Regulasi Sektor Bangunan dan Konstruksi Regulasi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Regulasi Sektor Angkutan dan Komunikasi

Banjarnegara. PLTA Siteki didesain untuk menghasilkan listrik 1,3 megawatt MW dan PLTA Plumbungan 1,6 megawatt. PLTA mini ini akan memanfaatkan aliran air dari jaringan irigasi Serayu Banjarcahyana yang selama ini hanya dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian.

4.4.5. Regulasi Sektor Bangunan dan Konstruksi

UU No. 18 Tahun 1999, memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan konstruksi untuk mewujudkan sektor usaha yang kokoh, andal dan berdayasaing. Pada saat krisis ekonomi tahun 1998, banyak proyek-proyek pembangunan di Kabupaten Banjarnegara tertunda pelaksanaanya. Seiring dengan mulai membaiknya kondisi perekonomian, maka proyek-proyek pembangunan yang sempat tertunda dapat dilaksanakan. Proyek besar yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara adalah pembangunan terminal dan stadion.

4.4.6. Regulasi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Regional management merupakan suatu konsepsi pengembangan wilayah yang menitikberatkan pada kerjasama strategis antardaerah dalam lingkup kawasan. Kabupaten Banjarnegara bersama empat kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen menjalin kerjasama dalam bentuk regional management Barlingmascakeb. Kerjasama ini diharapkan membantu dalam percepatan pembangunan melalui pengembangan jaringan pasar dan perdagangan. Dasar pembentukan kerjasama tersebut adalah Keputusan Bersama Bupati Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen No. 130 A Tahun 2003, No. 36 Tahun 2003 dan No. 16 Tahun 2003.

4.4.7. Regulasi Sektor Angkutan dan Komunikasi

UU No. 25 Tahun 2004, menyebutkan bahwa tiap daerah harus meningkatkan aksesbilitas pelayanan transportasi. Sebagai upaya membedah jalur transportasi di Jawa Tengah bagian selatan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meningkatkan status jalan raya Kajen Pekalongan-Banjarnegara. Pembedahan jalur transportasi bagian selatan diharapkan bisa mengurangi volume kendaraan di jalur pantura yang selama ini dikenal padat. Jalan tersebut akan digunakan untuk jalur utama transportasi darat. Sebagai tahap awal, jalan itu akan dilalui angkutan transportasi Solo-Yogyakarta-Kebumen-Banjarnegara-Kajen-Jakarta. Bila jalur ini dapat dibuka, dampaknya adalah membuka isolasi daerah dengan harapan terjadinya pertumbuhan ekonomi masyarakat.

4.4.8. Regulasi Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan