3. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia merupakan aspek paling penting dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, peningkatan kualitas dan
keterampilan sumberdaya manusia adalah suatu keniscayaan. 4.
Strategi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kegiatan pengembangan masyarakat merupakan kegiatan yang ditujukan
untuk mengembangkan suatu kelompok masyarakat tertentu di suatu daerah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial, misalnya
melalui penciptaan proyek-proyek padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka atau memperoleh keuntungan dari usahanya.
2.2. Otonomi Daerah dan Pembangunan Ekonomi Daerah
Perencanaan pembangunan pada era Orde Baru sangat sentralistis dan kurang membuka peluang bagi daerah untuk melakukan perencanaan yang penuh
dengan inisiatif, kreativitas dan inovatif. Berbeda dengan sekarang, sejak pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Revisi atas Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka perencanaan pembangunan ekonomi daerah di era otonomi daerah memerlukan strategi dan
inovasi-inovasi agar dayasaing dapat lebih diciptakan. Otonomi Daerah adalah suatu instrumen yang digunakan untuk
mengoptimalkan sumber daya lokal. Instrumen tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemajuan masyarakat di daerah terutama dalam
menghadapi tantangan
global, mendorong
pemberdayaan masyarakat,
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peranserta masyarakat, dan
mengembangkan demokrasi. Inti pelaksanaan otonomi daerah adalah terdapatnya keleluasaan Pemerintah Daerah discretionary power untuk menyelenggarakan
pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreativitas dan peran serta aktif masyarakat dalam rangka mengembangkan dan memajukan daerahnya Kaloh,
2002.
Sumber: Kaloh, 2002 dan Anonim, 2008.
Gambar 1. Kronologis Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah Di bidang ekonomi, otonomi daerah di satu pihak harus menjamin
lancarnya pelaksanaan kebijakan ekonomi nasional di daerah, dan di lain pihak terbukanya peluang bagi Pemerintah Daerah mengembangkan kebijakan regional
UUD 1945 bab VI pasal 18 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957
Panpres Nomor 6 Tahun 1959 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
dan lokal untuk mengoptimalkan pendayagunaan potensi ekonomi di daerahnya. Dalam konteks ini, otonomi daerah akan akan memungkinkan lahirnya berbagai
prakarsa Pemerintah Daerah untuk menawarkan fasilitas investasi, memudahkan proses perizinan usaha, dan membangun berbagai infrastruktur yang menunjang
perputaran ekonomi di daerahnya. Dengan demikian, otonomi daerah akan membawa masyarakat ke tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dari waktu ke
waktu Salam, 2007. Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No 38 Tahun 2007, terdapat
pembagian wewenang antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Kewenangan Pemerintah Pusat mencakup bidang-bidang berskala nasional di
bawah ini: Politik luar negeri
Pertahanan Keamanan Yustisi
Moneter dan Fiskal Agama
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan KabupatenKota meliputi urusan wajib dan urusan
pilihan. Urusan wajib meliputi: a. pendidikan
b. kesehatan c. lingkungan hidup
d. pekerjaan umum
e. penataan ruang f. perencanaan pembangunan
g. perumahan h. kepemudaan dan olahraga
i. penanaman modal j. koperasi dan usaha kecil dan menengah
k. kependudukan dan catatan sipil l. ketenagakerjaan
m. ketahanan pangan n. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
o. keluarga berencana dan keluarga sejahtera p. perhubungan
q. komunikasi dan informatika r. pertanahan
s. kesatuan bangsa dan politik dalam negeri t. otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat
daerah, kepegawaian, dan persandian u. pemberdayaan masyarakat dan desa
v. sosial w. kebudayaan
x. statistik y. kearsipan
z. perpustakaan
Urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Urusan pilihan meliputi:
a. kelautan dan perikanan b. pertanian
c. kehutanan d. energi dan sumber daya mineral
e. pariwisata f. industri
g. perdagangan h. ketransmigrasian
Dengan adanya pembagian wewenang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada masa otonomi daerah peran Pemerintah Daerah dalam pembangunan
sektor ekonomi sangat memegang peranan penting.
2.3. Uraian Sektor-Sektor Perekonomian