Analisis Willingness To Accept

permintaan akan barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan. Industri dewasa ini tidak hanya tumbuh di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan saja, namun sudah mulai tumbuh di kota-kota kecil khususnya kota satelit seperti Bogor. Kehadiran industri- industri di kota Bogor tentunya memberi pengaruh positif, seperti membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitarnya. Namun kehadiran industri juga membawa pengaruh buruk untuk masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan industri. Kegiatan industri membawa dampak eksternalitas negatif bagi masyarakat. Kegiatan industri pengolahan aspal di Kelurahan Kayumanis khususnya membawa dampak negatif berupa pencemaran udara yang menyebabkan warga mengalami kerugian. Tahap awal penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Kayumanis dan keadaan masyarakat sekitar akibat pencemaran dengan analisis deskriptif. Tahap kedua yaitu mengestimasi nilai kerugian masyarakat menggunakan metode loss of earnings dan cost of illness. Tahap ketiga adalah menentukan besarnya nilai kompensasi yang bersedia diterima masyarakat akibat eksternalitas negatif dari kegiatan industri pengolahan aspal dengan analisis willingness to accept. Tahap terakhir adalah menentukan faktor- faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kesediaan masyarakat untuk menerima kompensasi. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, akan didapat nilai estimasi kerugian masyarakat akibat kegiatan industri pengolahan aspal. Hasil estimasi ini dapat digunakan sebagai rekomendasi kebijakan untuk pihak industri dalam menentukan nilai kompensasi yang seharusnya diterima masyarakat. Untuk lebih jelasnya, alur penelitian dapat dilihat pada diagram alur kerangka berpikir yang dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Diagram Alur Kerangka Berpikir Keterangan : = Ruang lingkup penelitian Perkembangan Kawasan Industri di Kota Bogor Industri Pengolahan Aspal di Kelurahan Kayumanis, Kota Bogor, Jawa Barat Dampak Positif Dampak Negatif Membuka Lapangan Pekerjaan Baru di Daerah Sekitar Kawasan Industri Penurunan Kualitas Lingkungan Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Keadaan Masyarakat di Lingkungan Sekitar Industri Akibat Pencemaran Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Pencemaran Udara Besarnya Nilai Kompensasi yang Bersedia Diterima Masyarakat Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Dana Kompensasi yang Bersedia Diterima Masyarakat Analisis Deskriptif Loss of Earnings dan Cost of Illness Contingent Valuation Method:Willingness to Accept Analisis Regresi Linier Berganda Estimasi Nilai Kerugian Mayarakat Akibat Kegiatan Industri Pengolahan Aspal Rekomendasi Nilai Kompensasi Masyarakat METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampung Poncol, RT 01 dan RT 02, RW 01, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini sengaja dipilih purposive karena RT 01 dan RT 02 merupakan wilayah yang lokasinya paling dekat dengan industri pengolahan aspal. Kampung Poncol, RT 01 dan RT 02 merupakan pemukiman penduduk terdekat dengan kawasan industri pengolahan aspal yang terkena dampak negatif kegiatan pabrik tersebut. Pencemaran udara yang diakibatkan oleh limbah hasil pengolahan aspal membuat masyarakat di RT 01 dan RT 02, Kampung Poncol menderita kerugian karena menghirup udara yang tidak sehat. Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan dalam waktu satu bulan, yaitu selama bulan Februari 2015.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan mencakup : 1 Respon responden terhadap pencemaran udara yang terjadi akibat kegiatan pabrik pengolahan aspal. 2 Respon responden terhadap kesediaan menerima kompensasi akibat dampak negatif yang diterima akibat kegiatan pabrik pengolahan aspal. Data primer ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan masyarakat setempat sebagai responden. Sementara data sekunder yang digunakan meliputi data tentang pencemaran, data tentang kependudukan, data tentang kesehatan masyarakat, dan data lain yang dibutuhkan. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Puskesmas, Dinas terkait, buku referensi, hasil penelitian terdahulu, dan literatur lainnya yang relevan.

4.3 Metode Pengambilan Contoh

Penelitian ini mengambil responden sebagai sampel dengan metode non- probability sampling yaitu metode pengambilan contoh dimana semua objek penelitian tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden Juanda, 2009. Teknik pengambilan contoh dilakukan secara sengaja purposive