Tujuan The Small Island Management Of Marine Ecotourism Development (Case Study in Liukang Loe Island, Bulukumba Region, South Sulawesi)

5

1.5 Kerangka Pemikiran

Pulau Liukang Loe merupakan sumberdaya pulau kecil yang memiliki potensi yang cukup besar. Variabel penelitian dengan inventarisasi sumberdaya berupa ekosistem alami yang tersedia di Pulau Liukang Loe antara lain terumbu karang dan pantai berpasir, analisis kesesuaian wisata, analisis daya dukung di tinjau dari aspek ekologi dengan pendekatan ruangketersediaan ruang serta kualitas air sehingga diperoleh rekomendasi pengelolaan Pulau Liukang Loe untuk ekowisata bahari berkelanjutan. Sebagai pulau kecil, Pulau Liukang Loe rentan terhadap berbagai tekanan baik dari masyarakat lokal dengan segala aktifitas pemanfaatan sumberdaya alam untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, selain itu juga dari aktivitas wisatawan yang mengunjungi dan memanfaatkan sumberdaya dan jasa lingkungan di kawasan tersebut untuk kebutuhan wisata. Oleh karena itu sangat penting untuk mempertimbangkan aspek ekologi dalam pengembangan kawasan ini. Pengembangan Pulau Liukang Loe untuk kegiatan ekowisata bahari tentu perlu dikaji terlebih dahulu potensi dan informasi terkait mengenai sumberdaya dan kondisi masyarakat lokal yang berada di sekitar kawasan pemanfaatan sumberdaya pulau-pulau kecil dengan maksud mengidentifikasi karakteristik sumberdaya dan kesesuaian lahan pemanfaatan agar dalam pemanfaatannya secara optimal. Dalam penelitian ini, penentuan zona pengembangan wisata bahari dilakukan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis SIG yang didasarkan pada kriteria kesesuaian untuk setiap aktivitas wisata bahari dimana melaui pendekatan ini akan diperoleh kawasan mana saja yang sesuai dan tidak sesuai untuk berbagai jenis wisata. Selanjutnya, dilakukan penentuan daya dukung kawasan untuk menampung wisatawan yang masuk tanpa mengganggu keseimbangan ekologis. Perhitungan daya dukung dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan ruangspasial untuk mengetahui jumlah wisatawan yang dapat ditampung ditiap sub zona kegiatan wisata berdasarkan luas kawasan yang sesuai dan pendekatan kualitas air terkait dengan limbah yang dihasilkan oleh masyarakat dan wisatawan selama melakukan aktivitas di Pulau Liukang Loe. Informasi tersebut sangat diperlukan dalam pengelolaan dan pengembangan Pulau Liukang Loe untuk ekowisata bahari untuk keberlanjutan system sumberdaya dan aktivitas wisata itu sendiri. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut.