Ruang Lingkup Penelitian Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Kegiatan Industri Pengolahan Aspal Di Kelurahan Kayumanis, Kota Bogor

Perusahaan industri sendiri mempunyai kewajiban dalam upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21 UU Perindustrian yang berbunyi: 1 Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumberdaya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya 2 Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri. 3 Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil. Menurut Penjelasan Pasal 21 ayat 1 UU Perindustrian, perusahaan industri yang didirikan pada suatu tempat, wajib memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumberdaya alam yang dipergunakan dalam proses industrinya serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat usaha dan proses industri yang dilakukan. Dampak negatif dapat berupa gangguan, kerusakan, dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat di sekelilingnya yang ditimbulkan karena pencemaran tanah, air, dan udara termasuk kebisingan suara oleh kegiatan industri.

2.3 Pencemaran Udara

Menurut Perkins 1974 dalam Kristanto 2002 pencemaran udara berarti hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir, seperti diantaranya oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan manusia, tumbuhan atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme maupun benda. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, danatau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Menurut Wardhana 2004, salah satu komponen pencemar udara adalah partikel. Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun dalam pengertian yang lebih luas, dalam kaitannya dengan masalah pencemaran lingkungan, partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Berdasarkan hal tersebut, maka partikel yang meliputi berbagai macam bentuk dapat berupa keadaan-keadaan berikut ini: a. Aerosol, adalah isitilah umum yang menyatakan adanya partikel yang terhambur dan melayang ke udara. b. Fog atau kabut, adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air yang berada di udara. c. Smoke atau asap, adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan cairan yang terhambur melayang di udara. d. Dust atau debu, adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang ke udara karena adanya hembusan angin. e. Mist, artinya mirip kabut. Penyebabnya dalah butiran-butiran zat cair yang terhambur dan melayang di udara bukan butiran air. f. Fume, artinya mirip dengan asap hanya saja penyebabnya adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap panas khususnya uap logam. g. Plume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri pabrik. h. Haze adalah setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara. i. Smog adalah bentuk campuran antara smoke dan fog. j. Smaze adalah istilah yang mengartikan campuran antara smoke dan haze. Sumber pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan dapat juga berasal dari ulah manusia dalam rangka mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Pencemaran partikel yang berasal dari alam contohnya adalah debu tanahpasir halus yang terbang terbawa angin kencang, abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan gunung api, dan semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah pegunungan Wardhana, 2004. Kegiatan industri pengolahan aspal dalam proses produksinya akan menimbulkan residu yang merupakan partikel yang dapat menjadi pencemar udara. Melalui Tabel 3 dapat dilihat sumber-sumber utama yang dapat menyebabkan pencemaran partikel. Proses produksi yang dilakukan oleh industri pengolahan aspal berupa pembakaran stasioner residu pengilangan minyak bumi untuk kemudian menghasilkan aspal menyumbang 1,0 dari total 31,4 sumber pencemaran partikel yang berasal dari pembakaran stasioner. Tabel 3. Sumber utama pencemaran partikel Sumber Pencemaran bagian total Transportasi - mobil bensin - mobil diesel - pesawat terbang dapat diabaikan - kereta api - kapal laut - sepeda motor dll. 1,8 1,0 0,0 0,7 0,4 0,4 4,3 Pembakaran stasioner - batubara - minyak - gas alam - kayu 29,0 1,0 0,7 0,7 31,4 Proses Industri 26,5