baik pada periode 2001 sampai 2003 menjadi memiliki dayasaing yang baik pada periode 2004 sampai 2007. Hal ini ditandai dengan nilai PPW sektor tersebut
yang bernilai negatif pada periode 2001 sampai 2003 menjadi bernilai positif pada periode 2004 sampai 2007.
Tabel 25. Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW di Kabupaten Banjarnegara Periode 2004- 2007 Juta Rupiah
No Sektor
Pertumbuhan Pangsa Wilayah Rp
1 Pertanian
-7.887,09 -0,93
2 Pertambangan dan Penggalian
-1.929,95 -16,96
3 Industri Pengolahan
-23.422,49 -7,19
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
-614,61 -6,50
5 Bangunan dan Konstruksi
1.323,40 0,94
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran -30.773,61
-10,55 7
Angkutan dan Komunikasi -4.060,57
-4,58 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
-4.576,86 -3,71
9 Jasa-Jasa
18.087,75 5,20
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2007 diolah.
4.3.4. Profil Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banjarnegara dan Pergeseran
Bersih Periode 2001-2007 Sepanjang periode 2001 sampai 2007, sektor ekonomi yang memiliki nilai
Pergeseran Bersih PB positif adalah sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor angkutan dan komunikasi. Kemudian periode 2004 sampai 2007 diikuti sektor
bangunan dan konstruksi serta sektor jasa yang juga berhasil memiliki nilai PB positif. Hal ini berarti bahwa pada periode 2001-2007 sektor-sektor tersebut
termasuk dalam kategori pertumbuhan progresif. Sektor yang paling progresif di Kabupaten Banjarnegara pada periode 2004-2007 adalah sektor jasa dengan nilai
PB sebesar 8,64 persen. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor
untuk beraktivitas di sektor jasa dan bahan masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara untuk menarik banyak investor di sektor ini. Misalnya
untuk meningkatkan pertumbuhan bidang pariwisata, Pemerintah Daerah melakukan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengembangannya, mengingat
banyaknya objek wisata potensial di Banjarnegara seperti arung jeram sungai serayu dan dataran tinggi Dieng.
Tabel 26. Pergeseran Bersih Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Banjarnegara Periode 2001-2003 Juta Rupiah
No Sektor
Pergeseran Bersih Rp
1 Pertanian
-70.422,38 -8,55
2 Pertambangan dan Penggalian
-648,77 -6,08
3 Industri Pengolahan
-7.866,78 -2,60
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
415,87 5,52
5 Bangunan dan Konstruksi
-2.212,42 -1,63
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran -14.454,29
-5,25 7
Angkutan dan Komunikasi 4.695,68
6,60 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
12.020,89 12,75
9 Jasa-Jasa
-7.576,53 -2,53
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2005 diolah.
Sementara itu, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada periode 2001 sampai 2003 termasuk dalam kategori pertumbuhan yang maju
progresif tetapi pada periode 2004 sampai 2007 termasuk kategori sektor dengan pertumbuhan lambat. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan nilai PB dari 12,75
persen menjadi negatif 1,39 persen. Sedangkan sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran selama periode 2001-2007 memiliki nilai PB yang negatif, sehingga termasuk dalam kategori pertumbuhan yang lambat Tabel
26 dan Tabel 27. Hal ini bisa menjadi masukan penting bagi Pemerintah Daerah untuk lebih memanfaatkan peluang otonomi daerah dengan melakukan terobosan
dalam mengembangkan sektor-sektor ini. Tabel
27. Pergeseran
Bersih Sektor-sektor
Perekonomian Kabupaten
Banjarnegara Periode 2004-2007 Juta Rupiah No
Sektor Pergeseran Bersih
Rp 1
Pertanian -57.248,35
-6,72 2
Pertambangan dan Penggalian -18,09
-0,16 3
Industri Pengolahan -28.463,33
-8,73 4
Listrik, Gas dan Air Bersih 209,34
2,21 5
Bangunan dan Konstruksi 7.504,10
5,34 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran -23.700,56
-8,13 7
Angkutan dan Komunikasi 1.710,31
1,93 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
-1.715,62 -1,39
9 Jasa-Jasa
30.038,07 8,64
Sumber : BPS Kabupaten Banjarnegara, 2007 diolah.
Profil pertumbuhan
sektor-sektor perekonomian
di Kabupaten
Banjarnegara pada periode 2001 sampai 2003 pada kuadran I diduduki oleh sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor angkutan dan komunikasi.
Pertumbuhan sektor ini memang cukup stabil mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik, air bersih dan komunikasi. Pada periode 2004-2007, kedua sektor
tersebut mengalami shift ke kuadran II, yang berarti bahwa sektor tersebut tetap memiliki laju pertumbuhan yang cepat namun dayasaing wilayah untuk sektor-
sektor tersebut menurun. Sedangkan pada periode 2004 sampai 2007 pada kuadran I diduduki oleh sektor jasa serta sektor bangunan dan konstruksi.
Meningkatnya sektor bangunan dan konstruksi terkait dengan adanya proyek besar yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Banjarnegara berupa
pembangunan pasar sayur, terminal dan stadion. Sebelumnya proyek-proyek
pembangunan dan konstruksi sempat tertunda akibat krisis ekonomi. Sektor yang berada pada kuadran I tersebut berarti memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan
memiliki dayasaing yang lebih baik apabila dibandingkan dengan wilayah- wilayah lainnya.
Selanjutnya selama periode 2001-2007, sektor pertambangan dan penggalian menempati kuadran II. Artinya, pertumbuhan sektor pertambangan
dan penggalian relatif cepat namun daya saingnya rendah. Pertumbuhan yang cepat di sektor pertambangan dan penggalian bisa menjadi bahan masukan bagi
investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini. Hal tersebut karena Kabupaten Banjarnegara kaya akan bahan tambang galian golongan C. Pada
periode 2001 sampai 2003 sektor industri pengolahan juga berada di kuadran II. Namun pada periode 2004 sampai 2007 sektor industri pengolahan mengalami
shift ke kuadaran III, yang artinya pertumbuhan dan dayasaing sektor industri pengolahan menurun. Sebagai bahan masukan, Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara bisa memajukan sektor ini dalam hal teknologi dan pemodalan karena industri pengolahan di Kabupaten Banjarnegara banyak yang tergolong
UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah.
Gambar 6. Profil Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara Periode 2001-2003
Sepanjang periode 2001-2007, sektor pertanian berada di kuadran III. Pada periode 2001 sampai 2003, kuadran III juga ditempati oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor yang berada di kuadran III berarti bahwa sektor ini memiliki laju pertumbuhan yang lambat dan memiliki dayasaing yang
kurang baik dibandingkan dengan wilayah lain. Namun, pada periode 2004-2007, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat meningkat cepat, hal
ini karena sektor perdagangan, hotel dan restoran berada di kuadran II. Kemudian sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada periode 2001 sampai 2003
berada di kuadran IV namun pada periode 2004-2007 mengalami shift ke kuadran
-20 -15
-10 -5
5 10
15 20
-10 -5
5 10
15 20
PP
PPW
Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Banjarnegara Periode 2001-2003
Pertanian Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan dan Konstruksi Perdagangan, Hotel dan
Restoran Angkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
II. Hal ini berarti bahwa sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dayasaingnya menurun tetapi laju pertumbuhannya bertambah cepat.
Gambar 7. Profil Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara Periode 2004-2007
4.4. Regulasi Sektor-Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara