Tabel 4 Perkembangan produksi perikanan mini purse seine soma pajeko yang beroperasi di perairan sekitar pulau Mayau tahun 2002 – 2006
Tahun Produksi ton
Jumlah ton Mini purse seine lokal
P.Mayau Mini purse seine Andon
Bitung
2002 83,43
457,81 541,24
2003 179,29
782,45 961,74
2004 182,12 1.067,87 1.249,99
2005 116,59
341,12 457,71
2006 95,79
133,38 229.17
Sumber: Hasil penelitian, tahun 2007.
2.3 Perikanan Pukat Cincin Purse Seine
2.3.1 Kapal pukat cincin
Perahukapal penangkapan adalah perahukapal yang digunakan pada operasi penangkapan ikanbinatang air lainnyatanaman air secara langsung. Kapal
pengangkut yang digunakan untuk mengangkut nelayan, alat-alat penangkapan dan hasil tangkapan dimasukkan sebagai perahukapal tangkap DKP 2003.
Kapal atau perahu penangkapan merupakan sarana pendukung dalam operasi penangkapan ikan, dimana berfungsi sebagai alat transportasi di perairan.
Kapal pukat cincin purse seiner adalah kapal yang secara khusus dirancang dan dibangun untuk digunakan menangkap ikan dengan alat tangkap jenis purse seine
atau sering juga disebut pukat cincin, dan sekaligus menampung, menyimpan, mendinginkan, dan mengangkut hasil tangkapannya. Kapal pukat cincin purse
seiner merupakan kapal yang khusus dioperasikan untuk menangkap ikan jenis pelagis yang selalu bermigrasi dalam bentuk schooling fish, seperti; ikan layang,
ikan selar, ikan tongkol, dan cakalang. Berdasarkan hasil penelitian Irham 2006, kapal mini purse seine yang
beroperasi di perairan Provinsi Maluku Utara umumnya berkapasitas 13,21 GT – 17, 63 GT dengan panjang L 12,80 m – 13,90 m, lebar B 3,15 m – 3,30 m, dan
dalam D 1,90 m – 2,00 m. Hasil penelitian Luasunaung 1999, kapal soma pajeko yang ada di perairan sekitar Molibagu, Teluk Tomini Sulawesi Utara
umumnya berukuran panjang L 14,00 m – 20,00 m, lebar B 3,00 m – 3,50 m, dan dalam D 1,20 m – 1,50 m, kapasitas 18 GT – 35 GT, dan tenaga pendorong
berkekuatan 2 – 3 buah, tergantung ukuran kapal yang digunakan.
Berdasarkan hasil penelitian Marasut 2005, kapal-kapal pukat cincin pada beberapa daerah di Sulawesi Utara Tumumpa, Belang, Lolak, dan Bitung
memiliki ukuran panjang L 14,72 m – 22,50 m, lebar B 3,81 m – 4,00 m, dan dalam D 1,28 m – 1,80 m; selanjutnya dikatakan bahwa kapal-kapal pukat cincin
yang digunakan di beberapa daerah Sulawesi Utara mempunyai kecepatan yang besar dan lebar yang besar dikarenakan pada bagian tengah kapal ditempatkan
jaring dan wings hauler.
2.3.2 Alat tangkap pukat cincin