Kependudukan Prasarana dan Sarana Daerah

Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mmtahun, serta suhu rata-rata 20°-26° C. Lebih dari separuh wilayah kabupaten ini merupakan pegunungan. Secara umum Kabupaten Banjarnegara dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu zona utara, zona tengah dan zona selatan. Zona utara merupakan wilayah pegunungan yang lebih di kenal dengan pegunungan Kendeng Utara, rona alamnya bergunung berbukit, bergelombang dan curam. Potensi utamanya adalah sayur mayur, kentang, kobis, jamur, teh, jagung, kayu, getah pinus, sapi kereman, kambing dan domba. Potensi lainnya adalah pariwisata dan tenaga listrik panas bumi di dataran tinggi Dieng. Zona tengah merupakan dataran lembah sungai Serayu, rona alamnya relatif datar dan subur. Potensi utamanya adalah padi, palawija, buah-buahan, ikan, home industri pengolahan, PLTA Mrica, keramik dan anyam-anyaman bambu. Sedangkan zona selatan merupakan pegunungan kapur dengan nama pegunungan Serayu Selatan, rona alamnya bergunung, bergelombang dan curam. Potensi utamanya adalah ketela pohon, gula kelapa, bambu, getah pinus, damar dan bahan mineral meliputi marmer, pasir kwarsa, feld spart, asbes, andesit, pasir dan kerikil serta buah-buahan seperti duku, manggis, durian, rambutan, pisang dan jambu.

4.1.2. Kependudukan

Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten Banjarnegara pada kurun waktu 1996 sampai dengan 2001 adalah sebesar 1,21. Namun, besarnya pertumbuhan penduduk dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 secara umum mengalami penurunan yaitu hanya sebesar 0,73. Jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara pada akhir tahun 2007 tercatat sebanyak 910.513 jiwa, yang terdiri atas 454.986 laki-laki dan 455.527 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk rata- rata 0,8 persen tahun. Jumlah angkatan kerja tercatat 421.761 orang atau 47,02 persen terhadap jumlah penduduk. Angka ketergantungan pada tahun 2005 adalah 64. Ini berarti setiap 100 jiwa penduduk usia produktif menanggung penduduk tidak produktif sebesar 64 penduduk usia nonproduktif. Tabel 6. Struktur Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005 No Lapangan Usaha Utama Jumlah Persen 1 Pertanian 212.579 50,40 2 Pertambangan dan Penggalian 2.849 0,67 3 Industri pengolahan 43.348 10,28 4 Listrik, Gas dan Air bersih 1.348 0,32 5 Bangunan 38.477 9,12 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 71.188 16,88 7 Angkutan dan Komunikasi 15.440 3,66 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.244 0,53 9 Jasa-Jasa 34.288 8,13 Jumlah 421.761 100 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara, 2005. Angkatan kerja yang ada di Banjarnegara terdistribusi pada berbagai lapangan kerja, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan besarnya tenaga kerja yang bekerja pada tiap sektor lapangan usaha, sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbanyak yaitu sebesar 50,40 persen. Hal ini berarti bahwa sebagian besar penduduk di Kabupaten Banjarnegara menggantungkan hidupnya di sektor pertanian.

4.1.3. Prasarana dan Sarana Daerah

Prasarana dan sarana daerah Kabupaten Banjarnegara meliputi: prasarana jalan, sarana angkutan dan komunikasi, prasarana pengairan, dan prasarana komunikasi.  Prasarana Jalan Berdasarkan status kepemilikan jalan, jalan di Kabupaten Banjarnegara dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Jalan negara , dimana yang berkewajiban membina dan memeliharanya adalah Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Di Kabupaten Banjarnegara, panjang jalan negara sebesar 57,673 km dengan kondisi baik sepanjang 12,470 km dan kondisi sedang 45,203 km. b. Jalan provinsi, dimana yang berkewajiban memeliharanya adalah Pemerintah Provinsi. Di Kabupaten Banjarnegara, panjang jalan provinsi sebesar 84,49 km dengan kondisi baik sepanjang 25,200 km, kondisi sedang 59,290 km. c. Jalan kabupaten, dimana yang berkewajiban memeliharanya adalah Pemerintah Kabupaten. Di Kabupaten Banjarnegara, panjang jalan kabupaten sebesar 834,690 km dengan kondisi baik sepanjang 602,740 km, kondisi sedang 48,660 km , kondisi rusak 100,750 km dan kondisi rusak berat 82,540 km.  Sarana Angkutan Operasi angkutan yang ada hingga kini telah menjangkau hampir sampai kepelosok desa. Di masa mendatang diharapkan jalur-jalur trayek akan bertambah, sehingga mempercepat pemerataan pembangunan.  Prasarana Pengairan Jaringan pengairan yang ada terdiri dari pengairan teknis dan nonteknis dengan kondisi sebagai berikut: a. Jaringan irigasi primer sepanjang 131,142 m b. Jaringan irigasi sekunder sepanjang 311.174 m c. Jaringan irigasi pedesaan, tersebar di seluruh kecamatan  Komunikasi Komunikasi pada saat ini merupakan kebutuhan pokok. Dari data yang ada, tercatat di Kabupaten Banjarnegara telah terlayani telepon manual 6361 SST, sedangkan yang lain menggunakan telepon seluler nir kabel.

4.2. Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian Kabupaten Banjarnegara