Eksternalitas Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Kegiatan Industri Pengolahan Aspal Di Kelurahan Kayumanis, Kota Bogor
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Paramitha 2013 dengan judul Dampak Keberadaan Industri Peleburan Besi dan Baja terhadap Lingkungan dan
Kesehatan Masyarakat di Dusun Palahlar, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Hasil dari penelitian ini yaitu rumahtangga yang bertempat tinggal semakin dekat
dengan industri merasa kondisi lingkungan semakin buruk setelah keberadaan industri, total biaya pengobatan yang ditanggung semakin besar dan nilai rataan WTA
rumahtangga lebih tinggi. Ahmeer 2014 dalam penelitiannya yang berjudul Estimasi Nilai Kerugian
Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri Studi Kasus Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor mendapatkan hasil
yaitu terjadi perubahan kualitas air tanah di kawasan sekitar industri. Rata-rata kerugian untuk biaya pengganti air bersih sebesar Rp64.850,-KKbulan. Biaya
berobat sebesar Rp60.866,67,-KKbulan, dan nilai total WTA masyarakat adalah Rp21.400.000,-bulan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu, lokasi penelitian, dan industri terkait dalam penelitian ini, yaitu industri aspal. Selain itu
dalam penelitian ini pihak industri pengolahan aspal telah memberikan kompensasi kepada masyarakat yang nilainya dapat dijadikan dasar dalam penentuan nilai
Willingness to Accept WTA masyarakat.
KERANGKA PEMIKIRAN 3.1
Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1
Pendekatan Pendapatan yang Hilang Loss of Earnings
Menurut Hufscmidt, et al. 1992 metode loss of earnings merupakan salah satu metode valuasi ekonomi untuk melakukan penilaian biaya lingkungan
berdasarkan pendekatan yang berorientasi pasar. Penilaian manfaat dalam metode ini menggunakan harga aktual barang dan jasa actual based market methods. Oleh
karena itu penggunaan metode ini mudah digunakan karena mengikuti harga pasar aktual.