Tujuan Penelitian Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Kegiatan Industri Pengolahan Aspal Di Kelurahan Kayumanis, Kota Bogor

Menurut Undang-undang No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku danatau memanfaatkan sumberdaya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi. Kementerian Perindustrian mengelompokkan industri nasional Indonesia dalam tiga kelompok besar, yaitu: 1. Industri Dasar Industri dasar meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam Dasar IMLD dan kelompok Industri Kimia Dasar IKD. Kelompok yang termasuk dalam IMLD diantaranya industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, pesawat terbang, kendaraan bermotor, besi baja, alumunium, tembaga, dan sebagainya. Industri dasar mempunyai misi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membantu struktur industri dan bersifat padat modal. Teknologi yang digunakan adalah teknologi maju, teruji, dan tidak padat karya namun dapat mendorong terciptanya lapangan kerja secara besar. 2. Aneka Industri Aneka industri adalah industri yang mengolah sumberdaya hutan, sumberdaya pertanian secara luas, dan lain-lain. Aneka industri mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan atau pemerataan, memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal dan teknologi yang digunakan adalah teknologi menengah atau teknologi maju. 3. Industri Kecil Industri kecil meliputi industri pangan makanan, minuman, dan tembakau, industri sandang dan kulit tekstil, pakaian jadi, serta barang dari kulit, industri kimia dan bahan bangunan industri kertas, percetakan, penerbitan, barang-barang karet dan plastik, industri kerajinan umum industri kayu, rotan, bambu, dan barang galian bukan logam dan industri logam mesin, listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang logam dan sebagainya. Perusahaan industri sendiri mempunyai kewajiban dalam upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21 UU Perindustrian yang berbunyi: 1 Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumberdaya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya 2 Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri. 3 Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil. Menurut Penjelasan Pasal 21 ayat 1 UU Perindustrian, perusahaan industri yang didirikan pada suatu tempat, wajib memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumberdaya alam yang dipergunakan dalam proses industrinya serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat usaha dan proses industri yang dilakukan. Dampak negatif dapat berupa gangguan, kerusakan, dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat di sekelilingnya yang ditimbulkan karena pencemaran tanah, air, dan udara termasuk kebisingan suara oleh kegiatan industri.

2.3 Pencemaran Udara

Menurut Perkins 1974 dalam Kristanto 2002 pencemaran udara berarti hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir, seperti diantaranya oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan manusia, tumbuhan atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme maupun benda. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, danatau komponen lain ke dalam udara