3.7.2 Analisis prioritas strategi pengembangan usaha perikanan mini purse
seine
Faktor internal dan eksternal kemudian dievaluasi untuk mengetahui seberapa penting kedua faktor ini dalam pengembangan usaha perikanan mini
purse seine di pulau Mayau. Evaluasi yang dilakukan dalam faktor internal yaitu dengan membuat matriks internal factor evaluation IFE yang terdiri dari
komponen kekuatan dan kelemahan, dan faktor eksternal yaitu membuat matriks external factor evaluation EFE yang terdiri dari komponen peluang dan
ancaman. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1 Menuliskan daftar kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh usaha
perikanan mini purse seine soma pajeko di pulau Mayau. 2 Memberikan nilai 1 sampai 4 pada skala kontribusi setiap komponen faktor
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap faktor kunci internal dan eksternal. Nilai 4 = kontribusi sangat kuat; nilai 3= kontribusi kuat; nilai
2 = kontribusi lemah; dan nilai 1 = kontribusi sangat lemah. 3 Penentuan
nilai share untuk setiap komponen faktor kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dari faktor kunci internal dan eksternal dengan menggunakan rumus:
i i
share nilai
Σ =
x 100 dimana:
i = nilai skala kontribusi setiap komponen faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Σi = Jumlah nilai skala kontribusi setiap komponen faktor
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 4 Penentuan
bobot dari
share untuk setiap komponen faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap faktor kunci, dengan
menggunakan rumus: 2
j Bobot
= dimana:
j = nilai
share setiap komponen faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
5 Memberikan rating setiap komponen faktor SWOT terhadap faktor kunci internal dan eksternal dengan menggunakan nilai 1 – 4. Nilai 4 = kontribusi
sangat kuat; nilai 3 = kontribusi kuat; nilai 2 = kontribusi lemah; dan nilai 1 = kontribusi sangat lemah.
6 Penentuan skor pengaruh setiap komponen faktor SWOT terhadap faktor kunci, dengan menggunakan rumus:
R B
Skor ×
= dimana:
B = bobot R = rating setiap komponen faktor SWOT
Mengembangkan pola strategi perlu adanya pengembangan alernatif strategi yang diambil untuk menghasilkan strategi yang tepat dalam pengembangan usaha
perikanan mini purse seine di pulau Mayau. Pola strategi yang dimaksud berpijak pada situasi ril kondisi eksternal maupun internal yang dibuat kedalam matriks
SWOT ancaman, peluang, kelemahan, dan kekuatan. Alternatif yang ditentukan dalam strategi SWOT kemudian dilakukan
analisis lanjutan untuk mendapatkan alternatif strategi yang terbaik dengan menggunakan pendekatan matriks quantitative strategic planing management
QSPM, sebagai berikut: 1
Menuliskan peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan. 2 Memberikan bobot pada masing-masing peluang, ancaman, kekuatan, dan
kelemahan. Bobot ini harus identik dengan bobot yang diberikan pada matriks IFE dan EFE.
3 Menuliskan alternatif strategi yang akan dievaluasi.
4 Bila faktor yang bersangkutan ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan, maka pemberian nilai AS attractiveness
score berkisar antara 1 sampai dengan 4. Nilai 1 = pengaruh strategi sangat lemah terhadap faktor SWOT; nilai 2 = pengaruh strategi lemah terhadap
faktor SWOT; nilai 3 = pengaruh strategi kuat terhadap faktor SWOT; dan nilai 4 = pengaruh strategi sangat kuat terhadap faktor SWOT. Bila tidak ada
pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan jangan berikan angka pada AS.
5 Menghitung weighted attractiveness score dengan menggunakan rumus:
AS B
WAS ×
= dimana:
B = bobot AS = nilai AS attractiveness score
6 Menghitung total dari weighted attractiveness score.
7 Alternatif strategi yang memiliki total weighted attractiveness score terbesar
merupakan alternatif strategi yang paling baik digunakan dalam pengembangan usaha perikanan mini purse seine soma pajeko di pulau
Mayau.
4 HASIL PENELITIAN
4.1 Kinerja Usaha Perikanan Mini Purse Seine