analisis regresi berganda adalah; untuk menaksir nilai rata-rata tak bebas berdasarkan nilai-nilai variabel yang ada, untuk menguji hipotesis tentang sifat ketergantungan
antar variabel, dan untuk memprediksi atau meramalkan nilai rata-rata tak bebas berdasarkan nilai variabel bebas yang berada diluar rentang sampel.
Model regresi linier berganda menggunakan metode analisis Ordinary Least Square OLS. Secara spesifik asumsi-asumsi yang digunakan adalah Gujarati,
2006: 1. Faktor kesalahan u mempunyai nilai rata-rata sebesar nol, dalam hal ini Eu
i
=0 2. Homoskedastisitas, atau dengan kata lain, varians dari u, adalah konstan:
var u
i
= 3. Tidak ada autokorelasi antara faktor kesalahan u
i
dan u
j
: cov u
i
, u
j
i≠j 4. Tidak ada kolinearitas nyata antara X
2
dan X
3
; dalam hal ini, tidak ada hubungan linear yang nyata antara kedua variabel penjelas.
5. Untuk pengujian hipotesis, faktor kesalahan u mengikuti distribusi normal dengan rata-rata sebesar nol dan varian
homoskedastis. Dalam hal ini, u
i
~ N0, Secara umum fungsi regresi linier berganda dituliskan sebagai berikut
Juanda, 2009:
Dengan: Y
: Peubah tak bebas i
: Nomor pengamatan dari 1 sampai N populasi n sampel Xki
: Pengamatan ke-i untuk peubah tak bebas Xk β1
: Intersep β2,3,..n: Parameter penduga Xi
εi : Pengaruh sisa error term
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana industri tengah tumbuh dengan cepat. Pertumbuhan industri yang pesat ini disebabkan oleh tingginya
permintaan akan barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan. Industri dewasa ini tidak hanya tumbuh di kota-kota
besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan saja, namun sudah mulai tumbuh di kota-kota kecil khususnya kota satelit seperti Bogor. Kehadiran industri-
industri di kota Bogor tentunya memberi pengaruh positif, seperti membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitarnya. Namun kehadiran industri juga
membawa pengaruh buruk untuk masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan industri. Kegiatan industri membawa dampak eksternalitas negatif bagi masyarakat.
Kegiatan industri pengolahan aspal di Kelurahan Kayumanis khususnya membawa dampak negatif berupa pencemaran udara yang menyebabkan warga mengalami
kerugian. Tahap awal penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi
masyarakat di Kelurahan Kayumanis dan keadaan masyarakat sekitar akibat pencemaran dengan analisis deskriptif. Tahap kedua yaitu mengestimasi nilai
kerugian masyarakat menggunakan metode loss of earnings dan cost of illness. Tahap ketiga adalah menentukan besarnya nilai kompensasi yang bersedia diterima
masyarakat akibat eksternalitas negatif dari kegiatan industri pengolahan aspal dengan analisis willingness to accept. Tahap terakhir adalah menentukan faktor-
faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kesediaan masyarakat untuk menerima kompensasi. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, akan didapat nilai estimasi
kerugian masyarakat akibat kegiatan industri pengolahan aspal. Hasil estimasi ini dapat digunakan sebagai rekomendasi kebijakan untuk pihak industri dalam
menentukan nilai kompensasi yang seharusnya diterima masyarakat. Untuk lebih jelasnya, alur penelitian dapat dilihat pada diagram alur kerangka berpikir yang dapat
dilihat pada Gambar 1.