Pencemaran Udara Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Kegiatan Industri Pengolahan Aspal Di Kelurahan Kayumanis, Kota Bogor

pembuangan limbah rumahtangga ke aliran sungai dapat mengganggu nelayan atau perusahaan air minum 3. Eksternalitas produsen-konsumen, terjadi jika aktivitas suatu produsen mengakibatkan perubahan fungsi utilitas konsumen. Contoh: pabrik yang menyebabkan polusi sungai mengganggu penduduk yang menggunakan air tersebut. 4. Eksternalitas produsen-produsen, terjadi jika suatu kegiatan produksi mengakibatkan perubahan fungsi produksi dari produsen lain. Contoh: pabrik yang menimbulkan polusi air mengakibatkan kenaikan biaya produksi perusahaan lain yang menggunakan air sebagai salah satu faktor produksi. Eksternalitas terjadi karena faktor diantaranya keberadaan barang publik public goods, kepemilikan bersama suatu sumberdaya common property, ketidaksempurnaan pasar, dan kegagalan pemerintah dalam membuat dan menegakkan regulasi Fauzi, 2004.

2.5 Contingent Valuation Method

Metode ini merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan semua komoditas yang tidak diperjualbelikan di pasar dapat diestimasi nilai ekonominya, termasuk nilai ekonomi dari barang lingkungan. Metode CVM menggunakan pendekatan secara langsung dengan menanyakan kepada masyarakat atas kesediaan untuk membayar WTP akibat manfaat tambahan yang diperoleh dari perubahan lingkungan dan atau seberapa besar kesediaan masyarakat untuk menerima WTA ganti rugi akibat penurunan kualitas barang lingkungan Hanley dan Spash, 1993. Asumsi dasar yang berlaku pada CVM adalah bahwa individu-individu memahami benar pilihan masing-masing dan cukup mengenal kondisi lingkungan yang dinilai. Oleh karena itu pasar hipotetik harus mendekati kondisi pasar yang sebenarnya. Untuk mengetahui nilai WTA, perlu dilakukan beberapa tahapan berikut ini Hanley dan Spash, 1993 : 1. Membuat pasar hipotetik Setting up the hypothetical market 2. Mendapatkan penawaran besarnya nilai WTA Obtanining bids 3. Memperkirakan nilai rata-rata dan nilai tengah WTA calculating average and mean WTA 4. Memperkirakan kurva penawaran estimating bid curve 5. Menjumlahkan data aggregating data 6. Mengevaluasi penggunaan CVM evaluating the CVM exercise

2.6 Penelitian Terdahulu

Analisis dan kajian terdahulu terkait estimasi nilai kerugian dan Willingness to Accept WTA masyarakat akibat eksternalitas negatif telah dilakukan sebelumnya. Tabel 4 menyajikan beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi. Penelitian yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan 2009 dengan judul Analisis Kesediaan Menerima Ganti Rugi di TPAS Cipayung Kota Depok, Jawa Barat, pada penelitian ini didapat hasil nilai rata-rata WTA responden sebesar Rp52.750,-KKbulan dan nilai total WTA responden sebesar Rp4.585.500,-KKbulan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Ulhaq 2010 dengan judul Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Sekitar Kawasan Industri dan Kesediaan Membayar Terhadap Program Perbaikan Kualitas Lingkungan di Kelurahan Jatinegara, hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan nilai total biaya pengganti dan biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh responden sebesar Rp75.024.000,- per bulan dan Rp2.987.000,- per bulan, sementara nilai total kerugian akibat pencemaran air dan udara sebesar Rp78.011.000,- per bulan. Penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2011 yang berjudul Analisis Willingness To Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping mendapatkan hasil yaitu nilai estimasi rataan WTA responden adalah sebesar Rp137.500,-bulanKK dan nilai total WTA responden sebesar Rp6.325.000,- per bulan, sementara nilai total WTA masyarakat adalah sebesar Rp447.975.000,- per bulan. Tabel 4. Penelitian terdahulu No PenelitiJudul Metode Hasil 1. Adhita Ramadhan2009Analisis Kesediaan Menerima Ganti Rugi di TPAS Cipayung Kota Depok, Jawa Barat. 1.Analisis dekriptif 2.Willingness to Accept 3.Analisis regresi linier berganda Nilai rata-rata yang diinginkan responden adalah sebesar Rp52.750,- KKbulan dan nilai total WTA responden sebesar Rp4.585.500,-KKbulan 2. Achmad Dhia Ulhaq2010 Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Sekitar Kawasan Industri dan Kesediaan Membayar Terhadap Program Perbaikan Kualitas Lingkungan di Kelurahan Jatinegara. 1.Analisis deskriptif 2.Replacement cost dan cost of illness 3.Willingness to Pay WTP Total biaya pengganti dan biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh responden sebesar Rp75.024.000,- per bulan dan Rp2.987.000,- per bulan. Total kerugian akibat pencemaran air dan udara sebesar Rp78.011.000,- per bulan. 3. Bahroin Idris Tampubolon2011 Analisis Willingness To Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping 1.Analisis deskriptif kualitatif. 2.Metode regresi logistic 3.Contingent Valuation Method 4.Model regresi linier berganda Nilai estimasi rataan WTA responden adalah sebesar Rp137.500,-bulanKK dan nilai total WTA responden sebesar Rp6.325.000,- per bulan. Nilai total WTA masyarakat adalah sebesar Rp447.975.000,-bulan. 4. Citra Paramitha2013Dampak Keberadaan Industri Peleburan Besi dan Baja terhadap Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat di Dusun Palahlar, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. 1.Analisis deskriptif 2.Cost of Illness 3.Willingness to Accept 4.Metode regresi: Ordinary Least Square 5.Maximum Likelihood Esstimator Rumahtangga yang bertempat tinggal semakin dekat dengan industri merasa kondisi lingkungan semakin buruk setelah keberadaan industri. Total biaya pengobatan yang ditanggung semakin besar dan nilai rataan WTA rumahtangga paling tinggi. 5. Sheanie Tyas Ahmeer2014Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor 1.Averting Behaviour Method 2.Analisis Willingness to Accept 3.Analisis Regresi Linier Berganda Terjadi perubahan kualitas air tanah. Rata-rata kerugian untuk biaya pengganti air bersih sebesar Rp64.850,-KKbulan. Biaya berobat sebesar Rp60.866,67,-KKbulan, dan nilai total WTA masyarakat adalah Rp21.400.000,-bulan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Paramitha 2013 dengan judul Dampak Keberadaan Industri Peleburan Besi dan Baja terhadap Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat di Dusun Palahlar, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Hasil dari penelitian ini yaitu rumahtangga yang bertempat tinggal semakin dekat dengan industri merasa kondisi lingkungan semakin buruk setelah keberadaan industri, total biaya pengobatan yang ditanggung semakin besar dan nilai rataan WTA rumahtangga lebih tinggi. Ahmeer 2014 dalam penelitiannya yang berjudul Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor mendapatkan hasil yaitu terjadi perubahan kualitas air tanah di kawasan sekitar industri. Rata-rata kerugian untuk biaya pengganti air bersih sebesar Rp64.850,-KKbulan. Biaya berobat sebesar Rp60.866,67,-KKbulan, dan nilai total WTA masyarakat adalah Rp21.400.000,-bulan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu, lokasi penelitian, dan industri terkait dalam penelitian ini, yaitu industri aspal. Selain itu dalam penelitian ini pihak industri pengolahan aspal telah memberikan kompensasi kepada masyarakat yang nilainya dapat dijadikan dasar dalam penentuan nilai Willingness to Accept WTA masyarakat.