Aktifitas Masyarakat Kondisi Umum Lokasi Penelitian .1 Geografi dan Administrasi
24
Sedangkan versi lain dan kebanyakan warga mengetahui yakni Liukang berasal dari kata Liu Liukang yang berarti jenis kayu khas kayu hitam yang terdapat di
pulau ini dan Loe berarti banyak. Menurut cerita masyarakat bahwa jenis kayu ini dahulu banyak ditemukan namun sekarang sudah jarang karena tahun 1990-an
sudah dieksploitasi besar-besaran karena harganya cukup mahal yang dipasarkan sampai ke Makassar.
Status kepemilikan pulau ini secara umum masih merupakan tanah Negara. Namun menurut cerita masyarakat bahwa telah ada beberapa orang yang
berasal dari luar pulau mengklaim sebagai tanah adat dari keluarga mereka. Namun pada tahun 2000-an sebanyak 100 kavling 50 kavling di Ta’bungtuleng
dan 50 Kavling di Pasilohe dengan luas 18 x 20 meter setiap kavling telah disertifikasi hak milik melalui program Prona oleh BPN.
Umumnya masyarakat di pulau ini merupakan masyarakat perantau. Hal ini menjadi kebiasaanbudaya masyarakat apabila telah remaja tamat SMA
sudah diizinkan pergi meratau. Umumnya mereka menjadi pelaut, pedagang dan sebagainya. Umumnya wilayah yang sering di datangi seperti Kepulauan Selayar,
Makassar, Papua dan Nusa Tenggara.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah ini cukup baik dengan keberadaan atau kondisi perumahan yang tergolong cukup baik. Penataan
perumahan dan kondisi rumah yang sudah kebanyak merupakan rumah permanen rumah batu dengan fasilitas rumah yang cukup lengkap menandakan tingkat
ekonomi masyarakat tergolong baik. Pemukiman masyarakat cukup padat di kedua dusun.
Pengetahuan masyarakat terhadap nilai sumberdaya perikanan sudah tinggi bahkan sampai pada distribusi pemasarannya. Begitu pula dengan lokasi-
lokasi di sekitar pulau secara detail masyarakat memberikan nama seperti Batubong, Panekang Kera, Ujung Papaiya yang berada disebelah Barat pulau.
Kemudian Panralangan, Kassi Tabua, Batu Sobbalong, Bate Baroso disebelah utara. Selanjutnya Ujung Baturapa disebelah Timur Pulau.