34
A B
C D
Gambar 4.4 Tipologi Pantai di Pulau Liukang Loe Pada Gambar 4.4 dapat dilihat tipologi pantai berpasir yang terdapat di
Pulau Liukang Loe dan termasuk dalam kategori sesuai untuk pengembangan wisata pantai. Pada Gambar A dan B merupakan tipe pantai yang terletak di
sebelah utara pulau atau di Kampung Ta’buntuleng. Pada Gambar C merupakan tipe pantai yang terletak di sebelah barat dan Gambar D merupakan tipe pantai
yang terletak di sebelah tenggara pulau atau terletak di Kampung Pasilohe.
4.5 Perkembangan Kunjungan Wisatawan
Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Liukang Loe berasal dari dalam maupun luar negeri. Wisatawan yang berasal dari luar negeri yaitu berasal dari
Kanada, Perancis, Belanda, Jerman, Swiss, Italia, dan Australia. Data kunjungan wisatawan ke Pulau Liukang Loe secara rinci belum tersedia di instansi maupun
kantor desa setempat mengingat bahwa letak ataupun status Pulau Liukang Loe ini berada dalam satu paket pengembangan wisata bahari dengan Pantai Pasir
Putih Bira. Akan tetapi, diperkirakan sekitar 10-15 total wisatawan yang berkunjung ke Pulau Liukang Loe Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.
Bulukumba, 2012.
35
Data bulanan mengenai kunjungan wisatawan yang diperoleh dari tahun 2008-2012 juga dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan terbanyak ke Pulau
Liukang Loe yaitu dimulai pada bulan Agustus hingga akhir tahun. Hal ini disebabkan karena pada bulan tersebut adalah periode musim timur, dimana pada
periode tersebut kawasan Pulau Liukang Loe lebih bersih dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya dan perairannya sangat jernih sehingga merupakan waktu
terbaik untuk berkunjung. Gambaran detail mengenai kunjungan wisatawan dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut ini.
Gambar 4.5 Grafik Kunjungan Wisatawan di Pulau Liukang Loe Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bulukumba, 2012.
4.6 Analisis Kesesuaian Wisata Bahari di Pulau Liukang Loe
Setiap aktivitas wisata yang akan dikembangkan hendaknya disesuaikan dengan potensi sumberdaya dan peruntukkannya. Analisis kesesuaian
pemanfaatan wisata bahari berbasis konservasi mencakup penyusunan matriks kesesuaian setiap kategori ekowisata bahari yang ada pada setiap stasiun
pengamatan, pembobotan dan serta dilakukan analisis indeks kesesuaian setiap kategori. Analisis kesesuaian wisata bahari juga menjelaskan bahwa seberapapun
menariknya suatu lokasi wisata secara ekologis, tapi tetap memiliki keterbatasan dalam hal jumlah dan frekuensi kunjungan dalam suatu ruang dan waktu sesuai
dengan peruntukkan masing-masing aktivitas wisata bahari.
Kegiatan wisata pulau-pulau kecil terkait dengan potensi sumberdaya alam dikenal dengan istilah 3S Sea, Sun dan Sand. Sea terkait dengan sumberdaya
terumbu karang, mangrove dan biota pesisir lainnya, sun terkait dengan aktivitas berjemur sedangkan sand terkait dengan rekreasi Dodds, 2007. Adapun aktivitas
wisata dalam penelitian ini yaitu : 1. Wisata pantai 2. Wisata snorkling 3. Wisata selam.
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
2008 2009
2010 2011
2012
J u
m la
h K
u n
ju n
g a
n W
is a
ta w
a n
Tahun