Metode Pengambilan Contoh Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Kegiatan Industri Pengolahan Aspal Di Kelurahan Kayumanis, Kota Bogor

WTA karena perubahan sejumlah variabel independen, dan untuk menguji sensitivitas jumlah WTA terhadap variasi perubahan mutu lingkungan. 5. Menjumlahkan data Aggregating data Tahapan selanjutnya adalah menjumlahkan data. Penjumlahan data merupakan proses dimana rata-rata penawaran dikonversikan terhadap total populasi yang dimaksud. Setelah menduga nilai tengah WTA dari responden penjumlahan data dilakukan dengan persamaan: dimana: TWTA : Total WTA Rp WTAi : WTA individu ke-i P : Jumlah populasi i : Responden ke-i i=1,2,3...,n Jumlah populasi yang termasuk ke dalam perhitungan ini adalah jumlah kepala keluarga di Kampung Poncol, RT 01 dan RT 02, RW 01, sebanyak 73 kepala keluarga. 6. Mengevaluasi penggunaan CVM Evaluating the CVM exercise Tahap ini merupakan penilaian sejauh mana penggunaan CVM telah berhasil. Uji yang dapat dilakukan adalah dengan uji keandalan yang melihat R- Square dari model Ordinary Least Square OLS. 4.4.3 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai WTA Analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya nilai WTA masyarakat yang mengalami eksternalitas yang terjadi di Kampung Poncol, Kelurahan Kayumanis. Fungsi persamaannya adalah sebagai berikut: midWTA = β0 – β1 DJK + β2 UR + β3 PDK + β4 PDT + β5 JT + β6 LT + β7 JTT + β8 KWUD + β9 NKR + ε dengan: midWTA : Nilai WTA respoden β : Konstanta β1,,,β9 : Koefisien regresi DJK : Dummy jenis kelamin laki-laki = 1; perempuan = 0 UR : Usia responden tahun PDK : Pendidikan tahun PDT : Pendapatan Rpbulan JT : Jumlah tanggungan orang LT : Lama tinggal tahun JTT : Jarak tempat tinggal meter KWUD : Skor kualitas udara 1 = tidak baik panas, berdebu, menyesakkan 2 = kurang baik panas, berdebu, tidak menyesakkan 3 = cukup baik panas, tidak berdebu, tidak menyesakkan 4 = baik panas, tidak berdebu, segar 5 = sangat baik tidak panas, tidak berdebu, segar TKR : Total kerugian responden Rpbulan i : Respoden ke i ε : Galat Variabel-variabel yang diduga berbanding lurus dengan nilai WTA adalah variabel pendidikan, jumlah tanggungan, jenis kelamin, usia responden, lama tinggal, jarak tempat tinggal, dan nilai kerugian responden. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuannya tentang lingkungan akan semakin tinggi pula, sehingga responden akan mengharapkan nilai yang tinggi. Jumlah tanggungan terkait dengan jumlah orang yang ada dalam satu rumahtangga yang terkena dampak dari pencemaran, semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka responden akan mengharapkan nilai yang lebih tinggi. Usia dan lama tinggal responden dianggap berpengaruh positif karena semakin lama seseorang tinggal di daerah tercemar tersebut maka akan semakin tinggi pula nilai yang diharapkannya. Jarak tempat