lagi bernilai negatif. Pada periode 2001-2003, nilai Ra adalah sebesar 0,09 sedangkan pada periode 2004 sampai 2007 meningkat lagi sebesar 0,17. Nilai tersebut memiliki besaran yang sama untuk semua sektor di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Nilai Ra0 mengindikasikan bahwa perekonomian Provinsi Jawa Tengah mengalami pertumbuhan yang positif. Nilai Ri untuk setiap sektor di kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2001-2007 bernilai positif Ri0. Ini berarti bahwa semua No Sektor PDRB Juta rupiah Perubahan PDRB Juta rupiah Persen 2004 2007 1 Pertanian 28.606.237,28 31.862.697,60 3.256.460,32 11,38 2 Pertambangan dan Penggalian 1.330.759,58 1.782.886,65 452.127,07 33,98 3 Industri Pengolahan 43.995.611,83 50.870.785,69 6.875.173,86 15,63 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.065.114,58 1.340.845,17 275.730,59 25,89 5 Bangunan dan Konstruksi 7.448.715,40 9.055.728,78 1.607.013,38 21,57 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 28.343.045,24 33.898.013,93 5.554.968,69 19,60 7 Angkutan dan Komunikasi 6.510.447,43 8.052.597,04 1.542.149,61 23,69 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4.826.541,38 5.767.341,21 940.799,83 19,49 9 Jasa-Jasa 13.663.399,59 16.479.357,72 2.815.958,13 20,61 Total 135.789.872,31 159.110.253,77 23.320.381,46 17,17 sektor perekonomian di Provinsi Jawa Tengah mengalami pertumbuhan yang positif. Berdasarkan Tabel 18, pada periode 2001 sampai 2003, sektor bangunan dan konstruksi memiliki nilai Ri terbesar di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 0,25 dan sektor pertanian memiliki nilai Ri terkecil yaitu sebesar 0,03. Sedangkan berdasarkan Tabel 19, pada periode 2004 sampai 2007 nilai Ri terbesar dimiliki oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,34. Selanjutnya nilai ri terkecil tetap dimiliki sektor pertanian namun dengan besaran nilai yang lebih tinggi dari periode sebelumnya yaitu sebesar 0,10. Tabel 18. Nilai Ra, Ri dan ri Periode 2001-2003 No Sektor Ra Ri ri 1 Pertanian 0,09 0,03 0,002 2 Pertambangan dan Penggalian 0,09 0,09 0,03 3 Industri Pengolahan 0,09 0,11 0,06 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,09 0,12 0,14 5 Bangunan dan Konstruksi 0,09 0,25 0,07 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,09 0,07 0,03 7 Angkutan dan Komunikasi 0,09 0,12 0,15 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,09 0,05 0,21 9 Jasa-Jasa 0,09 0,09 0,06 Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2005 diolah. Nilai ri yang diperoleh dari masing-masing sektor di Kabupaten Banjarnegara semuanya bernilai positif ri0. Pada periode 2001 sampai 2003, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor angkutan dan komunikasi memiliki nilai ri yang cukup tinggi dibandingkan sektor lainnya. Namun, pada periode 2004 sampai 2007, posisi tersebut diduduki oleh sektor jasa serta sektor bangunan dan konstruksi. Sedangkan nilai ri terkecil pada periode 2001 sampai 2003 dimiliki sektor pertanian, lalu pada periode 2004 sampai 2007 dimiliki sektor industri pengolahan. Tabel 19. Nilai Ra, Ri dan ri Pada Periode 2004-2007 No Sektor Ra Ri ri 1 Pertanian 0,17 0,11 0,10 2 Pertambangan dan Penggalian 0,17 0,34 0,17 3 Industri Pengolahan 0,17 0,16 0,08 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,17 0,26 0,19 5 Bangunan dan Konstruksi 0,17 0,22 0,23 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,17 0,20 0,09 7 Angkutan dan Komunikasi 0,17 0,24 0,19 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,17 0,19 0,16 9 Jasa-Jasa 0,17 0,21 0,26 Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2007 diolah.

4.3.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Periode 2001-2007